Penyebab Nyeri Persalinan Nyeri Pada Persalinan

5. Proses Terjadinya Nyeri

Rasa nyeri pada persalinan terjadi karena kontraksi rahim dalam pengeluaran janin. Dalam persalinan normal, saat awal persalinan sampai pembukaan lengkap akan berlangsung 12-18 jam, dilanjutkan kala pengeluaran janin sampai pengeluaran plasenta. Rasa nyeri ini dipengaruhi oleh kelelahan, keletihan, kecemasan, dan rasa takut yang akan menyebabkan peningkatan rasa nyeri Westheimer, 2000, hal. 182. Rasa nyeri muncul akibat respon psikis dan refleks fisik. Kualitas rasa nyeri fisik dinyatakan sebagai nyeri tusukan, terbakar, rasa sakit, denyutan, rasa mual, dan kram. Rasa nyeri dalam persalinan menimbulkan gejala yang dapat dikenali. Peningkatan system saraf simpatik timbul sebagai respon terhadap nyeri dan dapat mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, dan warna kulit. Serangan mual, muntah dan keringat berlebihan juga sangat sering terjadi Bobak, 2004. Munculnya nyeri sangat berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor, merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas atau bahkan myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada organ persendian, dinding arteri, hati dan kandung empedu Maryuni, 2010, hal.8. Pada persalinan sebelum atau sesudah terjadi kontraksi, sering kali muncul lendir campur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan pelindung pada leher rahim, karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan darah itu berasal dari pembuluh darah kapiler yang berada disekitar kanalis servikalis yang peka akibat pergeseran yang terjadi sewaktu serviks membuka. Intensitas uterus meningkat sampai kala pertama dan frekuensi menjadi 2 sampai 4 kontraksi dalam 5 sampai 10 menit, lamanya his meningkat mulai dari 20 detik pada awal partus ibu sampai mencapai 60-90 detik pada kala pertama Wiknjosastro, 2002, hal. 174.

6. Klasifikasi Nyeri

Klasifikasi nyeri umumnya dibagi 2, yaitu :

a. Nyeri Akut

Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, tidak melebihi 6 bulan, dan ditandai adanya peningkatan tegangan otot.

b. Nyeri Kronis

Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan biasanya berlangsung dalam waktu cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Yang termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri terminal, syndrome nyeri kronis dan psikosomatik Maryuni, 2010, hal 9.

7. Cara Mengurangi Nyeri Akibat Persalinan

Adapun cara mengurangi nyeri persalinan , yaitu : a. Mengatur pola pernafasan yang baik dengan bimbingan dari bidan yang dilakukan dengan teratur. b. Anda dapat melakukan pengurutan atau penekanan pada bagian belakang dan bukannya bagian perut. Persalinan biasanya akan terasa pada dua titik yang berbeda di bokong, yaitu di dekat tulang sacrum atau tulang bokong. c. Suami dapat membantu mengurut bagian belakang atau melakukan penekanan pada titik yang terasa nyeri selama berlangsungnya