kelak, sementara darah menandakan terjadinya pembukaan pada serviks leher rahim. Adapun tanda keduanya adalah terjadinya his atau kontraksi yang teratur
Musbikin, 2006, hal. 236.
3. Kontraksi yang Teratur dan Menyakitkan
Kontraksi dari persalinan yang sesungguhnya mula-mula berlangsung sekitar 30 detik, dan terjadi secara teratur kira-kira 15 sampai 20 menit. Selama
kontraksi, rahim dapat dirasakan menjadi keras dan sakit, baik hanya di daerah tertentu punggung, atau bersama dengan proses persalinan, menyebar ke perut.
Kenyataannya, semakin berkurang sakit punggung, persalinan semakin efisien. Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, dan mencapai puncak, kemudian
menghilang seluruhnya. Dengan berkembangnya proses persalinan, lamanya kontraksi meningkat dari 30 detik menjadi 90 detik, jarak waktu antara setiap
kontraksi berkurang dari 20 menit menjadi 3 atau 5 menit, dan intensitas kontraksi meningkat Liewellyn, 2005, hal. 245.
B. Augmentasi Persalinan
1. Pengertian
Augmentasi persalinan adalah tindakan terhadap ibu hamil untuk merangsang timbulnya kontraksi rahim agar terjadi persalinan Mansjoer, 2000,
hal. 300. Kelahiran diaugmentasi jika persalinan belum dimulai setelah 14 hari
melewati tanggal perkiraan kelahiran dikenal sebagai kehamilan lebih bulan atau maksimal 48 jam setelah ketuban pecah Stopart, 2009, hal. 302.
2. Indikasi Augmentasi
a. Ibu
Kondisi medis atau obstetri yang tidak berespon terhadap pengobatan dan mengancam kesehatan ibu, seperti gagal jantung, pre-eklampsia berat dan
penurunan fungsi ginjal atau gangguan system saraf pusat. b.
Janin Pada janin adanya retardasi pertumbuhan yang progresif, abnormalitas
yang tidak memungkinkan kehidupan, atau kematian janin, semuanya merupakan indikasi untuk augmentasi.
c. Janin dan Ibu
Augmentasi persalinan juga diindikasikan jika menguntungkan baik ibu maupun janin, serta pada diabetes yang tidak terkontrol, setelah pecah
ketuban atau jika terdapat korioamnionotis. Augmentasi ini khususnya berkaitan dengan praktik kebidanan kontemporer yang
mempertimbangkan wanita yang sebelumnya memiliki masalah medis untuk tidak boleh hamil sekarang harus siap untuk menerima resiko
penyerta menjadi ibu David, 2008, hal. 182.
3. Kontra Indikasi
Adapun kontra indikasi pada persalinan augmentasi yaitu disproporsi sefalopelvik, riwayat seksio sesaria, malposisi dan malpresentasi janin,
insufisiensi plasenta, grande multipara, gemeli, distensi rahimyang berlebihan pada hidramnion, atau plasenta previa Mansjoer, 2000, hal.
300.