Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan kesehatan. Nyeri terjadi bersamaan dengan beberapa pemeriksaan diagnostik
atau pengobatan. Pokok penting yang harus diingat adalah apa yang dikata seseorang yang sedang mengalami nyeri adalah tidak ada pernyataan verbal
Suddart, 2002, hal. 135.
2. Teori Nyeri
Nyeri merupakan suatu fenomena yang penuh rahasia. Ada beberapa teori yang menjelaskan mekanisme transmisi nyeri. Diantaranya :
a. Teori pola Pattern Theory adalah nyeri yang terjadi karena efek-efek
kombinasi intensitas stimulus dan jumlah impuls-impuls pada dorsal ujung dari sum-sum belakang. Tidak termasuk aspek-aspek fisiologi.
b. Teori pemisahan specificity theory Reseptor-reseptor nyeri tertentu
menyalurkan impuls-impuls keseluruh jalur nyeri ke otak. Tidak memperhitungkan aspek-aspek fisiologis dari persepsi dan respon nyeri.
c. Teori pengendalian gerbang gate control theory Impuls-impuls nyeri dapat
dikendalikan oleh mekanisme gerbang pada ujung dorsal dari sum-sum belakang untuk memungkinkan atau menahan transmisi. Faktor-faktor
gerbang terdiri dari efek impuls-impuls yang ditransmisi ke serabut-serabut saraf konduksi cepat ataulamban dan efek-efek impuls dari batang otak dan
korteks. d.
Teori transmisi dan inhibisi. Adanya stimulus pada nosiseptor memulai transmisi implus-implus saraf, sehingga transmisi impuls nyeri menjadi
efektif oleh neurotransmitter yang spesifik. Kemudian, inhibisi implus nyeri menjadi efektif oleh implus-implus pada serabut-serabut besar yang
memblok implus-implus pada serabut lamban endogen opiate system supersif Suddarth Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 216.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Nyeri dalam Persalinan
Banyak faktor yang mempengaruhi nyeri selama persalinan. Faktor tersebut meliputi umur, paritas, dapat juga karena prosedur medik Bobak,
1995. Umur wanita yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri
persalinan yang lebih tinggi, b Paritas dapat mempengaruhi persepsi, primipara mengalami nyeri yang lebih besar pada awal persalinan, sedangkan
multipara mengalami peningkatan tingkat nyeri setelah proses persalinan dengan penurunan cepat pada persalinan kala II Walsh, 2007, hal. 261.
Paritas bisa mempengaruhi persepsi terhadap nyeri persalinan karena primipara mempunyai proses persalinan lebih lama dan lebih melelahkan
dibandingkan denga n wanita multipara. Hal ini disebabkan oleh serviks pada primipara memerlukan tenaga yang lebih besar untuk meregangkannya,
sehingga menyebabkan intensitas kontraksi lebih besar selama persalinan. Disamping itu primipara menunjukkan peningkatan kecemasan dan keraguan
untuk mentolerir rasa nyeri selama persalinan, perasaannya lebih terfokus pada nyeri yang dirasakan sedangkan pada multipara menunjukkan kontraksi
yang lebih intens dibandingkan dengan primipara. Prosedur medik seperti augmentasi dan augmentasi persalinan dapat
mempengaruhi respon terhadap nyeri selama persalinan. Penggunaan obat untuk augmentasi menyebabkan kontraksi menjadi lebih kuat, lebih tidak