Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, HIPOTESIS

commit to user dan Gamon tersebut, selain motivasi penelitian ini juga meninjau dari kemampuan memori karena sistem pencernaan makanan mencakup banyak konsep sehingga kemampuan memori diharapkan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

Guru dapat memilih dan menggunakan beberapa model pembelajaran dengan harapan agar tercipta suatu pembelajaran yang aktif. Ketika siswa belajar dengan aktif berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Agar tercipta suasana belajar yang aktif, guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif. Pada SMPN 1 Baki terdapat beberapa permasalahan. Beberapa permasalahan antara lain guru menggunakan model pembelajaran yang monoton yaitu ceramah, prestasi belajar IPA siswa kurang memuaskan, guru kurang memperhatikan motivasi belajar dan kemampuan memori siswa yang berbeda- beda. Diduga salah satu model pembelajaran yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih dan keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. 1. Pengaruh penggunaan model pembelajaran Jigsaw dan Snowballing terhadap prestasi belajar IPA. Model pembelajaran kooperatif diduga berpengaruh terhadap prestasi belajar IPA siswa. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat commit to user digunakan untuk materi sistem pencernaan pada manusia adalah Jigsaw dan Snowballing . Prestasi adalah hasil yang diperoleh siswa karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Penggunaan pembelajaran kooperatif model Jigsaw dan Snowballing juga berdasarkan pemikiran bahwa siswa kelas VIII sudah memiliki kemampuan berdiskusi dengan orang lain dan memiliki pengetahuan tentang sistem pencernaan manusia meskipun pengetahuan yang dimiliki terbatas yang dapat digunakan untuk membantu mempermudah ketika berdiskusi dengan temannya. Penelitian ini merupakan studi kasus pada pokok bahasan Sistem Pencernaan Manusia, pada materi ini sangat membutuhkan kemampuan untuk mengingat daripada isi dari materi itu sendiri. Selain itu sistem pencernaan makanan merupakan materi pelajaran yang bersifat abstrak, menyangkut sistem organ yang berada di dalam tubuh manusia. Berdasarkan juga dari teori belajar sosial bahwa seorang belajar ditentukan dari interaksi timbal balik antara individu dan lingkungan. Lingkungan dalam penelitian ini adalah lingkungan kelas yang terdiri dari siswa yang saling belajar secara kooperatif. Keunggulan Jigsaw antara lain tanggung jawab masing-masing siswa sama besarnya, siswa dapat menguasai hampir semua materi pelajaran, karena masing-masing siswa mengajari temannya secara bergantian. Sedangkan keunggulan Snowballing adalah jawaban bertingkat dari siswa yang lebih sempurna. Jigsaw adalah pembelajaran yang terdiri atas siklus reguler dari kegiatan- kegiatan pengajaran sebagai berikut: 1 membaca, para siswa menerima topik commit to user ahli dan membaca materi yang diminta untuk menemukan informasi. 2 diskusi kelompok-ahli, para siswa dengan keahlian yang sama bertemu untuk mendiskusikannya dalam kelompok-kelompok ahli. 3 laporan tim, para ahli kembali ke dalam kelompok mereka masing-masing untuk mengajari topik-topik mereka kepada teman satu timnya. 4 tes, para siswa mengerjakan kuis-kuis individual yang mencakup semua topik. 5 rekognisi tim, menghitung skor. Sedangkan Snowballing adalah pembelajaran dengan siswa melakukan tugas individu secara berpasangan. Dari pasangan tersebut kemudian mencari pasangan yang lain sehingga semakin lama anggota kelompok semakin besar bagai bola salju yang menggelinding. Berdasarkan hal tersebut, diduga penggunaan model Jigsaw dan Snowballing diduga berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar IPA siswa. 2. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran adalah motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan daya penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat melakukan kegiatan belajar dan menambah keterampilan, pengalaman. Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi dicirikan sebagai berikut; tekun dalam menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin, lebih senang kerja mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakininya Anonim, 2010. Motivasi belajar siswa dikategorikan menjadi dua yaitu tinggi dan rendah. Motivasi yang berbeda-beda ini diduga dapat mempengaruhi prestasi belajar commit to user siswa. Diduga siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan menghasilkan prestasi belajar IPA yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah. 3. Pengaruh kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar IPA. Selain motivasi belajar, faktor lain yang dapat mempengaruhi siswa dalam pembelajaran yaitu kemampuan memori siswa. Kemampuan memori merupakan kemampuan menyimpan, mengingat, dan mengulang kembali informasi yang berisi pengalaman masa lampau, pengetahuan, dan informasi. Menurut Judithia Wirawan 2010, orang yang memiliki kemampuan memori tinggi memiliki ciri- ciri sebagai berikut; proses encoding yang majemuk dan bermakna, memiliki banyak cue dengan asosiasi tinggi, banyak latihan. Kemampuan memori siswa dikategorikan menjadi 2 yaitu kemampuan memori tinggi dan kemampuan memori rendah. Kemampuan memori siswa yang berbeda-beda diduga dapat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar IPA siswa. 4. Interaksi antara model pembelajaran Jigsaw dan Snowballing dengan motivasi belajar terhadap prestasi belajar IPA. Pada pembelajaran IPA menuntut adanya peran aktif siswa, karena IPA berdasarkan proses ilmiah yang didasarkan pada cara berfikir logis dan cara berfikir kooperatif untuk memecahkan permasalahan–permasalahan dalam pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif Jigsaw dan Snowballing dapat digunakan pada pelajaran Biologi. Dalam pembelajaran kooperatif Jigsaw dan Snowballing mengutamakan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Keunggulan Jigsaw antara lain tanggung jawab masing-masing siswa sama besarnya, siswa commit to user dapat menguasai hampir semua materi pelajaran, karena masing-masing siswa mengajari temannya secara bergantian. Sedangkan keunggulan Snowballing adalah jawaban bertingkat dari siswa yang lebih sempurna. Motivasi belajar siswa diduga dapat mempengaruhi siswa untuk aktif dalam setiap kegiatan belajar. Karena dengan motivasi belajar yang tinggi, siswa akan lebih bersemangat dalam mempelajari materi IPA. Dengan demikian diduga model pembelajaran kooperatif Jigsaw dan Snowballing dapat meningkatkan prestasi belajar IPA ditinjau dari motivasi belajar tinggi atau rendah. 5. Interaksi antara model pembelajaran Jigsaw dan Snowballing dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar IPA. Model pembelajaran kooperatif Jigsaw dan Snowballing mengutamakan peran aktif siswa dalam setiap kegiatan belajar. Sehingga dalam proses pembelajaran, siswa akan aktif, mereka akan bekerjasama dalam proses pembelajaran, hal ini diduga akan meningkatkan prestasi belajar siswa karena secara umum siswa akan lebih senang bila bertanya dan belajar bersama dengan teman-temannya. Keunggulan Jigsaw antara lain tanggung jawab masing-masing siswa sama besarnya, siswa dapat menguasai hampir semua materi pelajaran, karena masing-masing siswa mengajari temannya secara bergantian. Sedangkan keunggulan Snowballing adalah jawaban bertingkat dari siswa yang lebih sempurna. Selain model pembelajaran, kemampuan memori siswa yang berbeda-beda diduga juga berpengaruh terhadap prestasi siswa. Kemampuan memori siswa yang berbeda-beda yaitu tinggi dan rendah, menyebabkan cara menyerap, menyimpan, commit to user dan mengingat kembali informasi yang diberikan guru juga berbeda. Diduga ada interaksi antara pembelajaran kooperatif Jigsaw dan Snowballing dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar IPA. 6. Interaksi antara motivasi belajar dengan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar IPA. Motivasi belajar yang tinggi akan membuat siswa lebih bersemangat dan aktif dalam mempelajari materi IPA, sehingga diduga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Demikian juga untuk kemampuan memori siswa, kemampuan memori siswa yang berbeda-beda yaitu tinggi dan rendah, menyebabkan cara menyerap, menyimpan, dan mengingat kembali informasi yang diberikan guru juga berbeda. Diduga ada interaksi antara motivasi belajar dan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar IPA. 7. Interaksi antara model pembelajaran Jigsaw dan Snowballing dengan motivasi belajar dan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar IPA. Model pembelajaran kooperatif Jigsaw dan Snowballing akan membantu mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran karena mereka berusaha memecahkan sendiri materi yang diberikan guru dengan bekerjasama dengan teman satu kelompoknya sehingga penerapan model pembelajaran kooperatif Jigsaw dan Snowballing diduga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Keunggulan Jigsaw antara lain tanggung jawab masing-masing siswa sama besarnya, siswa dapat menguasai hampir semua materi pelajaran, karena masing- masing siswa mengajari temannya secara bergantian. Sedangkan keunggulan Snowballing adalah jawaban bertingkat dari siswa yang lebih sempurna. commit to user Selain model pembelajaran, yang berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah motivasi belajar dan kemampuan memori siswa. Siswa yang bermotivasi tinggi prestasi belajarnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang bermotivasi belajar rendah, apalagi jika dikombinasikan dengan kemampuan memori siswa yang berbeda-beda yaitu kemampuan memori tinggi dan kemampuan memori rendah. Diduga ada interaksi antara model pembelajaran kooperatif Jigsaw dan Snowballing dengan motivasi belajar dan kemampuan memori siswa terhadap prestasi belajar IPA.

D. HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN DIRECT INSTRUCTION BERBANTUAN KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 65 322

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN JIGSAW MELALUI HIPERMEDIA DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

1 20 197

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN QUANTUM LEARNING MELALUI KOMPUTER DAN MODUL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

0 6 149

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Pen

0 2 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Peneliti

0 4 18

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL JIGSAW II DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA

2 29 216

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137

Pembelajaran Ipa Model Tutor Sebaya Dengan Peta Konsep Dan Modul Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa SUKEMI S831002033

4 11 135

Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa JOKO W

12 28 123

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13