Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 29
1.5. Perkembangan Ekspor Impor 1.5.1. Perkembangan Ekspor
Ekspor selama tiga bulan terakhir Des 2008-Feb 2009 tercatat sebesar USD326,70 juta atau menurun sebesar 52,58 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yoy yang
sebesar USD688,95 juta. Sementara itu dibanding periode triwulan sebelumnya qtq, nilai ekspor tercatat menurun sebesar 49,99 dari sebesar USD653,21 juta. Berdasarkan
komoditas, pangsa nilai ekspor terbesar dicatat oleh komoditas karet sebesar 59,38.
Tabel 1.9 Perkembangan Bulanan Nilai Ekspor Komoditas Utama Propinsi Sumatera Selatan
Juta USD
Jan Feb
Mar Apr
May Jun
Jul Aug
Sep Oct
Nov Dec
Jan Feb
Total Ekspor 253.59
239.71 279.51
200.80 263.86
268.56 223.17
218.89 288.13
167.09 197.99
129.51 98.03
99.16
Karet 127.24
158.49 160.10
159.24 189.18
153.39 190.58
170.35 234.74
136.22 112.31
68.95 65.44
59.60 Batubara
2.23 1.83
2.90 5.48
3.87 5.78
3.56 9.20
7.46 4.78
11.05 6.11
7.96 8.92
Sawit 92.03
56.75 99.13
15.02 47.41
93.56 7.16
25.60 22.81
13.02 60.73
43.34 18.02
20.17 Lain-lain
32.10 22.63
17.38 21.06
23.39 15.83
21.87 13.75
23.12 13.07
13.90 11.12
6.61 10.48
2008 2009
Sumber : DSM Bank Indonesia
Sampai dengan Februari 2009, nilai ekspor Sumsel tercatat sebesar USD 197,18 juta atau menurun sebesar 60,03 dibandingkan dengan posisi yang sama pada tahun
sebelumnya sebesar USD493,30 Berdasarkan volume, ekspor pada periode Des 2008-Feb 2009 tercatat sebesar
587,57 ribu ton atau menurun sebesar 23,04 dibandingkan periode yang sama tahun
Tabel 1.8 Perkembangan Nilai Ekspor Komoditas Utama Propinsi Sumatera Selatan USD
Des 07-Feb 08 Mar 08-Mei 08
Jun 08-Ags 08 Sept 08-Nov 09 Des 08-Feb 09
Total Ekspor 688,945,339
744,155,718 710,630,374
653,212,746 326,697,574
Karet 401,333,994
508,521,822 514,331,784
483,273,250 193,985,363
Batubara 7,855,573
12,250,891 18,537,224
23,287,647 22,980,200
Sawit 193,606,184
161,562,467 126,317,476
96,563,950 81,524,216
Lain-lain 86,149,588
61,820,538 51,443,890
50,087,899 28,207,795
Sumber : DSM Bank Indonesia
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 30
sebelumnya yoy yang tercatat sebesar 763,43 ribu ton atau menurun sebesar 20,21 dari periode Sept-Nov 2008 qtq yang tercatat sebesar 736,43 ribu ton.
Grafik 1.18 Perkembangan Nilai Ekspor
Propinsi Sumatera Selatan
- 100
200 300
400 500
600 700
800
Des 07-Feb 08
Mar 08-Mei 08 Jun 08-Ags 08
Sept 08-Nov 08
Des 08-Feb 09
US D
J u
ta
60 50
40 30
20 10
- 10
20 30
Pe rs
e n
Nilai Ekspor Pertumbuhan Tahunan yoy
Pertumbuhan Triwulanan qtq
Sumber : DSM Bank Indonesia
Grafik 1.19 Perkembangan Volume Ekspor
Propinsi Sumatera Selatan
- 100
200 300
400 500
600 700
800 900
Des 07-Feb 08
Mar 08-Mei 08 Jun 08-Ags 08
Sept 08-Nov 08
Des 08-Feb 09
R ibu Ton
35 30
25 20
15 10
5 -
5 10
15
P er
sen
Volume Ekspor Pertumbuhan Tahunan yoy
Pertumbuhan Triwulanan qtq
Sumber : DSM Bank Indonesia
Grafik 1.20 Perkembangan Ekspor Propinsi Sumatera
Selatan berdasarkan Negara Tujuan
23.44 28.05
8.60 48.48
74.11 39.30
59.56 29.77
210.00 131.55
162.16 102.45
85.81 112.44
173.62 171.30
181.28 84.45
294.55 341.43
312.80 281.87
118.07
25.10 23.48
- 100
200 300
400 500
600 700
800
Des 07 -Feb 0
8 Mar 0
8-Mei 08
Jun 08 -Ags 0
8 Sept 0
8-Nov 08
Des 07 -Feb 0
8
US D
J u
ta
Singapura Malaysia China USA Lainnya
Sumber : DSM Bank Indonesia
Grafik 1.21 Pangsa Ekspor Propinsi Sumatera Selatan
berdasarkan Negara Tujuan Des 08-Feb 09
Lainnya 36.14
Singapura 2.63
USA 25.85
Malaysia 9.11
China 26.27
Sumber : DSM Bank Indonesia
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 31
Berdasarkan negara tujuan ekspor, pada triwulan ini negara China merupakan tujuan utama ekspor dengan pangsa sebesar 26,27, diikuti oleh Amerika Serikat sebesar
25,85 , dan Malaysia sebesar 9,11.
1.5.2. Perkembangan Impor
Realisasi impor periode triwulan ini tercatat sebesar USD49,57 juta, meningkat sebesar 39,77 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yoy yang tercatat sebesar
USD35,47 juta. Dibandingkan periode Sept-Nov 2008 terjadi penurunan impor sebesar 39,36 dari sebesar USD81,74 juta. Penurunan nilai impor secara triwulanan ini terkait
dengan menurunnya impor pupuk dan bahan kimia yang banyak digunakan untuk menunjang sektor pertanian sebesar 74,78.
Berdasarkan volume, impor pada periode Des 2008-Feb 2009 tercatat sebesar 60,06 ribu ton atau menurun sebesar 36,28 dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya yoy yang tercatat sebesar 94,25 ribu ton atau menurun sebesar 52,38 dari periode Sept-Nov 2008 qtq yang tercatat sebesar 126,13 ribu ton.
Grafik 1.22 Perkembangan Nilai Impor
Propinsi Sumatera Selatan
- 10
20 30
40 50
60 70
80 90
Des 07-Feb 08 Mar 08-Mei 08 Jun 08-Ags 08 Sep 08-Nov 08 Des 08-Feb 09
US D J
u ta
60 40
20 -
20 40
60 80
Pe rs
e n
Nilai Impor Pertumbuhan Tahunan yoy
Pertumbuhan Triwulanan qtq
Sumber : DSM Bank Indonesia
Grafik 1.23 Perkembangan Volume Impor
Propinsi Sumatera Selatan
- 20
40 60
80 100
120 140
Des 07-Feb 08Mar 08-Mei 08Jun 08-Ags 08Sep 08-Nov 08Des 08-Feb 09
R ibu To
n
60 40
20 -
20 40
60 80
100 120
P er
sen
Volume Impor Pertumbuhan Tahunan yoy
Pertumbuhan Triwulanan qtq
Sumber : DSM Bank Indonesia
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 32
Berdasarkan negara asal, pangsa impor Sumsel yang terbesar masih berasal dari negara China yakni sebesar 38,82, diikuti oleh Malaysia sebesar 9,70, dan Singapura
sebesar 4,33.
Grafik 1.24 Perkembangan Impor Propinsi Sumatera
Selatan berdasarkan Negara Asal
2.32 14.40
11.98 8.31
19.25 4.93
6.52 1.49
1.34 1.19
5.41 11.76
8.57 4.81
2.46 2.28
3.15 2.15
20.35 20.60
21.14 60.38
22.18 12.38
9.22
- 10
20 30
40 50
60 70
80 90
Des 07 -Feb 0
8 Mar 0
8-Mei 08
Jun 08 -Ags 0
8 Sep 08
-Nov 0 8
Des 08 -Feb 0
9
US D J
u ta
China USA Malaysia
Singapura Lainnya
Sumber : DSM Bank Indonesia
Grafik 1.25 Pangsa Impor Propinsi Sumatera Selatan
berdasarkan Negara Asal Des 08-Feb 09
Lainnya 44.74
China 38.82
Malaysia 9.70
USA 2.41
Singapura 4.33
Sumber : DSM Bank Indonesia
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 33
MENGUAK KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG
Tingkat keyakinan konsumen dalam triwulan I 2009 masih berada dalam level pesimis. Tingkat keyakinan yang direpresentasikan dengan Indeks Keyakinan Konsumen IKK,
mencapai 99,19 atau menurun dibanding triwulan sebelumnya yang sempat mencapai 106,18. Penurunan tersebut merupakan dampak krisis global. Selanjutnya, bagaimana
keyakinan konsumen Palembang terbentuk dan variabel apa yang mempengaruhinya?
Keyakinan konsumen merupakan salah satu indikator mengenai kondisi perekonomian. Apabila perekonomian dalam kondisi baik maka konsumen akan optimis,
demikian pula sebaliknya. Bank Indonesia Palembang sejak tahun 2001 setiap bulan melakukan Survey Konsumen SK untuk mengetahui tendensi keyakinan konsumen. SK
dilakukan melibatkan 300 responden rumah tangga yang pengambilannya berdasarkan stratified random sampling dengan mengecualikan responden yang sudah diambil sebagai
responden dalam tiga bulan terakhir unrepeated.
SK menghasilkan tiga indeks yakni: i Indeks Keyakinan Konsumen IKK ii Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini IKESI, dan iii Indeks Ekspektasi Konsumen IEK. IKK adalah
indeks yang mencerminkan gabungan dari IKESI dan IEK, dimana IKESI mencerminkan indeks kondisi perekonomian saat ini sedang IEK untuk kondisi perekonomian 6 bulan ke
depan. Secara garis besar, SK menanyakan pendapat konsumen terhadap: i Kondisi makro ekonomi, ii Perkembangan harga dan pasokan, iii Kondisi finansial rumah tangga,
khususnya terkait dengan outstanding pinjaman ke bank dan lembaga keuangan non-bank.
Tabel 1 Beberapa Contoh Pertanyaan Dalam Survei Konsumen
No. Pertanyaan Terhadap Kondisi
Kondisi Saat Ini Pertanyaan Terhadap Kondisi
Ekonomi 6 Bulan Mendatang
1. Kondisi Ekonomi Saat ini dibanding 6
Bulan yang lalu Ekspektasi Kondisi Ekonomi pada
6 bulan yang akan datang 2. Kondisi Penghasilan Saat Ini
dibanding 6 Bulan yang lalu Kondisi Penghasilan 6 Bulan yang
akan datang 3. Kondisi Ketenagakerjaan Saat Ini
dibanding 6 Bulan yang lalu Kondisi Ketenagakerjaan 6 Bulan
yang akan datang 4.
Kondisi Tabungan Saat Ini dibanding 6 Bulan yang lalu
Kondisi Tabungan 6 Bulan yang akan datang
Kembali pada pertanyaan apa yang membentuk atau mempengaruhi keyakinan konsumen, ilmu statistik memungkinkan kita untuk mengetahui variabel-variabel apa yang
menjadi predictors atau penjelas mengapa konsumen menyatakan bahwa kondisi ekonomi saat ini lebih baik, sama, atau bahkan lebih buruk dibandingkan dengan 6 bulan yang lalu.
Dalam statistik multivariat terdapat teknik analisa yang memungkinkan kita untuk mencari predictor dari dependen atau respon variabel, yang salah satu teknik analisanya adalah Chi-
squared Automatic Interaction Detector atau CHAID. CHAID adalah: i Metode segmentasi berbasis data kategori nominal dan ordinal melalui penelusuran interaksi keterkaitan
antara variabel respon dan variabel penjelas melalui kaidah chi-square, dan ii Metode
Suplemen 2
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 34
eksplorasi non-parametrik untuk mengetahui variabel-variabel penjelas yang dominan menjelaskan variabel respon, melalui ada tidaknya interaksi antar kategori.
Dengan menggunakan CHAID kita akan mencoba menjawab ”pertanyaan riset”
variabel apakah yang menjadi predictors atau berinteraksi dengan pendapat responden yang mengatakan perekonomian saat ini lebih baik, sama, atau lebih
buruk daripada 6 bulan yang lalu. Dalam hal ini, kita mengajukan beberapa variabel predictors yakni pendapat konsumen terhadap pertanyaan sebagai berikut: i Pendapatan
Saat Ini dibanding 6 Bulan Yang Lalu, ii kondisi ketenagakerjaan Saat Ini dibanding 6 Bulan Yang Lalu, dan iii Kondisi Simpanan dibanding 6 Bulan Yang Lalu. Model yang kita
bangun dapat berdasarkan teori maupun model adhoc. Kemudian, perhitungan metode CHAID dan konstruk diagram pohon dilakukan menggunakan aplikasi Statistica Versi 8
dengan menggunakan data survey konsumen bulan April 2009, sebagaimana berikut:
Pertanyaan Riset I : Variabel apakah yang menjadi predictors yang menentukan responden mengatakan kondisi perekonomian saat ini dibanding 6 bulan yang lalu
Diagram 1
Diagram Pohon Kondisi Ekonomi Saat Ini Dibanding 6 Bulan Yangg Lalu Num. of non-terminal nodes: 3, Num. of terminal nodes: 4
Model: CHAID
ID=1 N=300
Sama
ID=2 N=267
Sama
ID=5 N=137
Sama ID=4
N=130 Sama
ID=6 N=99
Sama ID=7
N=38 Lebih Buruk
ID=3 N=33
Lebih Buruk Pendapatan Saat Ini dibanding 6 Bulan Yg Lalu
= Lebih Baik, Sama = Lebih Buruk
Kondisi Ketenagakerjaan dibanding 6 Bulan Yg Lalu = Lebih Baik, Sama
= Lebih Buruk
Kondisi Simpanan dibanding 6 Bulan yg Lalu = Naik , Tetap
= Turun
Lebih Baik Sama
Lebih Buruk
Intepretasi:
Berdasarkan diagram 1 diketahui bahwa variabel Kondisi Ekonomi Saat Ini dibandingkan 6 Bulan Yang Lalu mempunyai predictors atau berinteraksi dengan masing-masing variabel: i
Pendapatan Saat Ini dibanding 6 Bulan Yang Lalu, ii Kondisi Ketenagakerjaan Saat Ini, serta iii Kondisi Simpanan dibanding 6 Bulan Yang Lalu. Variabel kondisi perekonomian
saat ini dibanding 6 bulan sebelumnya mempunyai variabel predictor yakni Pendapatan Saat
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 35
ini dibanding 6 Bulan Yang Lalu. Predictor tersebut berinteraksi dengan Kondisi Ketenagakerjaan dibanding 6 Bulan Yang Lalu yang dinilai responden kondisinya tidak
berubah dibanding 6 bulan yang lalu. Selanjutnya, kondisi ketenagakerjaan juga berinteraksi dengan kondisi simpanan responden yang tidak berubah atau sebagian
responden menjawab lebih buruk. Dengan demikian secara umum, terdapat koneksitas antara pendapat responden terhadap kondisi perekonomian saat ini dengan kondisi
ketenagakerjaan dan simpanannya.
Pertanyaan Riset II : Variabel apakah yang menjadi predictors ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian 6 bulan ke depan
Tahap berikutnya kita ingin mencoba untuk mengetahui ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian 6 bulan ke depan dan variabel predictor apa saja yang
membentuknya. Dalam hal ini kita mencoba variabel kondisi ketenagakerjaan, pendapatan 6 bulan yang akan datang, masing-masing sebagai predictors. Berdasarkan olah data
dengan Statistica, kedua predictors tersebut dapat menjelaskan cukup baik keterkaitan antara dependen pendapat konsumen terhadap kondisi ekonomi 6 bulan yang akan
datang dengan predictors.
Diagram 2.
Diagram Pohon Kondisi Ekonomi 6 Bulan Yang Akan Datang Num. of non-terminal nodes: 4, Num. of terminal nodes: 6
Model: CHAID
ID=1 N=300
Sama
ID=2 N=76
Lebih Baik ID=3
N=136 Sama
ID=4 N=88
Lebih Buruk
ID=5 N=46
Lebih Baik ID=6
N=30 Sama
ID=7 N=127
Sama ID=8
N=9 Sama
ID=9 N=72
Sama ID=10
N=16 Lebih Buruk
Kondisi Ketenagakerjaan 6 Bulan Yad = Lebih Baik
= Sama = Lebih Buruk
Pendapatan 6 Bulan Yad Lebih Baik, Lebih Buruk
= Sama Pendapatan 6 Bulan Yad
= Lebih Baik, Sama = Lebih Buruk
Pendapatan 6 Bulan Yad = Lebih Baik, Sama
= Lebih Buruk
Lebih Baik Sama
Lebih Buruk
Intepretasi:
Berdasarkan diagram 2, Kondisi Ketenagakerjaan 6 bulan Yang merupakan predictor dari Kondisi Ekonomi 6 Bulan Yang Akan Datang, atau dengan kata lain, ketenagakerjaan
merupakan concern utama bagi responden dalam melihat perkembangan ekonomi ke depan. Selanjutnya kondisi ketenagakerjaan juga mempunyai predictor yakni pendapat
responden mengenai prediksi Pendapatan 6 Yang Akan Datang. Kesimpulan umum dari
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 36
model CHAID di atas, bahwa responden menilai bahwa kondisi ekonomi tidak akan mengalami perubahan, hal tersebut terkait dengan pendapat responden yang menyatakan
kondisi ketenagakerjaan dan pendapatan yang diprediksi tidak akan berubah pula.
Kesimpulan:
Dari dua hasil olah data menggunakan CHAID, dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Keyakinan konsumen Palembang terhadap kondisi ekonomi saat ini dinilai tidak
berubah dibanding 6 bulan yang lalu dijelaskan atau berinteraksi dengan kondisi pendapatan konsumen yang berinteraksi juga dengan kondisi ketenagakerjaan yang
dinilai atau bahkan beberapa konsumen menilai memburuk.
2. Konsumen memprediksi kondisi ekonomi 6 bulan yang akan datang akan tidak berubah. Pendapat tersebut berinteraksi dengan ekspektasi kondisi ketenagakerjaan
dan pendapatan di periode yang sama, yang keduanya diprediksi stagnan.
Respon Kebijakan
Dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian yang masih terkena dampak krisis dan pendapat konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan mendatang yang cenderung
mengatakan stagnan terkait kondisi pendapatan, ketenagakerjaan, dan tabungan yang tidak baik, maka kebijakan yang mengupayakan untuk mempertahankan atau
meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperbaiki kondisi ketenagakerjaan merupakan kebijakan prioritas. Tanpa kedua kebijakan tersebut, perekonomian berpotensi
akan mengalami penurunan lebih dalam.
Tabel 2 Profil Responden Survei Konsumen Kota Palembang
Periode Bulan Maret 2009 Pengeluaran per Bulan
Profil Responden Rp 1juta-
Rp3 Juta Rp3-5 juta
Rp 5 juta
Total
SMA 6
11 1
78 AkademiD.III
8 1
1 10
SarjanaS1 40
13 3
56 Pendidikan
Pasca Sarjana 4
1 2
7 Laki-Laki
Subtotal 118
26 7
151 SMA
55 6
2 63
AkademiD.III 11
2 1
14 SarjanaS1
53 12
2 67
Pendidikan Pasca Sarjana
3 1
1 5
Jenis Kelamin
Perempuan Subtotal
122 21
6 149
SMA 121
17 3
141 AkademiD.III
19 3
2 24
SarjanaS1 93
25 5
123 Total responden Berdasarkan Latar
Belakang Pendidikan Pasca Sarjana
7 2
3 12
Total Responden 240
47 13
300
2.1. Inflasi Tahunan