Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Nyeri dalam Persalinan

nyaman dari kontraksi yang timbul secara spontan. Prosedur lain berupa periksa dalam pada posisi supine, penggunaan sabuk abdomen untuk memonitor fetal, pembatasan perubahan posisi klien atau berjalan dan penggunaan prosedur edema dimana dapat menyebabkan kontraksi usus dan uterus Bobak, 1995.

4. Penyebab Nyeri Persalinan

Nyeri persalinan dialami karena rangsangan nosiseptor dalam adneksa, uterus, dan ligamen pelvis. Nyeri persalinan terjadi akibat dilatasi seviks dan sagmen uterus bawah dengan distensi lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen. Faktor penyebab nyeri persalinan adalah : a. Berkurangnya pasokan oksigen ke otot rahim nyeri persalinan menjadi lebih hebat jika interval antara kontraksi singkat, sehingga pasokan oksigen ke otot rahim belum sepenuhnya pulih. b. Meregangnya leher rahim effacement dan pelebaran. c. Tekanan bayi pada saraf di dan dekat leher rahim dan vagina. d. Ketegangan dan meregangnya jaringan ikat pendukung rahim dan sendi panggul selama kontraksi dan turunnya bayi. e. Tekanan pada saluran kemih, kandung kemih, dan anus. f. Meregangnya otot-otot dasar panggul dan jaringan vagina. g. Ketakutan dan kecemasan yang dapat menyebabkan dikeluarkannya hormon stress dalam jumlah besar epinefrin, norepinefrin, dan lain-lain yang mengakibatkan timbulnya nyeri persalinan yang lama dan lebih berat Simkin, P., Whalley, J., dan Keppler, A., 2007, hal. 150.

5. Proses Terjadinya Nyeri

Rasa nyeri pada persalinan terjadi karena kontraksi rahim dalam pengeluaran janin. Dalam persalinan normal, saat awal persalinan sampai pembukaan lengkap akan berlangsung 12-18 jam, dilanjutkan kala pengeluaran janin sampai pengeluaran plasenta. Rasa nyeri ini dipengaruhi oleh kelelahan, keletihan, kecemasan, dan rasa takut yang akan menyebabkan peningkatan rasa nyeri Westheimer, 2000, hal. 182. Rasa nyeri muncul akibat respon psikis dan refleks fisik. Kualitas rasa nyeri fisik dinyatakan sebagai nyeri tusukan, terbakar, rasa sakit, denyutan, rasa mual, dan kram. Rasa nyeri dalam persalinan menimbulkan gejala yang dapat dikenali. Peningkatan system saraf simpatik timbul sebagai respon terhadap nyeri dan dapat mengakibatkan perubahan tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, dan warna kulit. Serangan mual, muntah dan keringat berlebihan juga sangat sering terjadi Bobak, 2004. Munculnya nyeri sangat berkaitan erat dengan reseptor dan adanya rangsangan. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor, merupakan ujung-ujung saraf sangat bebas atau bahkan myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa, khususnya pada organ persendian, dinding arteri, hati dan kandung empedu Maryuni, 2010, hal.8. Pada persalinan sebelum atau sesudah terjadi kontraksi, sering kali muncul lendir campur darah yang keluar dari vagina sebagai tanda persalinan, hal ini disebabkan oleh karena terlepasnya sumbatan pelindung pada leher rahim, karena serviks mulai membuka dan mendatar sedangkan darah itu berasal dari pembuluh darah kapiler yang berada disekitar kanalis servikalis yang peka akibat pergeseran yang terjadi sewaktu serviks membuka.