Langkah-Langkah Penelitian Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian

commit to user 62 Keterangan : A 1 B 1 C 1 : Kelompok siswa yang bermotivasi rendah dan kemampuan memori rendah yang diberi model pembelajaran Jigsaw. A 1 B 1 C 2 : Kelompok siswa yang bermotivasi rendah dan kemampuan memori tinggi yang diberi model pembelajaran Jigsaw. A 2 B 1 C 1 : Kelompok siswa yang bermotivasi rendah dan kemampuan memori rendah yang diberi model pembelajaran Snowballing . A 2 B 1 C 2 : Kelompok siswa yang bermotivasi rendah dan kemampuan memori tinggi yang diberi model pembelajaran Snowballing. A 1 B 2 C 1 : Kelompok siswa yang bermotivasi tinggi dan kemampuan memori rendah yang diberi model pembelajaran Jigsaw. A 1 B 2 C 2 : Kelompok siswa yang bermotivasi tinggi dan kemampuan memori tinggi yang diberi model pembelajaran Jigsaw. A 2 B 2 C 1 : Kelompok siswa yang bermotivasi tinggi dan kemampuan memori rendah yang diberi model pembelajaran Snowballing . A 2 B 2 C 2 : Kelompok siswa yang bermotivasi tinggi dan kemampuan memori tinggi yang diberi model pembelajaran Snowballing.

F. Langkah-Langkah Penelitian

1. Tahap Persiapan Penelitian Persiapan kegiatan penelitian meliputi : a. penyusunan silabus; b. penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP ; commit to user 63 c. menyusun instrumen pengambilan data yaitu instrumen motivasi belajar dan kemampuan memori. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini meliputi: a. mengambil data motivasi belajar siswa dan kemampuan memori siswa; b. mengambil data prestasi siswa. 3. Tahap Pasca Penelitian Tahap pasca penelitian meliputi: a. Tabulasi data b. Analisis data Setelah pengambilan data selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah analisis data. Analisis data dimulai dengan uji prasyarat analisis data kemudian dilanjutkan uji hipotesis.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data dari variabel-variabel yang diteliti digunakan metode pengumpulan data sebagai berikut : 1. metode angket Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi belajar siswa untuk mengetahui tingkat daya penggerak atau dorongan seseorang untuk belajar. 2. metode tes Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa dalam mengerjakan soal materi pokok Sistem Pencernaan Manusia dan data kemampuan memori siswa. commit to user 64

H. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran: a. Instrumen pelaksanaan pembelajaran berupa silabus. Silabus adalah rencana pembelajran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu mencakup standart kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator penelitian, alokasi waktu dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. b. Instrumen pelaksanaan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standart isi yang dijabarkan dalam silabus. 2. Instrumen Pengambilan Data: a. tes prestasi belajar, materi yang digunakan adalah materi pokok sistem pencernaan manusia, tes prestasi terdiri dari 26 soal pilihan ganda; b. angket motivasi belajar,yang terdiri dari 37 soal, pengumpulan data angket yang digunakan untuk mendapatkan informasi motivasi belajar siswa sebelum mengikuti pembelajaran. c. tes kemampuan memori, tes berisi tentang istilah-istilah dalam IPA. Tes kemampuan memori menggunakan dua instrumen yaitu: 1 now you see it, now you don’t , 2 now or later – the recencyprimary.

I. Uji Coba Instrumen Pengambilan Data

Uji coba instrumen dilakukan di SMP Negeri 1 Grogol, dengan alasan siswa yang diuji coba mempunyai kesamaan karakteristik dengan sampel yang akan diteliti. commit to user 65 Selain itu uji coba dilakukan telebih dahulu untuk mengetahui kelayakan alat evaluasi dan untuk mengetahui instrumen yang telah disusun benar-benar sudah merupakan instrumen yang valid dan reliabel, sebab tingkat validitas dan reabilitas dapat mempengaruhi data hasil penelitian.Soal hasil uji coba kemudian dihitung daya beda soal, indeks kesukaran, validitas dan reliabilitas. 1. Instrumen Tes Prestasi Belajar a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kavalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur sesuai yang diinginkan. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment dari Pearson, Suharsimi Arikunto, 2006: 274, dengan rumus sebagai berikut: r xy = ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − 2 2 2 2 y y N x x N y x xy n …………… 1 Keterangan : r xy = Korelasi Product Moment Pearson N = Banyaknya siswa X = Skor Butir soal Y = Skor total ∑ = Jumlah x y commit to user 66 Angka hasil perhitungan r xy kemudian dibandingkan dengan korelasi Product Moment pada taraf signifikansi 5. Butir soal dinyatakan valid apabila r hitung r tabel. Berdasarkan hasil perhitungan validitas dengan signifikansi 5 diperoleh r tabel 0.244. Berikut ini, adalah hasil validitas butir soal uji coba lihat tabel 3.2. Tabel 3.3. Hasil Validitas Butir Soal Validitas Butir Soal Jumlah Valid 1,2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30 26 Tidak Valid 5, 10, 13, 28 4 b. Uji Reliabilitas Suatu instrumen dikatakan reliabel bila instrumen tersebut diujikan berkali- kali hasilnya relatif sama. Menurut Sukardi 2003:127 reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan. Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila instrumen yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Untuk menguji reliabilitas masing-masing item dalam tes prestasi digunakan rumus K-R 21. Menurut Suharsimi Arikunto 2006:189 K-R 21 merupakan teknik reliabilitas instrumen penelitian dengan skala nominal. Rumus K-R 21 sebagai berikut: r ii = ⎭ ⎬ ⎫ ⎩ ⎨ ⎧ − − − t v k M k M k k . 1 1 ..................2 ket : commit to user 67 r ii : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M : skor rata-rata V t : varians total Harga r 11 yang diperoleh disebut r hitung . Harga tersebut kemudian dikonsultasikan dengan r tabel product moment, sehingga diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika r hitung r tabel maka korelasi tersebut signifikan dan berarti soal reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen tes prestasi belajar didapat r 11 atau r hitung = 0,702 dengan r tabel = 0,244, karena r hitung r tabel berarti instrumen tes prestasi belajar reliabel. c. Taraf Kesukaran Analisis soal antara lain bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik, dan soal yang jelek. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 207 soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Indeks kesukaran diberi simbol P, singkatan dari kata ” proporsi”. Rumus mencari P adalah sebagai berikut: P = JS B …………..3 ket : P : indeks kesukaran B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul commit to user 68 JS : jumlah seluruh siswa peserta tes Indeks kesukaran sering diklasifikasikan yaitu soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar, soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah soal sedang, soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah. Hasil uji derajat kesukaran semua soal dalam instrumen tes prestasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.4. Hasil Tingkat Kesukaran Butir Soal Tingkat Kesukaran Butir Soal Jumlah Sedang 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 28 Mudah 5, 13 2 d. Daya Pembeda Item yang baik mampu membedakan antara siswa pandai dengan siswa yang tidak pandai. Dalam hal ini siswa yang pandai memperoleh skor yang lebih baik jika dibandingkan dengan siswa yang tidak pandai. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 211 daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh berkemampuan rendah . Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Indeks diskriminasi berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah: D = B B A A J B J B − = P A - P B ………………..4 commit to user 69 ket : D : Diskriminatory power angka indek diskriminasi item J A : Jumlah peserta tes kelompok atas. J B : Jumlah peserta tes kelompok bawah. B A : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar B B : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar P A : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar P B : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar. Suharsimi Arikunto, 2006: 208 Tabel 3.5. Kriteria soal Besarnya Angka Indek Diskriminasi Item D Klasifikasi Interpretasi Kurang dari 0,20 Poor Butir item yang bersangkutan daya pembeda lemah sekali jelek, dianggap tidak memiliki daya pembeda yang baik 0,20 – 0,40 Satisfactory Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang cukup sedang 0,40 – 0,70 Good Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik 0,70 – 1,00 Excelent Butir item yang bersangkutan telah memiliki daya pembeda yang baik sekali Bertanda negative - Butir item yang bersangkutan daya pembedanya negatif jelek sekali Berikut ini, daya beda butir soal yang dihasilkan lihat tabel 3.5 berdasarkan analisis butir soal. Tabel 3.6. Hasil daya Beda Butir Soal Daya Beda Butir Soal Jumlah Satisfactory 1, 13, 14, 16, 18, 25, 27 7 Good 2, 3, 4, 8, 10, 11, 12, 15, 17, 19, 21, 16 commit to user 70 22, 23, 26, 28, 30 Excelent 5, 6, 7, 9, 20, 24, 29 7 2. Instrumen motivasi belajar a. Uji validitas Uji coba instrumen dimaksudkan untuk mengetahui validitas butir soal dari instrumen penelitian. Validitas test ini dicari melalui uji coba test hitung korelasi antara skor item dengan skor total. Pengukuran validitas soal ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar yaitu : r xy = [ ][ ] 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ ……………..5 r xy = koefisien korelasi antara item dengan skor total N = jumlah subyek x = skor item nomor tertentu y = skor total Hasil yang diperoleh dikonsultasikan ke tabel harga kritik r product moment sehingga dapat diketahui valid tidaknya korelasi tersebut. Jika r xy 〉 r tabel maka soal tersebut valid Suharsimi Arikunto, 2006: 72. Berdasarkan hasil perhitungan validitas angket dengan signifikasi 5 diperoleh r tabel 0.244. Validitas untuk uji coba diperoleh data sebagai berikut: Tabel 3.7 Hasil validitas butir soal motivasi belajar Validitas Butir soal Jumlah Valid 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 37 commit to user 71 38 39, 40 Tidak valid 1, 3, 4 3 Pada tabel 3.7 dapat dilihat bahwa butir soal pada angket motivasi belajar berjumlah 40 soal. Setelah diuji validitasnya, butir soal yang valid ada 37 soal sedangkan yang tidak valid 3 soal. b. Uji reliabilitas Untuk menguji reabilitas masing-masing item dalam instrument angket motivasi digunakan koefisien α Cronbach. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 196 rumua alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang berskala interval misalnya angket. Rumus alpha sebagai berikut: r 11 = ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡ ∑ − ⎥⎦ ⎤ ⎢⎣ ⎡ − 2 2 1 1 1 t k k σ σ ………………. 6 ket: r 11 : reliabilitas seluruh item tes k : banyaknya item ∑σ 1 2 : jumlah varians skor tiap-tiap item σ t 2 : varians total dikatakan reliabel jika harga r 11 r tabel . Harga r 11 yang diperoleh disebut r hitung . Harga tersebut kemudian dikonsultasikan dengan r tabel product moment, sehingga diketahui signifikan tidaknya korelasi tersebut. Jika r hitung r tabel maka korelasi tersebut signifikan dan berarti soal reliabel. Hasil uji reliabilitas instrumen tes prestasi belajar didapat r 11 atau r hitung = commit to user 72 0,899 dengan r tabel = 0,244, karena r hitung r tabel berarti instrumen tes prestasi belajar reliabel.

J. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Data

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN DIRECT INSTRUCTION BERBANTUAN KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 65 322

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN JIGSAW MELALUI HIPERMEDIA DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

1 20 197

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN QUANTUM LEARNING MELALUI KOMPUTER DAN MODUL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

0 6 149

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Pen

0 2 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Peneliti

0 4 18

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL JIGSAW II DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA

2 29 216

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137

Pembelajaran Ipa Model Tutor Sebaya Dengan Peta Konsep Dan Modul Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa SUKEMI S831002033

4 11 135

Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa JOKO W

12 28 123

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13