hasil bahwa pasien yang selalu menerima informasi sebanyak 32,3 , kadang-kadang 32,3 , tidak pernah sebanyak 32,3 dan tidak mengisi sebanyak 3,2 . Kemungkina
pasien yang tidak mengisi ini dikarenakan pasien tidak pernah mengalami efek samping obat asma, sehingga merasa tidak perlu mengisinya.
Sama seperti pemberian informasi sebelumnya, seperti yang tercantum dalam pharmaceutical care
asma bahwa merupakan peran apoteker dalam pemberian informasi dan edukasi dalam penggunaan obat asma serta membantu pasien dalam
menyelesaikan masalah yang timbul dalam pengobatan asma, dalam hal ini adalah efek samping obat yang mungkin terjadi DepKes RI, 2007. Karena itu, informasi ini
penting untuk diberikan kepada pasien.
9. Informasi agar mengingatkan pasien untuk kumur-kumur dengan air setelah
menggunakan inhaler yang mengandung kortikosteroid Tabel XI. Hasil penelitian informasi tentang mengingatkan pasien untuk kumur-
kumur dengan air Pertanyaan di
Kuesioner Hasil
Selalu Kadang-kadang
Tidak pernah Tidak mengisi
Pertanyaan No 18
22,6 22,6
38,7 16,1
Penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa pasien yang selalu menerima informasi agar mengingatkan pasien untuk kumur-kumur dengan air setelah
menggunakan inhaler yang mengandung kortikosteroid sebanyak 22,6 , kadang- kadang 22,6 , tidak pernah 38,7 , dan tidak mengisi sebanyak 16,1 . Pasien yang
tidak mengisi ini dikarenakan pasien tidak pernah menerima obat inhaler. Menurut pharmaceutical care
asma informasi ini berguna agar pasien kumur-kumur dengan air
setelah menggunakan obat inhaler yang mengandung kortikosteroid karena kortikosteroid untuk meminimalisasi pertumbuhan jamur di mulut dan tenggorokan
serta absorpsi sistemik dari kortikosteroid DepKes RI, 2007, hal ini dilakukan agar pasien tidak mengalami masalah baru terkait dengan pengobatannya dan juga seusuai
dengan tujuan penatalaksanaan asma yaitu meningkatkan kualitas hidup pasien. Maka dari itu informasi ini penting untuk diberikan kepada pasien.
10. Informasi tentang obat-obat asma yang aman untuk diberikan kepada wanita
hamil dan apakah wanita dengan pengobatan asma dapat terus menyusui bayinya
Informasi ini berguna untuk pasien yang sedang hamil agar mengetahui obat yang diterimanya memang aman untuk digunakan dan tidak membahayakan
kehamilannya. Dari penelitian diperoleh bahwa pasien yang sedang hamil sebanyak 1 orang dan tidak pernah menerima informasi tersebut.
Asma pada kehamilan pada umumnya tidak mempengaruhi janin, namun serangan asma berat dan asma yang tak terkontrol dapat menyebabkan hipoksemia ibu
sehingga berefek pada janin Nelson and Piercy, 2001. Asma pada kehamilan berdampak penting bagi ibu dan janin selama kehamilan dan persalinan. Dampak yang
terjadi dapat berupa kelahiran prematur, usia kehamilan muda, hipertensi pada kehamilan Liu et al, 2000, cit Subijanto, 2008. Maka dari itu, merupakan tugas
seorang apoteker untuk memberikan informasi kepada ibu hamil bahwa obat yang
digunakannya tidak membahayakan kehamilannya, agar asma yang dideritanya tetap terkontrol dan karena itu informasi ini penting untuk diberikan kepada pasien.
11. Informasi tentang bagaimana cara penyimpanan obat asma dan bagaimana
cara mengetahui jumlah obat yang tersisa dalam aerosol inhaler
Informasi ini berguna agar pasien dapat menyimpan obat dengan benar sehingga tidak terjadi kerusakan pada obat yang dapat menurunkan efektivitas obat dan
juga mengetahui cara untuk melihat jumlah obat yang tersisa dalam aeroso inhaler sehingga pasien dapat melakukan pengisian ulang sebelum obat benar-benar habis
sehingga saat dibutuhkan saat terjadi serangan asma obat sealu tersedia pada inhaler. Ada dua pertanyaan yang diberikan untuk mengetahui hal-hal tengtang informasi
tersebut.
Tabel XII. Hasil penelitian informasi tentang bagaimana cara penyimpanan dan cara mengetahui jumlah obat yang tersisa
Pertanyaan di Kuesioner
Hasil Selalu
Kadang-kadang Tidak pernah
Tidak Mengisi Pertanyaan No
21 32,3
45,2 19,4
- Pertanyaan No
22 12,9
38,7 35,5
12,9
Pertanyaan pertama tentang cara penyimpanan obat, dari penelitian diperoleh bahwa pasien yang selalu menerima informasi sebanyak 32,3 , kadang-kadang
sebanyak 45,2 , tidak pernah 19,4 dan juga ada pasien yang tidak mengisi sebanyak 3,2 , kemungkinan pasien tidak ingat untuk mengisi atau tidak pernah menerima
informasi tersebut. Seperti tercantum pada Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek salah satu tugas pelayanan apoteker adalah memberikan informasi tentang cara
penyimpanan obat agar obat yang diberikan stabilitasnya tetap terjaga sehingga efek farmakologis yang didapat benar
– benar maksimal DepKes RI, 2004, karena itu informasi ini penting untuk diberikan.
Pertanyaan kedua tentang cara mengetahui sisa obat yang ada pada inhaler. Dari penelitian diperoleh hasil bahwa pasien yang selalu menerima informasi sebanyak
12,9 , kadang-kadang 38,7 , tidak pernah 35,5 , dan tidak mengisi 12,9 , hal ini dikarenakan pasien tidak pernah menerima obat inhaler.
Pada pharmaceutical care asma, salah satu informasi yang dapat diberikan kepada pasien adalah bagaimana cara mengetahui sisa obat yang ada pada inhaler untuk
pasien yang menggunakan obat dengan inhaler DepKes RI, 2007. Hal ini dimaksudkan agar pasien dapat mengetahui sisa obat yang ada pada inhaler sehingga
obat selalu tersedia pada inhaler dan apabila terjadi serangan asma pasien dapat langsung menggunakan obatnya sehingga asmanya selalu terkontrol, karena itu
informasi ini penting untuk diberikan.
12. Informasi bahwa pengobatan asma adalah pengobatan jangka panjang dan
kepatuhan dalam berobat dan pengobatan sangat diharapkan Tabel XIII. Hasil penelitian informasi tentang pengobatan asma adalah
pengobatan jangka panjang Pertanyaan di
Kuesioner Hasil
Selalu Kadang-kadang
Tidak Pernah Pertanyaan No 11
29 48,4
22,6 Informasi ini berguna agar pasien memiliki kesadaran untuk patuh dalam
penggunaan obatnya karena pengobatan asma yang merupakan pengobatan jangka