Perkembangan Perbankan Daerah
62 Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009
3.5.3. Perkembangan Spread Suku Bunga
Spread suku bunga perbankan, yaitu selisih antara suku bunga kredit dan
suku bunga simpanan perbankan tercatat mengalami sedikit
penurunan pada triwulan I 2009 menjadi 6,45 setelah pada
triwulan sebelumnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan
dari 6,16 menjadi 6,67. Hal ini terjadi dikarenakan kondisi
perekonomian yang masih belum normal pada masa krisis ini.
3.6. Kualitas Penyaluran KreditPembiayaan
Tingkat Non-Performing Loan NPL gross perbankan Sumsel pada triwulan I 2009 mencapai 2,36, meningkat dibandingkan
kondisi tahun sebelumnya maupun triwulan sebelumnya lihat Suplemen
4. Ringkasan Eksekutif Hasil Penelitian Analisis Keterkaitan
Kenaikan Non Performance Loan dengan Karakteristik Bank Umum
sebagai Dampak Krisis Keuangan Global Studi Kasus Perbankan
Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung.
Sementara itu, NPL nett sudah memperhitungkan PPAP
pun tercatat mengalami pola yang sama.
Grafik 3.13 Perkembangan Spread Suku Bunga Perbankan
Sumatera Selatan
6.45 6.67
6.16 7.91
7.57
- 1
2 3
4 5
6 7
8 9
Tw I Tw II
Tw III Tw IV
Tw I 2008
2009
Pe rs
en
Sumber : LBU Bank Indonesia, diolah
Grafik 3.14 Perkembangan NPL Perbankan Sumatera Selatan
1.94 2.36
0.48 0.77
0.40 0.86
1.15
1.82 1.77
2.05
0.0 0.5
1.0 1.5
2.0 2.5
Tw I Tw II
Tw III Tw IV Tw I
2008 2009
NPL Gross NPL Nett
Sumber : LBU Bank Indonesia, diolah
Perkembangan Perbankan Daerah
Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009 63
Dilihat dari sektor ekonominya, persentase NPL gross terbesar masih
bersumber dari sektor perdagangan, hotel dan restoran yakni sebesar 31,08,
meningkat dari triwulan sebelumnya yang mencapai 29,53. Sektor konstruksi
tercatat menyumbang NPL sebesar 20,98 dan sektor lain-lain masing-
masing tercatat menyumbang NPL sebesar 20,98 dan 13,21.
Peningkatan tingkat NPL di sektor produksi diperkirakan terkait dengan
penurunan kinerja sektor bangunan sebagaimana yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya.
3.7. Kelonggaran Tarik
Dari LBU KBI Palembang diperoleh informasi bahwa undisbursement loan
kredit yang belum ditarik oleh debitur pada triwulan I 2009 tercatat sebesar
Rp2,90 triliun atau 16,34 dari plafon kredit yang disetujui oleh perbankan,
meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,07
triliun atau 14,21, maupun dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,65 triliun atau 14,73.
Hal ini terutama disebabkan oleh suku bunga yang
meningkat dan adanya ekspektasi penurunan suku bunga di masa depan.
Grafik 3.16 Perkembangan Undisbursed Loan
Perbankan Sumatera Selatan
2.42 2.90
2.07 2.17
2.65 14.73
16.34 14.21
13.20 13.47
- 1
2 3
4
Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I
2008 2009
Rp Triliun
- 2
4 6
8 10
12 14
16 18
Persen
Nominal Kelonggaran Tarik Axis Kiri Persentase Kelonggaran Tarik
Sumber : LBU Bank Indonesia, diolah
Grafik 3.15 Komposisi NPL berdasarkan Sektor Ekonomi
0.01 5.57
0.00 20.98
0.40 13.25
31.08 8.70
1.78 18.21
Pertanian Pertambangan
Perindustrian LGA
Konstruksi PHR
Angkutan Jasa. Usaha
Jasa Sosial Lain-lain
Sumber : LBU Bank Indonesia, diolah
Perkembangan Perbankan Daerah
64 Kajian Ekonomi Regional Propinsi Sumatera Selatan Triwulan I 2009
3.8. Risiko Likuiditas