Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Pembatasan Penelitian :

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan optimasi metode KCKT untuk penetapan kadar antioksidan TBHQ dalam minyak goreng setelah penggorengan berulang. Mengingat, kajian tentang penetapan kadar antioksidan TBHQ dalam minyak setelah penggorengan berulang belum dilakukan. Syarat pemilihan utama setelah memilih metode HPLC yang sesuai adalah menentukan sistem pelarut untuk analisa. Kriteria pemilihan melibatkan waktu analisa, efisiensi keseluruhan dan resolusi. Selain itu, percepatan aliran fasa gerak akan memainkan peranan dalam parameter ini. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan optimasi fasa gerak metanol : asetonitril : asam asetat 1 dengan variasi perbandingan 60:20:20, 60:25:15 dan 60:30 :10 dengan laju alir yang berbeda yaitu 0,5 mLmenit, 1mLmenit dan 1,5 mLmenit . Kondisi optimum yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk penetapan kadar antioksidan TBHQ dalam minyak setelah penggorengan berulang. Untuk uji validasi metode KCKT, dilakukan uji linieritas, uji akurasi kecermatan dengan parameter persen perolehan kembali 80- 120, uji presisi keseksamaan dengan parameter simpangan baku relatif RSD ≤ 2 dan limit deteksi LOD.

1.2 Perumusan Masalah

1. Bagaimana metode KCKT dapat digunakan untuk penetapan kadar antioksidan dalam minyak goreng sebelum dan setelah penggorengan berulang. 2. Apakah optimasi metode KCKT pada penetapan kadar antioksidan TBHQ dalam minyak goreng sebelum dan setelah penggorengan berulang memenuhi persyaratan uji validasi. 3. Apakah kadar antioksidan TBHQ dalam minyak goreng sebelum dan setelah penggorengan berulang memenuhi persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan No.1168 MenKesPerX1999 tentang Bahan Tambahan Makanan. Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menentukan kondisi optimum untuk analisis kadar antioksidan TBHQ dalam minyakgoreng sebelum dan setelah penggorengan berulang 2. Melakukan validasi metode analisis KCKT pada penetapan kadar antioksidan TBHQ dalam minyak gorengsebelum dan setelah penggorengan berulang. 3. Mengevaluasi kadar antioksidan TBHQ dalam minyak goreng sebelum dan setelah penggorengan berulang dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.1168 MenKesPerX1999 tentang Bahan Tambahan Makanan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat dalam mengembangkan metode alternatif untuk menciptakan kondisi kromatografi yang optimum pada penetapan kadar antioksidan TBHQ dalam minyak goreng. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat sebagai konsumen mengenai kadar antioksidan dalam produk minyak goreng komeril sebelum dan setelah penggorengan berulang. Sehingga, masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam memilih produk pangan yang aman untuk dikonsumsi.

1.5 Pembatasan Penelitian :

Penelitian dilaksanakan mengunakan dua variable, yaitu: 1. Variabel bebas: - Perbandingan komposisi fase gerak Metanol : Acetonitril : Asam asetat 1 60 : 20 : 20 60 : 25 : 15 60 : 30 : 10 - Laju alir fase gerak : 0,5 mLmenit, 1 mLmenit dan 1,5 mLmenit 2. Variabel tetap: - Fase diam kolom C-18 3,9x150 mm Universitas Sumatera Utara - Detektor UV 280 nm - Tekanan ≤ 200 bar - Suhu oven kolom 30 o - Uji validasi metode KCKT yaitu:linieritas, akurasi kecermatan, presisi keseksamaan dan limit deteksi LOD C Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Kloramfenikol Dalam Sediaan Kapsul Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

10 121 47

Analisa Metanol, Etanol dan Triklosan dalam Sabun CAir Sirih Sumber Ayu Orchid secara Kromatografi Gas dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

4 88 46

Penetapan Kadar Simvastatin Dalam Sediaan Tablet Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Dengan Fase Gerak Metanol–Air

23 164 114

Pengembangan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Spektrometri Massa untuk Penetapan Kadar Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid dari Plasma Manusia dan Sediaan Tablet

3 113 249

Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Tablet Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

27 162 26

Penetapan Kadar Benzoat dalam Kismis Hitam Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

4 93 43

Optimasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Untuk Penetapan Kadar Antioksidan Tersier Butil Hidrokuinon (TBHQ)Dalam MinyakGoreng Setelah Penggorengan Berulang

0 0 28

Optimasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Untuk Penetapan Kadar Antioksidan Tersier Butil Hidrokuinon (TBHQ)Dalam MinyakGoreng Setelah Penggorengan Berulang

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Optimasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Untuk Penetapan Kadar Antioksidan Tersier Butil Hidrokuinon (TBHQ)Dalam MinyakGoreng Setelah Penggorengan Berulang

0 0 25

Optimasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Untuk Penetapan Kadar Antioksidan Tersier Butil Hidrokuinon (TBHQ)Dalam MinyakGoreng Setelah Penggorengan Berulang

0 0 21