commit to user
23
tidak mampu lagi dilakukan oleh keluarga, mengingat semakin kompleksnya praktek mendidik anak.
3. Lingkungan Masyarakat
Kehidupan dalam masyarakat adalah kehidupan yang amat luas cakupanya. Aneka karakter manusia, aneka situasi sosial, aneka wilayah,
aneka informasi semuanya hampir terbentang luas baik positif atau negatif, baik atau buruk, saleh atau jahat. Tentu lingkungan masyarakat yang baik
adalah yang dapat mendorong anak untuk bisa maju menjadi anak yang baik.
Dengan demikian, komponen-komponen sistem lingkungan itu saling mempengaruhi secara bervariasi sehingga setiap peristiwa belajar memiliki profil
yang unik dan kompleks. Masing-masing profil sistem lingkungan belajar, diperuntukan untuk tujuan-tujuan belajar yang berbeda, dengan kata lain, untuk
mencapai tujuan belajar tertentu harus diciptakan sistem lingkungan belajar yang tertentu pula.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar adalah segala sesuatu disekitar siswa baik berupa sosial maupun nonsosial,
fisik maupun nonfisik yang ikut berpengaruh terhadap berlangsungnya proses belajar siswa serta ikut mempengaruhi hasil belajar siswa yang pengaruhnya
berupa macam-macam meliputi kenyamanan, keamanan, kebersihan, sifatsikap serta hubungan sosial antara individu dalam lingkungan tersebut.
b. Fungsi Lingkungan Belajar
Seperti yang telah sebelumnya penulis kemukakan bahwa lingkungan belajar adalah segala sesuatu disekitar siswa baik berupa sosial maupun nonsosial, fisik
maupun nonfisik yang ikut berpengaruh terhadap berlangsungnya proses belajar siswa serta ikut mempengaruhi hasil belajar siswa yang pengaruhnya berupa
macam-macam meliputi kenyamanan, keamanan, ketenangan, kebersihan, sifatsikap serta hubungan sosial antara individu dalam lingkungan tersebut, maka
dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa dalam proses pembelajaran, lingkungan belajar memiliki fungsi, fungsi tersebutlah yang nantinya akan
mempengaruhi hasil belajar serta motivasi siswa.
commit to user
24
Adapun fungsi lingkungan belajar sebagai berikut: a. Membuat kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa
duduk di kelas berjam-jam sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
b. Membuat hakikat Belajar menjadi lebih bermakna sebab siswa dihadapkan pada keadaan yang sebenarnya.
c. Menjadikan bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya dan lebih actual sehingga kebenarannya lebih akurat.
d. Menjadikan belajar siswa lebih konprehenshif dan lebih aktif sebab dapat diakukan dengan berbagai cara seperti wawancara, mengamati dan lain-lain.
e. Menjadikan sumber belajar menjadi lebih kaya disebabkan lingkungan belajar yang beraneka ragam.
f. Mempermudah siswa dalam memahami dan menghayati aspek yang ada di lingkungannya.
c. Lingkungan Belajar Yang Kondusif
Salah satu faktor penting yang dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa adalah adanya lingkungan belajar yang kondusif. Sesuai uraian sebelumnya
tentang hakikat lingkungan belajar bahwa lingkungan belajar yang kondusif merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi prestasi serta motivasi
belajar siswa, hal ini sesuai dengan pendapat dari Ngalim Purwanto 1988: 148 bahwa “lingkungan belajar itu mendukung dan berperan besar dalam keberhasilan
perestasi belajar anak didik
.”
Lingkungan belajar dalam hal ini, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan.
Sedangkan kondusif berarti kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung keberlangsungan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan interaksi
antara anak dengan lingkungannya, sehingga pada diri anak terjadi proses pengolahan informasi menjadi pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil
dari proses belajar. Lingkungan belajar dapat diciptakan sedemikian rupa, sehingga dapat
memfasilitasi anak dalam melaksanakan kegiatan belajar. Lingkungan belajar dapat merefleksikan ekspektasi yang tinggi bagi kesuksesan seluruh anak secara
individual. Sesuai uraian sebelumnya, lingkungan belajar adalah segala sesuatu disekitar siswa baik berupa sosial maupun nonsosial, fisik maupun nonfisik yang
ikut berpengaruh terhadap berlangsungnya proses belajar siswa serta ikut
commit to user
25
mempengaruhi hasil belajar siswa yang pengaruhnya berupa macam-macam meliputi kenyamanan, keamanan, ketenangan, kebersihan, sifat atau sikap serta
hubungan sosial antara individu dalam lingkungan tersebut. Dari definisi tersebut maka dapat diketahui bahwa lingkungan belajar yang kondusif adalah lingkungan
belajar yang memiliki sarana prasarana memadai, nyaman, aman, tenang, bersih serta damai baik lingkungan fisik maupun non fisik yang menjadikan siswa
menjadi lebih bersemangat dalam belajar dengan kata lain dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. Sesuai dengan pendapat Mulyasa Dikutip dari
httpwww.google.com. Pada 12 Maret 2011 bahwa: “dalam upaya menciptakan
lingkungan pembelajaran yang kondusif bagi anak, guru harus dapat memberikan kemudahan belajar kepada siswa, menyediakan berbagai sarana dan sumber
belajar yang memadai, menyampaikan materi pembelajaran, dan strategi pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar dengan baik.
” Oleh karena itu, peran guru selayaknya membiasakan pengaturan peran dan tanggung jawab bagi
setiap anak terhadap terciptanya lingkungan fisik kelas yang diharapkan dan suasana lingkungan sosial kelas yang menjadikan proses pembelajaran dapat
berlangsung lebih bermakna. Hal tersebut juga berlaku dalam keluarga dan masyarakat sebagai lingkungan belajar siswa, sehingga dengan terciptanya
tanggung jawab dan kesadaran bersama antara anak dengan guru, orang tua serta anggota masyarakat maka akan tercipta situasilingkungan belajar yang kondusif
yang nantinya dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. Sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar
yang kondusif dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menumbuhkan motivasi belajar pada diri siswa, lingkungan belajar yang kondusif
adalah lingkungan fisik maupun nonfisik, sosial maupun nonsosial berupa sarana prasarana yang memadai, lingkungan yang nyaman, aman, bersih, serta akrab dan
mendidik.
B. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan alur berfikir yang digunakan dalam penelitian, yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah