mempertahankan kualitas hidup agar pasien asma dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu, juga menghilangkan dan
mengendalikan gejala asma, mencegah eksaserbasi akut, meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin, mengupayakan aktivitas normal
termasuk exercise, menghindari efek samping obat, mencegah terjadinya keterbatasan aliran udara airflow limitation ireversibel, mencegah kematian karena asma DepKes
RI, 2007. Dilihat dari tujuan penatalaksanaan asma, maka informasi ini penting untuk diberikan agar pasien mengatahui bahwa pengobatan asma bila terjadi serangan
mendadak dapat langsung meminum obat yang diberikan agar gejala yang timbul tidak
mengganggu kualitas hidup pasien.
Pertanyaan kedua tentang informasi mengenai obat yang harus diminum secara rutin untuk mencegah terjadinya serangan asma. Diperoleh, pasien yang selalu
menerima informasi sebanyak 32,3 , kadang-kadang menerima informasi 38,7, tidak pernah menerima informasi sebanyak 29 . Menurut tujuan penatalaksanaan
asma yang diberikan oleh DepKes RI , maka agar kualitas hidup pasien membaik, dapat melakukan kegiatan dengan normal selain itu bahwa pengobatan asma merupakan
pengobatan jangka panjang, maka informasi ini penting untuk diberikan agar pasien patuh dan rutin dalam meminum obatnya DepKes RI, 2007.
7. Informasi bermacam-macam obat asma dengan indikasi dan cara pemberian
yang bervariatif
Informasi ini berguna agar pasien mengetahui macam-macam nama obat yang dapat digunakan untuk mengobati asmanya, serta mengetahui indikasi fungsi
penggunaan obat dan cara pemberian obat yang berbeda-beda untuk setiap jenisnya. Ada tiga pertanyaan yang diberikan kepada pasien untuk mengetahui gambaran
informasi obat yang diterimanya.
Tabel IX. Hasil penelitian informasi tentang bermacam-macam obat asma
Pertanyaan di Kuesioner
Hasil Selalu
Kadang-kadang Tidak Pernah
Tidak Mengisi Pertanyaan
No 14 22,6
38,7 38,7
- Pertanyaan
No 15 61,3
32,3 6,5
- Pertanyaan
No 17 25,8
38,7 16,1
19,4
Pertanyaan pertama tentang informasi mengenai obat asma seperti namanya dan kegunaannya, misalnya obat teofilin untuk mengobati gejala atau pencegahan asma
yang diderita pasien. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa pasien yang sealu menerima informasi sebanyak 22,6 , kadang-kadang menerima informasi sebanyak 38,7 ,
tidak pernah menerima informasi sebanyak 38,7 . Pertanyaan kedua tentang informasi cara atau rute pemberian obat asma,
contohnya melalui atau diminum dan melalui inhaler atau dihirup. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa pasien yang selalu menerima informasi sebanyak 61,3 ,
kadang-kadang menerima informasi sebanyak 32,3 , tidak pernah menerima informasi sebanyak 6,5 .
Pertanyaan ketiga informasi tentang pengarahan dan peragaan cara penggunaan obat dalam bentuk inhaler. Dari penelitian diperoleh bahwa pasien yang
selalu merima informasi sebanyak 25,8 , kadang-kadang sebanyak 38,7 , tidak pernah sebanyak 16,1 , tidak mengisi sebanyak 19,4 . Pasien yang tidak mengisi
dikarenakan tidak pernah menerima obat dalam bentuk inhaler. Pasien asma yang kemungkinan adalah orang
– orang awam yang tidak mengerti dalam hal obat
– obatan, maka tugas apoteker lah untuk memberikan informasi kepada pasien bagaimana kegunaan dari obat yang mereka terima, cara
menggunakan obat tersebut serta peragaan penggunaannya, seperti tercantum dalam pharmaceutical care
dari DepKes RI salah satu peran apoteker dalam penetalaksanaan asma adalah memberikan informasi serta edukasi dalam pengobatannya DepKes RI,
2007. Maka dari itu informasi ini penting untuk diberikan kepada pasien asma.
8. Informasi mengenai kapan obat-obat asma dipergunakan, bagaimana cara
menggunakannya sebaiknya
dengan peragaan,
seberapa banyakseringlama obat-obat tersebut digunakan, efek samping apa yang
mungkin dialami oleh pasien serta cara mencegah atau meminimalkan efek samping tersebut
Informasi ini berguna agar pasien tahu kapan obat asma yang diberikan digunakan, efek samping yang mungkin timbul saat penggunaan obat agar pasien tidak
kaget bila terjadi efek samping dan bagaimana cara mencegah ataupun meminimalkan efek samping tersebut dan apabila ada keluhan dalam penggunaan obat, pasien segera
melaporkan kepada apoteker atau dokter untukdiberikan pengarahan untuk menangani keluhannya. Ada tiga pertanyaan yang diberikan untuk memeperoleh gambaran
informasi obat yang diterimanya.
Tabel X. Hasil penelitian informasi mengenai kapan obat-obat asma dipergunakan, cara menggunakannya, seberapa banyak obat digunakan, efek
samping, cara mencegah
Pertanyaan di Kuesioner
Hasil Selalu
Kadang-kadang Tidak Pernah
Tidak Mengisi Pertanyaan
No 16 71
22,6 6,5
- Pertanyaan
No 10 29
45,2 25,8
- Pertanyaan
No 19 32,3
32,3 32,3
3,2
Pertanyaan pertama tentang kapan harus menggunakan obat asma, misalnya diminum pada pagi hari atau malam hari dan berapa kali harus meminum obat dalam
sehari. Dari penelitian diperoleh bahwa pasien yang selalu menerima informasi sebanyak 71 , kadang-kadang sebanyak 22,6 , tidak pernah sebanyak 6,5 .
Pertanyaan kedua tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi keluhan setelah menggunakan obat asma. Dari penelitian diperoleh bahwa pasien yang selalu
menerima informasi sebanyak 29 , kadang-kadang sebanyak 45,2 , tidak pernah sebanyak 25,8 .
Pertanyaan ketiga tentang efek samping yang mungkin timbul dan bagaimana cara untuk mencegah serta menguragi efek samping tersebut. Dari penelitian diperoleh