2.5.2Akurasi kecermatan
Akurasi merupakan ukuran yang menunjukkan kedekatan nilai hasil analisis dengan kadar analit yang sebenarnya. Akurasi dinyatakan sebagai persen perolehan kembali
recovery analit yang ditambahkan Harnita, 2004.Akurasi dapat ditentukan dengan 2 dua metode yaitu:
1. Metode simulasi Spike-placebo recovery analit murni ditambahkan kedalam campuran sampel, kemudian campuran sampel ini dianalisis dan jumlah
analit hasil analisis dibandingkan dengan jumlah analit teoritis yang diharapkan
2. Metode penambahan standar Sandard Addition Method adalah perlakuan pemasukan langsung analit yang telah diketahui konsentrasinya kedalam
sediaan campuran sampel farmasi otentik Ermer, 2005; Harmita, 2004
2.5.3 Presisi keseksamaan
Presisi ialah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antarhasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan
secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen. Menurut CDER 1994, presisi dibagi menjadi tiga, yaitu keterulangan
repeatability, ketertiruan reproducibility, dan presisi antara intermediate precision. Keterulangan ialah presisi metode jika dilakukan berulang kali oleh analis
yang sama pada kondisi sama dan dalam interval waktu yang pendek. Ketertiruan ialah presisi metode jika dilakukan berulang kali oleh analis yang berbeda pada
kondisi berbeda. Presisi antara merupakan ukuran ketertiruan pada kondisi operasi normal antara laboratorium dan antaranalis.
2.5.4 Batas deteksi dan batas kuantitasi LOD dan LOQ
Batas deteksi adalah konsentrasi analit terendah yang terdapat dalam sampel yang masih mampu dideteksi. Sedangkan batas kuantitasi adalah konsentrasi analit
terendah yang terdapat dalam sampel yang dapat ditentukan dengan presisi dan
Universitas Sumatera Utara
akurasi yang dapat diterima pada kondisi operasional metode yang digunakan. Batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dilakukan dengan 2 dua metode yaitu:
1. Metode non instrumental visual, digunakan dalam analisis tanpa menggunakan perhitungan misalnya metode kromatografi lapisan tipis dan
metode titrimetrik 2. Metode Instrumental, digunakan dalam analisis dengan menggunakan
perhitungan misalnya, metode KCKT. Batas deteksi dan batas kuantitasi dihitung berdasarkan simpangan baku atau standar deviasi SD dan
kemiringan ditentukan dengan slopeRohman dan Ganjar, 2007.
2.5.5 Selektifitas spesifisitas
Spesifisitas adalah kemampuan metode analisis untuk mengukur secara akurat dan spesifik suatu analit dengan adanya komponen-komponen lain yang terdapat dalam
matriks sampel. Metode spesifik yang digunakan tidak memberi signal adanya komponen atau senyawa lain dalam sampel USP, 2006.
Selektifitas adalah kemampuan metode analisis memberikan signal analit dengan benar untuk campuran analit dalam sampel tanpa adanya interaksi antar analit
Joseph, 1997. Jadi metode selektif dapat dinyatakan sebagai suatu seri metode spesifik.
2.5.6 Rentangan kisaran
Rentang atau kisaran suatu metode didefinisikan sebagai konsentrasi terendah dan tertinggi yang mana suatu metode analisis menunjukkan akurasi, presisi, dan
linearitas yang mencukupi. Kisaran-kisaran konsentrasi yang diuji tergantung pada jenis metode dan kegunaannya Gandjar dan Rohman, 2007.
Universitas Sumatera Utara
2.5.7 Kekuatan ketahanan
Kekuatan merupakan pengujian kemampuan dari suatu metode untuk tidak terpengaruh oleh adanya sedikit perubahan parameter pada metode prosedur analitik.
Kekuatan dievaluasi dengan melakukan sedikit perubahan parameter pada metode prosedur analitik tersebut misalnyapersentase kandungan pelarut organik dalam fase
gerak,pH larutan,tempratur kolomKCKT,waktu pengektrasian analit,komposisi pengektraksi, perbandingan fase gerak,laju alir fase gerak dan tipe kolom serta
pabrikan pembuat kolom Epshtein,2004.
2.5.8 Kekasaran Ketangguhan