Uji akurasi Optimasi Sistem KCKT

Gambar 4.4 Kurva kalibrasi antioksidan TBHQ

4.2.2 Uji akurasi

Pengukuran kecermatan dari suatu prosedur analisa mencerminkan kedekatan hasil penetapan kadar dengan kadar yang sebenarnya. Parameter ini digambarkan dengan nilai perolehan kembali dan juga kesalahan sistemik metode. Tabel 4. 2 Hasil analisis persen perolehan kembali antioksidan TBHQ dalam minyak Konsentrasi ppm A Luas area AUC Konsentrasi ppm Persen perolehan Setelah penambahan analit C b Sebelum penambahan analit C a Analit yang ditambahkan C a 50,2 1 4093975 91,91 42,1 50,2 99.2 2 4048564 100,4 1 6130588 141,32 42,1 100,4 98.8 2 6171476 150,6 1 8374311 194,40 42,1 150,2 101.1 2 8396739 200,8 1 10425001 234,68 42,1 200,8 100,4 2 10495144 A : analisa y = 49024x + 202407 R² = 0.998 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000 12000000 14000000 100 200 300 Lu a s A rea A UC mgL Kurva Kalibrasi TBHQ Universitas Sumatera Utara Hasil persen perolehan kembali yang diperoleh pada penelitian ini yaitu berkisar antara 98,8-101,1 Tabel 4.2. Kriteria kecermatan diberikan jika metode memberikan nilai persen perolehan kembali antara 80-120 Harmita, 2004. Dengan demikian metode KCKT mempunyai kecermatan yang baik dan dapat digunakan untuk analisis kuantitatif antioksidan TBHQ dalam minyak goreng. 4.2.3Uji Presisi Uji presisi keseksamaan merupakan tingkat keseksamaan metode yang ditentukan dari nilai koefisien variasi konsentrasi terukur. Tujuan penentuan keseksamaan untuk melihat kinerja alat dan metode analisis yang digunakan. Suatu metode dinyatakan memiliki keseksamaan yang baik jika nilai simpangan baku relatif RSD atau koefisien variansi CV lebih kecil dari 2 IUPAC, 2002; Harmita, 2004. Tabel 4.3 Hasil analisis kadar antioksidan TBHQ pada uji intra-day No Konsentrasi X Luas Area AUC X- X̅ X- X̅ 2 1 100,15 5112347 0,85 0,72 2 100,43 5125694 0,57 0,33 3 101,45 5176124 -0,45 0,21 4 101,83 5194575 -0,83 0,69 5 100,72 5139980 0,28 0,08 6 101,42 5174512 -0,42 0,18 X̅ = 101,00 ∑X-X̅ 2 = 2,20 SD 0,66 RSD 0,66 Pada penelitian ini, uji keseksamaan dilakukan secara intraday dan interday pada standar TBHQ. Uji intra-day dilakukan dengan menginjeksikan larutan standar TBHQ ke dalam KCKT dengan enam kali pengulangan pada satu hari yang sama. Universitas Sumatera Utara Hasil uji presisi inter-day diperoleh nilai simpangan baku relatif RSD sebesar 0,66 Tabel 4.3. Nilai ini menunjukkan bahwa metode KCKT memiliki memiliki presisi keseksamaan yang baik dalam penetapan kadar antioksidan TBHQ. Pada uji intra-day,dilakukan menginjeksikan larutan standar TBHQ ke dalam KCKT dengan sebanyak tiga kali pengulangan pada 3 hari yang berbeda. Hasil uji presisi intra-day pada hari pertama diperoleh nilai RSD sebesar 0,26 Tabel 4.4. Sedangkan untuk hari kedua dan ketiga, nilai RSD diperoleh sebesar 0,32 dan 0,53 Tabel 4.5dan 4.6. Secara keseluruhan, nilai ini menunjukkan bahwa metode KCKT memiliki presisi keseksamaan yang baik dalam penetapan kadar antioksidan TBHQ. Tabel 4.4 Hasil analisis kadar antioksidan TBHQ pada uji inter-dayhari ke-1 No Konsentrasi X Luas Area AUC X- X̅ X- X̅ 2 1 96,20 4918621 -0,25 0,06 2 96,72 4943891 0,26 0,07 3 96,44 4930332 -0,01 0,00 X̅ = 96,45 ∑X-X̅ 2 = 0,13 SD 0,26 RSD 0,27 Tabel 4.5 Hasil analisis kadar antioksidan TBHQ pada uji inter-dayhari ke-2 No Konsentrasi X Luas Area AUC X- X̅ X- X̅ 2 1 93,37 4779834 -0,35 0,12 2 93,93 4807276 0,21 0,04 3 93,86 4803637 0,14 0,02 X̅ = 93,72 ∑X-X̅ 2 = 0,18 SD 0,30 RSD 0,32 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Hasil analisis kadar antioksidan TBHQ pada uji inter-dayhari ke-3 No Konsentrasi X Luas Area AUC X- X̅ X- X̅ 2 1 95,05 4817494 -0,36 0,13 2 95,98 4863693 0,58 0,34 3 95,18 4824054 -0,22 0,05 X̅ = 95,40 ∑X-X̅ 2 = 0,51 SD 0,51 RSD 0,53

4.2.4 Penentuan limit deteksi LOD

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Kloramfenikol Dalam Sediaan Kapsul Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

10 121 47

Analisa Metanol, Etanol dan Triklosan dalam Sabun CAir Sirih Sumber Ayu Orchid secara Kromatografi Gas dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

4 88 46

Penetapan Kadar Simvastatin Dalam Sediaan Tablet Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Dengan Fase Gerak Metanol–Air

23 164 114

Pengembangan Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Spektrometri Massa untuk Penetapan Kadar Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamid dari Plasma Manusia dan Sediaan Tablet

3 113 249

Penetapan Kadar Amoxicilin Dalam Tablet Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

27 162 26

Penetapan Kadar Benzoat dalam Kismis Hitam Secara Kromatografi Cair Kinerja Tinggi

4 93 43

Optimasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Untuk Penetapan Kadar Antioksidan Tersier Butil Hidrokuinon (TBHQ)Dalam MinyakGoreng Setelah Penggorengan Berulang

0 0 28

Optimasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Untuk Penetapan Kadar Antioksidan Tersier Butil Hidrokuinon (TBHQ)Dalam MinyakGoreng Setelah Penggorengan Berulang

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Optimasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Untuk Penetapan Kadar Antioksidan Tersier Butil Hidrokuinon (TBHQ)Dalam MinyakGoreng Setelah Penggorengan Berulang

0 0 25

Optimasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) Untuk Penetapan Kadar Antioksidan Tersier Butil Hidrokuinon (TBHQ)Dalam MinyakGoreng Setelah Penggorengan Berulang

0 0 21