Aspek Finansial Aspek Finansial dan Non Finansial

3. Pengertian Profesi Guru

Menurut Kunandar 2007: 46, profesi guru adalah keahlian dan kewenangan khusus dalam bidang pendidikan, pengajaran dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan. Guru sebagai profesi berarti guru sebagai pekerja yang mensyaratkan kompetensi keahlian dan kewenangan dalam pendidikan dan pembelajaran agar dapat melaksanakan pekerjaan tersebut secara efektif dan efisien serta berhasil guna. Pendapat mengenai profesi guru juga dikemukakan oleh Danim 2010: 59, bahwa profesi guru merupakan profesi yang hanya dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien oleh seseorang yang dipersiapkan untuk menguasai kompetensi keguruan melalui pendidikan dan pelatihan khusus. Dari kedua pendapat di atas mengenai profesi guru, maka dapat disimpulkan bahwa profesi guru adalah profesi yang ditekuni oleh seseorang yang menguasai kompetensi dalam bidang pendidikan yang diperoleh melalui pendidikan atau pelatihan khusus secara intensif.

C. Aspek Finansial dan Non Finansial

1. Aspek Finansial

Aspek finansial dapat dikatakan sebagai keadaan keuangan seseorang dari kompensasi yang diterimanya dalam bekerja. Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diterima oleh pekerja yang diberikan oleh suatu organisasi berdasarkan kontribusi maupun kinerja secara produktif Widodo, 2015: 155. Kompensasi dapat berupa gaji, upah, atau tunjangan. a. Gaji Menurut Kadarisman 2012: 316, gaji adalah salah satu jenis balas jasa yang diberikan kepada pekerja secara periodik, biasanya dibayarkan setelah bekerja selama satu bulan berjalan. Gaji menjadi salah satu alasan bagi seseorang dalam bekerja atau barangkali merupakan alasan yang paling penting karena dapat meningkatkan prestasi, mengembangkan diri, dan mengaktualisasikan diri. b. Upah Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah, dengan demikian besarnya upah yang diberikan kepada para pekerja telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak. Kadarisman, 2012: 122-123. c. Tunjangan Menurut Kadarisman 2012: 230, tunjangan merupakan tambahan penghasilan yang diberikan organisasi kepada para pekerjanya. Tunjangan dapat bermacam-macam sebutannya seperti tunjangan jabatan, tunjangan transpor, tunjangan keluarga, tunjangan pembangunan, dan sebagainya. Pemberian tunjangan pada umumnya terkait dengan upaya organisasi untuk memenuhi kebutuhan para pekerjanya akan rasa aman dan sebagai bentuk tanggung jawab sosial organisasi kepada para pekerjanya. Menurut Triatna 2015: 99-100, tujuan pemberian kompensasi kepada pekerja antara lain sebagai berikut: a. Ikatan Kerja Sama Dengan pemberian kompensasi maka terjalinlah ikatan kerja sama secara formal antara atasan dan pekerja. b. Kepuasan Kerja Dengan pemberian kompensasi, pekerja akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga dia akan memperoleh kepuasan kerja. c. Pengadaan Efektif Apabila sistem kompensasi yang ditetapkan cukup besar, maka pengadaan pekerja yang berkualitas untuk organisasi akan lebih mudah. d. Motivasi Apabila kompensasi yang diberikan cukup besar, maka atasan akan lebih mudah memotivasi pekerjanya. e. Stabilitas Karyawan Dengan sistem kompensasi berprinsip adil, layak dan eksternal konsistensi yang kompetitif, maka stabilitas pekerja akan lebih terjamin. f. Disiplin Dengan pemberian kompensasi yang cukup besar maka kedisiplinan pekerja akan semakin baik. g. Pengaruh Serikat Buruh Dengan adanya sistem kompensasi yang baik, maka pengaruh serikat buruh dapat dihindari dan pekerja akan fokus pada pekerjaannya. h. Pengaruh Pemerintah Apabila sistem kompensasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku, maka intervensi pemerintah dapat dihindari. Besar kecilnya kompensasi yang diterima oleh pekerja dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut: a. Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja Apabila pencari kerja lebih banyak daripada lowongan pekerjaan maka kompensasi relatif kecil, dan sebaliknya apabila pencari kerja lebih sedikit daripada lowongan pekerjaan maka kompensasi relatif lebih besar. b. Kemampuan dan Kesediaan Organisasi Apabila kemampuan dan kesediaan organisasi untuk membayar semakin baik maka tingkat kompensasi akan semakin besar, namun apabila kemampuan dan kesediaan organisasi untuk membayar semakin berkurang maka tingkat kompensasi juga semakin kecil. c. Organisasi Pekerja Apabila organisasi pekerja kuat maka tingkat kompensasi akan tinggi, namun apabila organisasi pekerja tidak kuat maka tingkat kompensasi akan rendah. d. Produktivitas Kerja Seorang pekerja yang produktivitasnya baik maka kompensasi yang dia peroleh akan besar, namun apabila produktivitasnya buruk maka kompensasi yang dia peroleh akan kecil. e. Pemerintah dengan Undang-Undang dan Keputusan Presiden Pemerintah dengan undang-undang dan keputusan presiden menetapkan besarnya batas upah minimum dengan tujuan agar atasan tidak semena-mena dalam menetapkan besarnya kompensasi bagi para pekerjanya. f. Biaya Hidup Apabila biaya hidup di suatu daerah tinggi maka tingkat kompensasi juga akan tinggi, dan sebaliknya apabila biaya hidup di suatu daerah rendah maka tingkat kompensasi juga akan rendah. g. Posisi Jabatan Pekerja yang menduduki jabatan tinggi dalam organisasinya, dia akan menerima kompensasi yang lebih besar daripada pekerja yang menduduki jabatan rendah. h. Pendidikan dan Pengalaman Seorang pekerja dengan pendidikan lebih tinggi dan pengalaman kerja lebih lama maka dia akan menerima kompensasi lebih besar daripada pekerja dengan pendidikan lebih rendah dan pengalaman kerja lebih sedikit. i. Kondisi Perekonomian Nasional Apabila kondisi perekonomian nasional sedang maju maka tingkat kompensasi akan tinggi, dan sebaliknya apabila kondisi perekonomian nasional kurang maju maka tingkat kompensasi akan rendah. j. Jenis dan Sifat Pekerjaan Apabila jenis dan sifat pekerjaan seseorang adalah sulit dan mempunyai resiko besar maka tingkat kompensasi juga semakin besar karena membutuhkan keahlian serta ketelitian untuk mengerjakannya. Namun apabila jenis dan sifat pekerjaan seseorang adalah mudah dan resikonya kecil maka tingkat kompensasinya relatif rendah Triatna, 2015: 98-99. Menurut Triatna 2015: 100, sistem kompensasi yang ditetapkan berdasarkan prinsip adil dan wajar, sesuai dengan undang-undang yang berlaku, serta sesuai dengan faktor internal dan eksternal, maka akan memberikan kepuasan bagi para pekerja.

2. Aspek Non Finansial

Dokumen yang terkait

oAnalisis Itompetensi Ciuru SMK PUSTEI( Serpong

1 5 243

Analisis Pengaruh Penghargaan Finansial dan Non Finansial Terhadap Motivasi Kerja Guru di SMK Wikarya Karanganyar

0 4 8

PEMBERDAYAAN GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) SAKTI GEMOLONG Pemberdayaan Guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sakti Gemolong Kabupaten Sragen.

0 4 16

PEMBERDAYAAN GURU DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) SAKTI GEMOLONG Pemberdayaan Guru di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sakti Gemolong Kabupaten Sragen.

0 3 15

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial penelitian dilakukan pada guru-guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta.

0 1 328

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial (survey dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di Kabupaten Kulon Progo)

0 0 314

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial. Survei dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) swasta di Kabupaten Sleman

0 3 314

Tingkat kepuasan guru terhadap profesinya pada aspek finansial dan non finansial. Survey dilakukan pada guru guru Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri di wilayah Kota Yogyakarta

0 1 318

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 212

PENYIKAPAN GURU SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) ipi55899

0 1 14