commit to user
45
Keterangan: d
= Nilai Durbin – Watson
= Jumlah kuadrat sisa Damodar Gujarati, 2006. Menurut Singgih Santoso 2001 kriteria autokorelasi ada 3, yaitu:
1 Nilai D-W di bawah -2 berarti diindikasikan ada autokorelasi positif. 2 Nilai D-W di antara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada
autokorelasi. 3 Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
e. Uji Linearitas
Uji Linieritas digunakan untuk mendeteksi adanya hubungan linier antara variabel X dan Y yang bisa dilakukan, sebagai berikut :
1 Plot antara residu e versus Y-topi
Jika plot yang bersangkutan menggambarkan suatu scatter diagram diagram pencar dalam arti tidak berpola maka dapat dikatakan tidak
terjadi mispesifikasi pada fungsi regresi, hal ini bararti bahwa hubungan antara variabal X dan Y adalah linier.
2
Plot antara variabel X versus Y
Jika plot menggambarkan garis lurus maka asumsi pertama ini telah terpenuhi.
3
Plot antara residu versus X
Jika plot menggambarkan diagram pencar maka linieritas ini sudah terpenuhi. Siswandari, 2000:28
2. Pengujian Hipotesis
Setelah uji prasyarat telah dipenuhi, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan analisi yang telah diajukan. Adapun langkah-
langkah dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah:
a. Analisis Regresi
Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan persamaan sebagai berikut:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Sudjana, 2002.
commit to user
46
Keterangan: Y
= Motivasi Belajar
X
1
= Pemanfaatan media pembelajaran
X
2
= Lingkungan Belajar
a =
Bilangan konstanta b
= Koefisien regresi nilai peningkatan ataupun penurunan.
b. Uji F
Duwi Priyatno 2009:82 mengatakan: Uji F digunakan untuk mengetahui variabel bebas secara bersama-sama
mempunyai berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi variabel terikat atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Tingkat signifikansi menggunakan a =
5 atau 0,05.
Adapun langkah-langkah dari uji F adalah sebagai berikut : 1 Hipotesis
H
o
: b
1
= b
2
= 0 Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel
independen pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap variabel dependen motivasi belajar.
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ 0 Berarti ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel
independen pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap variabel dependen motivasi belajar.
2 Tingkat signifikasi = 5 3 Rumus uji F
Keterangan: R
2
= Koefisien determinasi n
= Jumlah observasi k
= Jumlah variabel
commit to user
47
4 Kriteria pengujian H
o
diterima dan H
a
ditolak apabila F
hitung
F
tabel
atau probabilitas nilai F atau signifikan
0,05. H
o
ditolak dan H
a
diterima apabila F
hitung
F
t abel
atau probabilitas nilai F atau signifikansi
0,05. Uji F dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu
dengan melihat tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-
sama variabel bebas pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap variabel terikat motivasi belajar dan model regresi bisa
dipakai untuk memprediksi variabel terikat.
c. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Adapun langkah-langkah dari uji t adalah sebagai berikut:
1 Hipotesis H
o
: b
1
= b
2
= 0 Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel
independen pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap variabel dependen motivasi belajar.
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ 0 Berarti ada pengaruh yang signifikan secara parsial variabel independen
pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap variabel dependen motivasi belajar.
2 Tingkat signifikasi = 5 3 Rumus uji t
Keterangan: = Koefisien regresi
commit to user
48
= Standar error koefisien regresi 4 Kriteria pengujian
Ho diterima dan Ha ditolak apabila t
hitung
t
tabel
atau probabilitas nilai t atau signifikan
0,05. Ho ditolak dan Ha diterima apabila t
hitung
t
tabel
atau probabilitas nilai t atau signifikansi
0,05. Uji t dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 17, yaitu
dengan melihat tabel coefficients pada kolom sig. Jika probabilitas nilai t atau signifikansi 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat
pengaruh secara parsial antara variabel bebas pemanfaatan media pembelajaran dan lingkungan belajar terhadap variabel terikat
motivasi belajar.
commit to user
49
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Wilayah Penelitian
a. Sejarah Singkat SMA AL- Islam 1 Surakarta
SMA Al Islam 1 didirikan oleh KH. Imam Ghazali bin Hasan, seorang ustadz lulusan Mekah, Arab Saudi, beliau mendirikan Al- Islam bersama KH.
Abdussomad, KH. Abdul Manaf, dan pendiri lainnya yang kesemuanya merupakan alumnus pondok Jamsaren, m
ereka beri‟tikad dan berikhtiar memperbaiki kondisi umat yang saat itu banyak mengalami perpecahan
dengan menggalakkan pendidikan secara terpadu yaitu perpaduan pendidikan pondok pesantren dengan pendidikan madrasah, yang dilakukan agar umat
islam kembali pada tuntunan Al Qur‟an dan As Sunah. Pada tahun 1939, Al Islam bersama-sama dengan lembaga-lembaga
lainnya mendirikan MIAI Majelis Islam A‟la Indonesia. Pada tanggal 12 September 1979 pengurus pusat perguruan Al Islam membentuk yayasan
perguruan Al Islam yang masih berlanjut hingga sekarang. SMA AL Islam 1 pada awalnya merupakan madrasah kuliyat yang kemudian bekembang
menjadi madrasah tsanawialiyah yang di pimpin kyai makmuri kepala sekolah SMA AL Islam 1 dan lokasinya dipindah ke kompleks Masjid At
taqwa yang merupakan tanah wakaf dari RM.Mangkutaruna pada tahun 1939. Selanjutnya, Kyai Makmuri mengalihkan kepemimpinannya kepada Kyai
Musthafa, sedangkan beliau sendiri memimpin di MAN sampai wafat pada tahun 1977. Pada masa periode inilah mulai berkembang menjadi SMA Al
Islam yang telah terdaftar di Departemen Agama dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Setelah melewati masa-masa perintisan ini, kepercayaan mayarakat pada SMA Al Isla 1 semakin bertambah dan siswa yang mendaftar ke SMA
Al Islampun bertambah sehingga sekolah dibagi menjadi dua, yaitu SMA dan Aliyah dimana sebagian masuk pagi sebagian masuk sore. Sekolah yang