Hakekat IPA Sistem Pencernaan

commit to user Menurut Sukardi 2003: 139 tes prestasi pada umumnya mengukur penguasaan dan kemampuan para peserta didik setelah mereka selama waktu tertentu menerima proses belajar mengajar dari guru. Tes tersebut ummnya untuk mengukur tingkat penguasaan dan kemampuan peserta didik secara individual dalam cakupan dan ilmu pengetahuan yang telah ditentukan oleh para pendidik. Tes prestasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam bentuk tes, yaitu tes standar dan tes buatan guru. Tes buatan guru ini juga sering disebut sebagai tes yang belum distandardisasi. Tes standar merupakan tes yang sudah dipublikasikan keberadaannya dalam jurnal atau di media formal lainnya yang relevan.

8. Hakekat IPA

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006, kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMPMTsSMPLB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif, dan mandiri. www.puskur.netdownloaduu11kerangka_Dasar.pdf, 2006 Menurut Nurma 2009, Ilmu Pengetahuan Alam IPA adalah ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam yang ada. IPA meliputi 3 hal yaitu produk, proses, dan nilaisikap ilmiah. Produk IPA berupa data yang diperoleh melalui observasi yaitu fakta, konsep, prinsip, hukum, teori; proses ilmiah mencakup merumuskan masalah, hipótesis, uji hipótesis, commit to user kesimpulan; nilai dan sikap ilmiah meliputi jujur, tekun, teliti, obyektif, terbuka, dan sebagainya. Menurut Sarwanto 2009, hakekat IPA adalah IPA sebagai produk, dan IPA sebagai proses. Secara definisi, IPA sebagai produk adalah hasil temuan- temuan para ahli saintis, berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori-teori. Sedangkan IPA sebagai proses adalah strategi atau cara yang dilakukan para ahli saintis dalam menemukan berbagai hal tersebut sebagai implikasi adanya temuan-temuan tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa alam. Maka darii tu IPA sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakekatnya IPA sebagai proses.

9. Sistem Pencernaan

a. Saluran Pencernaan dan Kelenjar Pencernaan Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan berbagai kelenjar aksesoris yang mensekresikan getah pencernaan ke dalam saluran itu melalui duktus saluran. Saluran pencernaan terdiri dari rongga mulut, kerongkongan faring, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Kelenjar aksesoris sistem pencernaan terdiri dari tiga pasang kelenjar ludah salivary gland , pankreas, hati liver, dan organ penyimpanannya kantung empedu gallbladder. 1. Rongga Mulut Rongga mulut dikelilingi oleh pipi kanan dan pipi kiri serta langit-langit mulut. Dalam rongga mulut terdapat organ pencernaan lidah, gigi, dan kelenjar ludah. commit to user a Lidah, berfungsi untuk memindahkan makanan, mendorong makanan, berbicara, mengenal bentuk makanan, dan mengecap makanan. b Gigi, berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanis. Makanan dihancurkan menjadi partikel yang lebih kecil agar mudah dicerna secara kimiawi dan mudah ditelan. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi manusia dibedakan menjadi empat yaitu gigi seri insisivus, gigi taring kaninus, gigi geraham muka premolar, dan geraham belakang molar. c Air Ludah, berfungsi untuk membasahi rongga mulut dan membasahi makanan. Pencernaan makanan secara fisik dan kimiawi dimulai dalam mulut. Selama pengunyahan, gigi dengan berbagai ragam bentuk akan memotong, melumat, dan menggerus makanan, yang membuat makanan tersebut lebih mudah ditelan. Kehadiran makanan dalam rongga mulut akan memicu refleks saraf yang menyebabkan kelenjar ludah mengeluarkan ludah melalui duktus ke rongga mulut. Ludah mengandung amilase ludah, enzim pencernaan yang menghidrolisis pati dan glikogen. Produk utama dari pencernaan oleh enzim ini adalah polisakarida yang lebih kecil dan disakarida maltosa. Lidah akan mengecap makanan, memanipulasinya selama pengunyahan, dan membantu membentuk makanan menjadi sebuah bola yang disebut bolus. Selama penelanan, lidah akan mendorong bolus ke bagian belakang rongga mulut dan akhirnya ke dalam kerongkongan faring. 2. Kerongkongan faring commit to user Kerongkongan merupakan persimpangan yang menuju ke esofagus dan trakea batang tenggorokan. Ketika kita menelan, bagian atas batang tenggorokan akan bergerak ke atas sehingga lubang pembukaannya, glotis tertutup oleh penutup dari tulang rawan, yaitu epiglotis. Penutupan lubang batang tenggorokan akan melindungi sistem respirasi terhadap masuknya makanan atau cairan selama penelanan. Mekanisme penelanan secara normal akan menjamin bahwa bolus akan dipandu ke dalam jalan masuk esofagus. Esofagus mengalirkan makanan dari faring turun ke lambung. Peristalsis akan mendorong bolus sepanjang esophagus yang sempit. 3. Lambung Lambung berada pada sisi kiri rongga abdomen, persis di bawah diafragma. Epitelium yang melapisi dinding lambung mensekresikan getah pencernaan, cairan pencernaan yang bercampur dengan makanan. Dengan konsentrasi asam klorida yang tinggi, getah lambung mempunyai pH sekitar 2. Asam ini membunuh sebagian besar bakteri yang tertelan bersama dengan makanan. Lambung terdiri atas tiga bagian yaitu kardia bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan, fundus bagian tengah, bentuknya membulat, pilorus bagian bawah, daerah yang berhubungan dengan usus dua belas jari. Pada lambung bagian atas terdapat otot sfingter kardia dan pada bagian bawah terdapat otot sfingter pylorus . Sfingter kardia terbuka jika ada makanan mendekati lambung dan akan menutup kembali untuk mencegah makanan tidak kembali ke kerongkongan dan mulut. Sfingter pylorus berfungsi untuk mengatur makanan commit to user agar ke luar dari lambung dan masuk ke usus dua belas jari duodenum. Makanan di dalam lambung akan bertahan lebih kurang lima jam. Lambung berfungsi menyimpan makanan selama waktu tertentu sekitar 2–5 jam, mengaduk makanan dengan gerakan peristaltik, dan memecah makanan dengan bantuan enzim–enzim. Dinding lambung terdiri atas empat lapisan. Pada lapisan itu terdapat kelenjar–kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung menghasilkan HCL, rennin, pepsinogen, dan lipase. a Asam klorida HCL, berfungsi sebagai desinfektan yaitu untuk membunuh kuman–kuman yang masuk bersama makanan atau menjadikan kuman tidak berbahaya. Selain itu, asam klorida juga berfungsi mengasamkan makanan dan membantu pembentukan protein. b Renin, merupakan enzim yang berfungsi mengendapkan kasein protein susu dari air susu. Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton. Renin hanya dihasilkan oleh lambung mamalia. c Pepsinogen, dalam lingkungan basa pepsinogen akan diubah menjadi enzim yang aktif yaitu pepsin. Pepsin berfungsi mencerna protein menjadi zat yang molekulnya lebih kecil dan mudah larut yang disebut peptone. d Lipase, berfungsi mencerna lemak. Di lambung lipase terdapat dalam jumlah kecil. Setelah makanan dicerna dalam lambung sampai menjadi cair atau berupa larutan, sedikit demi sedikit makanan masuk ke dalam duodenum atau usus dua belas jari. 4. Usus Halus commit to user Usus halus adalah bagian saluran pencernaan yang paling panjang. Usus halus adalah organ yang sebagian besar hidrolisis enzimatik makromolekul dalam makanan terjadi. Organ ini juga bertanggung jawab dalam penyerapan sebagian besar nutrien ke dalam darah. Panjang usus halus orang dewasa mencapai 6,3 meter dengan diameter 2,5 cm. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu usus dua belas jari duodenum, usus kosong jejunum, dan usus penyerapan ileum. Pada usus dua belas jari bermuara saluran dari kantong empedu dan pankreas. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim amilase, tripsin, dan lipase. 5. Usus Besar Usus besar atau kolon berhubungan dengan usus halus pada suatu persambungan berbentuk T, yang terdapat sebuah sfingter katup berotot mengontrol pergerakan materi makanan. Satu fungsi penting kolon adalah untuk menyerap kembali air yang telah masuk ke dalam saluran pencernaan untuk berfungsi sebagai bahan pelarut berbagai getah pencernaan. Bakteri Escherichia coli yang terdapat dalam usus besar, berperan dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi kotoran feses. Feses disimpan sampai dikeluarkan dibagian akhir kolon yang disebut rektum. Anus sebagai tempat keluarnya feses. 6. Anus Anus merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan. Dari lubang ini dikeluarkan sisa–sisa makanan yang tidak dicerna, yaitu feses. Pada anus terdapat dua macam otot yaitu : a. otot sphincterani interenus otot yang tidak dipengaruhi kehendak, dan b. otot sphincterani eksternus otot yang dipengaruhi commit to user kehendak. Proses pengeluaran feses disebut defekasi. Setelah rectum terangkat karena terisi penuh, timbul keinginan untuk defekasi. Dengan kontraksi otot sphincterani eksternus, defekasi dapat ditahan tetapi dalam waktu yang tidak terlalu lama. b. Zat Makanan Makanan yang kita butuhkan harus cukup mengandung gizi, yaitu mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. 1. Karbohidrat Karbohidrat tersusun oleh atom karbon C, hidrogen H, oksigen O dengan kompleksitas yang berbeda. Contoh sumber karbohidrat adalah gula dan zat tepung. Zat gula banyak terdapat dalam bentuk glukosa, fruktosa, sukrosa, dan laktosa. Zat tepung dapat diperoleh dari nasi, kentang, ubi, ketela, gandum, sagu dan sebagainya. Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energi. 2. Protein Protein merupakan rantai panjang polimer asam amino. Asam amino terdiri dari atom karbon C, hidrogen H, oksigen O, nitrogen N, dan kadang-kadang belerang S. Berdasarkan asalnya, protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani. Protein nabati diperoleh dari tumbuhan, misalnya tahu, tempe, kecap, dan kacang-kacangan. Protein hewani diperoleh dari hewan misalnya ikan, udang, keju, cumi-cumi, dan telur. Fungsi protein antara lain mengganti sel-sel yang telah rusak, membentuk enzim dan hormon, mengatur proses di dalam tubuh. 3. Lemak commit to user Sumber bahan makanan yang mengandung lemak misalnya kelapa, kacang, minyak kedelai, dan mentega. Lemak dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai pelarut vitamin A, D, E, K, sumber energi, pelindung tubuh dari gesekan dan benturan serta suhu yang ekstrim, sebagai cadangan makanan. 4. Vitamin Vitamin diperlukan dalam proses metabolisme dalam tubuh. Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit avitaminosis. Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu vitamin yang larut dalam air antara lain vitamin B1, B2, B6, dan C; vitamin yang tidak larut dalam air antara vitamin A, D, E, dan K. 5. Air Fungsi air dalam tubuh, antara lain sebagai pelarut bahan organik dan anorganik dalam tubuh, pembawa zat-zat yang dibutuhkan dan zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh, mendukung terjadinya reaksi kimia dalam tubuh, mempertahankan keseimbangan suhu tubuh, dan membentuk cairan tubuh. c. Kelainan Pada Sistem Pencernaan Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan atau kelainan akibat infeksi bakteri, keracunan, dan kebiasaan makanan yang salah. Beberapa gangguan pada sistem pencernaan adalah sebagai berikut: 1 Gondongan parotitis epidemika, disebabkan oleh virus. Gondongan bersifat menular yang menyebabkan kelenjar ludah menjadi bengkak, panas, dan nyeri. commit to user 2 Gigi berlubang karies, disebabkan oleh bakteri jenis Streptococcus yang dapat merubah karbohidrat pada mulut menjadi asam laktat. Asam yang terbentuk lambat laun akan menghancurkan email dan menyebabkan lubang. 3 Muntah, yaitu pengeluaran isi lambung melalui kerongkongan dan mulut secara paksa. 4 Radang usus buntu apendisitis, karena infeksi bakteri. Biasanya disebabkan oleh penyumbatan usus buntu oleh tinja atau zat-zat asing seperti biji yang masuk ke usus. Ciri-ciri orang yang menderita sakit radang usus buntu adalah sakit dibagian ulu hati, perut, kadang-kadang disertai muntah, panas, dan sukar buang air besar. 5 Sembelit konstipasi, disebabkan karena berkurangnya pergerakan peristaltik usus besar. Gerakan yang lambat menyebabkan air yang diserap usus menjadi banyak, sehingga tinja menjadi kering, keras, dan bentuknya semakin kecil. Akibatnya buang air besar menjadi lebih sulit dan sakit. 6 Batu empedu, biasanya disebabkan oleh meningkatnya kandungan kolesterol sehingga garam empedu dan fosfolipid tidak mampu melarutkannya. Akibatnya kolesterol akan mengkristal dan membentuk batu empedu. 7 Diare, yaitu bertambahnya kandungan air dalam tinja, meningkatnya frekuensi buang air besar setiap hari. Penyebab diare adalah bakteri, virus, dan protozoa, yang menghasilkan racun sehingga mempengaruhi proses absorpsi cairan diusus. commit to user Gambar 2.1 Sistem Pencernaan Manusia

B. Penelitian Yang Relevan

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN DIRECT INSTRUCTION BERBANTUAN KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 65 322

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN JIGSAW MELALUI HIPERMEDIA DAN MODUL DITINJAU DARI KEMAMPUAN MEMORI DAN INTERAKSI SOSIAL SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR

1 20 197

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN QUANTUM LEARNING MELALUI KOMPUTER DAN MODUL DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DAN KEMAMPUAN MEMORI SISWA

0 6 149

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Pen

0 2 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) DAN JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa (Peneliti

0 4 18

PEMBELAJARAN BIOLOGI MODEL JIGSAW II DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN KREATIVITAS SISWA

2 29 216

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137

Pembelajaran Ipa Model Tutor Sebaya Dengan Peta Konsep Dan Modul Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa SUKEMI S831002033

4 11 135

Penerapan Laboratorium Riil dan Virtuil pada Pembelajaran Biologi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kemampuan Memori Siswa JOKO W

12 28 123

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13