Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 97
Biaya produksi dan penambahan modal petani secara rata-rata mengalami sedikit peningkatan, kecuali untuk transportasi. Hal ini tercermin dari kenaikan indeks biaya
produksi dan penambahan modal dari sebesar 113,69 pada triwulan sebelumnya menjadi 113,73. Peningkatan biaya produksi yang paling tinggi terjadi pada komponen barang
modal, sedangkan pada komponen transportasi terjadi penurunan indeks biaya. Satu hal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah penurunan indeks biaya transportasi, dimana
menurunnya biaya transportasi tersebut bisa dipersepsikan karena terjadinya penurunan hargabiaya transportasi ataupun terjadi karena penurunan konsumsi terhadap komponen
tersebut.
Tabel 6.6 Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Modal Petani
Feb Nov
Dec Jan
Feb Biaya Produksi
103.70 113.69
113.65 113.84
113.73 9.67
0.04
Bibit 98.05
115.87 115.87
116.15 116.15
18.46 0.24
Obat Pupuk 101.10
112.61 113.95
113.17 113.45
12.22 0.75
Sewa Lahan 104.90
107.29 107.29
108.96 108.96
3.87 1.56
Transportasi 102.70
116.32 113.37
111.00 109.31
6.44 -6.03
Penambahan Barang Modal 102.90
108.92 108.96
110.64 110.78
7.66 1.71
Upah Buruh Tani 108.20
118.76 118.90
120.01 120.01
10.91 1.05
Item YoY
QtQ 2008
2009
Sumber : BPS Propinsi Sumatera Selatan
6.6. Indeks Pembangunan Manusia IPM
Indeks Pembangunan Manusia IPM atau Human Development Index HDI adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup
untuk semua negara seluruh dunia. HDI digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah wilayah adalah wilayah maju, wilayah berkembang atau wilayah terbelakang, serta
untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS Sumsel, 15 kabupaten dan kota yang
berada di wilayah Sumsel tercatat memiliki IPM antara 65 hingga 74 pada tahun 2006. Kota Palembang sebagai ibu kota propinsi tercatat sebagai wilayah yang memiliki angka
IPM paling tinggi yakni sebesar 74,30. Secara umum, wilayah perkotaan rata-rata memiliki IPM yang tinggi sebagaimana juga ditunjukkan oleh IPM kota Prabumulih dan Pagaralam
yang menduduki peringkat dua dan tiga dengan IPM sebesar 71,70 dan 71,10. Secara garis besar tidak terdapat perubahan yang begitu signifikan antara peringkat
IPM tahun 2005 dengan IPM 2006. Hanya terdapat beberapa kota yang mengalami penurunan maupun peningkatan ranking IPM. Kabupaten Empat Lawang yang merupakan
Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 98
daerah pemekaran baru tercatat memiliki angka IPM 66,60 atau menempati peringkat ke- 14.
Tabel 6.7 IPM 2006-2007 KabupatenKota di Sumatera Selatan
Juni 2005 Juni 2006
2005 2006
2005 2006
2005 2006
1 Palembang 1,338,793
1,369,239 114.15
137.04 18,299,536
21,610,411 73.60
74.30 2 Prabumulih
130,340 132,752
114.23 138.15
12,527,589 14,029,649
71.10 71.70
3 Pagaralam 114,562
115,553 118.06
142.03 6,220,869
6,869,367 69.90
71.10 4 OKU
255,246 259,292
114.20 137.53
12,511,678 14,087,874
69.90 70.90
5 OKU Selatan 317,277
322,307 113.67
136.94 4,325,679
5,222,268 68.80
70.00 6 Muara Enim
632,222 643,924
115.05 137.41
15,480,019 20,485,483
68.70 69.10
7 OKI 626,828
672,192 114.42
137.93 5,405,682
6,109,002 68.80
69.00 8 Musi Banyuasin
469,175 484,245
115.30 139.40
36,012,743 39,159,940
68.70 69.00
9 Lahat 545,754
550,478 116.94
141.17 7,674,760
10,130,237 67.60
68.40 10 Banyuasin
733,828 757,398
115.99 139.31
7,966,130 9,280,813
67.20 68.10
11 Lubuklinggau 174,452
178,074 117.54
141.19 6,597,214
7,286,987 66.30
68.00 12 Ogan Ilir
356,983 365,333
113.33 136.69
5,567,214 6,118,237
66.00 67.20
13 OKU Timur 556,010
564,824 113.14
138.53 4,685,796
5,433,742 65.40
67.50 14 Empat lawang
- -
- -
- 5,890,034
- 66.60
15 Musi Rawas 474,430
484,281 118.49
142.42 8,682,544
9,676,459 65.00
65.60
PDRBKAPITA ADHB IPM
KabupatenKota No
Penduduk IKK
Sumber : BPS Propinsi Sumatera Selatan
Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 99
INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN PALEMBANG DITENGAH MELEMAHNYA DAYA BELI
I. Perkembangan Indeks Keyakinan Konsumen Selama Triwulan I 2009 Tingkat Keyakinan Konsumen Palembang selama triwulan I 2009 secara rata-rata
mengalami sedikit penurunan dibanding dengan triwulan IV 2008. Rata-rata Indeks Keyakinan Konsumen IKK pada triwulan I 2009 mencapai 99,19 atau kembali menurun
dan mencapai level pesimis, setelah pada triwulan sebelumnya mencatat indeks sebesar 106,18. Seiring dengan penurunan rata-rata IKK, rata-rata Indeks Keyakinan Ekonomi Saat
ini IKESI dan Indeks Ekspektasi Konsumen IEK masing-masing mencapai 84,04 dan 114,33, menurun dari sebesar 97,52 dan 114,85 pada triwulan sebelumnya yang.
Dibandingkan dengan indeks triwulan yang sama tahun 2007, IKK, dan IKESI juga mengalami penurunan, namun IEK mengalami sedikit peningkatan. Hal tersebut
mencerminkan keyakinan konsumen kota Palembang masih belum cukup membaik dibanding triwulan yang sama tahun lalu. Hal tersebut sedikit banyak sebagai dampak dari
krisis keuangan global yang terjadi pada akhir tahun 2008.
Grafik 1 IKK, IKESI, IEK periode 2008-2009
103.72 88.67
118.78
- 20
40 60
80 100
120 140
Ma r
Ap r
Me i
Ju n
i Ju
li Agu
st Sep
Ok t
Nov De
s Ja
n Feb
Ma r
2009 In
deks
IKK IKE
IEK
Op ti
m is
P e
sim is
Selama triwulan I 2009, beberapa hal yang menjadi concern bagi konsumen Palembang antara lain; tingkat penghasilan, ketersediaan tenaga kerja, perkiraan harga
barang dan jasa lihat grafik 2.
Suplemen 6
Perkembangan Ketenagakerjaan Daerah dan Kesejahteraan
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 100
Grafik 2 Pembentuk Keyakinan Konsumen periode 2008-2009
125.7 139.3
65.7 99.3
74.7 117.7
20 40
60 80
100 120
140 160
Ma r
Apr Me
i Ju
ni Ju
li Ag
us t
Se p
O kt
No v
De s
Ja n
Fe b
Ma r
Inde k
s Penghasilan saat ini
dibandingkan 6 bln yang lalu Ekspektasi penghasilan 6
bulan yad Ketersediaan lapangan kerja
saat ini Ketersediaan lapangan kerja
6 bulan yad Ketepatan waktu pembelian
konsumsi barang tahan lama Kondisi ekonomi 6 bulan yad
Op ti
m is
Pe si
m is
II. Keyakinan Konsumen
Secara umum IKK dalam periode triwulan I 2009 mengalami peningkatan. Pada bulan Januari tercatat sebesar 91,11, dengan IKESI dan IEK masing-masing 75,56 dan 106,67.
Pada bulan Februari mengalami peningkatan menjadi sebesar 102,72 dengan IKESI dan IEK masing-masing sebesar 87,89 dan 117,56. Sementara itu IKK pada bulan Maret tercatat
sebesar 103,72 dengan IKESI dan IEK masing-masing sebesar 88,67 dan 118,78.
2.1 Pendapat Responden terhadap Kondisi Ekonomi