merasa tidak puas, namun apabila besarnya
hygiene factors
memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka seseorang tidak merasa
kecewa lagi tetapi belum terpuaskan. Seseorang akan terpuaskan apabila terdapat jumlah yang
memadai untuk faktor-faktor pekerjaan yang dinamakan
satisfiers
.
Satisfiers
mencakup pekerjaan yang menarik, penuh tantangan, kesempatan untuk berprestasi, penghargaan, dan promosi. Jumlah
satisfiers
yang tidak mencukupi akan merintangi para pekerja dalam mendapatkan kepuasan
positif yang menyertai
pertumbuhan psikologisnya.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut As’ad
1978: 65-66 adalah sebagai berikut: a.
Faktor finansial jaminan kerja yang meliputi gaji, macam-macam tunjangan, pemberian jasa produksi bonus, promosi, dan jaminan
sosial termasuk uang pensiunan. b.
Faktor fisik yang meliputi faktor umur, kondisi badan, jenis pekerjaan, waktu kerja dan sistem istirahat, keadaan alat perlengkapan dan mesin-
mesin, serta keadaan suara, temperatur, dan penerangan. c.
Faktor sosial yang meliputi hubungan antara pekerja dengan atasan, hubungan sesama pekerja, dan hubungan dalam serikat pekerja.
d. Faktor psikologis yang meliputi cita-cita dan pandangan hidup, minat
dan kemauan, sikap, serta bakat dan kecakapan. Mangkunegara 2013: 120 juga berpendapat bahwa terdapat dua
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu: a.
Faktor pegawai yang terdiri dari kecerdasan IQ, kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa
kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi, dan sikap kerja. b.
Faktor pekerjaan yang terdiri dari jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat golongan, kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial,
kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial, dan hubungan kerja. Pendapat juga dikemukakan oleh Widodo 2015: 176-177, bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut: a.
Pekerjaan Itu Sendiri
work it self
Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan
serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan tersebut akan meningkatkan atau mengurangi
kepuasan. b.
Hubungan dengan Atasan
supervision
Suatu hubungan fungsional akan mencerminkan sejauh mana atasan membantu pekerja untuk memuaskan nilai-nilai pekerjaan yang
penting bagi dirinya. Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasan adalah jika kedua jenis hubungan adalah positif. Atasan yang
memiliki ciri pemimpin yang transformasional maka akan membuat pekerja meningkatkan motivasinya dan sekaligus merasa puas dengan
pekerjaannya. c.
Teman Sekerja
workers
Teman sekerja merupakan faktor yang berhubungan dengan pekerja lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis pekerjaan.
d. Promosi
promotion
Promosi merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
e. Gaji atau Upah
pay
Gaji atau upah merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pekerja yang dianggap layak atau tidak layak.
Triatna 2015: 111 juga mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, yaitu sebagai berikut:
a. Kerja yang Secara Mental Menantang
Para pekerja cenderung lebih menyukai pekerjaan yang memberi mereka
kesempatan untuk
menggunakan keterampilan
dan kemampuan mereka. Pekerjaan yang kurang menantang akan
menciptakan kebosanan, tetapi jika terlalu banyak tantangan maka akan menciptakan frustasi dan perasaan gagal.
b. Ganjaran yang Pantas
Setiap pekerja pasti menginginkan sistem upah dan kebijakan profesi yang adil dan sesuai dengan harapan mereka.
c. Kondisi Kerja yang Mendukung
Lingkungan kerja yang mendukung akan membuat nyaman para pekerja sehingga mempermudah mereka dalam melaksanakan tugas.
d. Rekan Kerja yang Mendukung
Mempunyai rekan kerja yang ramah dan mendukung akan membuat seseorang meningkatkan kepuasannya dalam bekerja.
e. Kesesuaian Kepribadian Pekerjaan
Seseorang yang tipe kepribadiannya sama dengan pekerjaan yang dia pilih maka dia akan lebih merasa puas dengan pekerjaannya.
Selain itu menurut Wijono 2010: 108-117, faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
a. Karakteristik Individu
1 Perbedaan Individu
Perbedaan individu dan situasi yang berbeda dapat menghasilkan kepuasan kerja yang berbeda pula. Setiap perbedaan individu
mempunyai tahap kepuasan kerja menurut tingkat yang ditetapkan oleh individu itu sendiri. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan
tingkat kepuasan bagi setiap perbedaan individu. 2
Usia Pada umumnya kepuasan kerja bertambah sesuai dengan
bertambahnya usia. Psikologi organisasi menjelaskan bahwa para pekerja yang berusia muda adalah yang paling banyak merasa tidak
puas dan cenderung keluar dari pekerjaannya atau mengubah
pekerjaannya, sedangkan para pekerja yang sudah berusia tua mempunyai kesempatan untuk memperoleh pemenuhan dan
aktualisasi diri pada pekerjaannya karena mereka sudah memiliki pengalaman sehingga dapat menambah kepercayaan, kompetensi,
pengharapan, tanggung jawab, dan pengarahan. Dari pernyataan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pekerja
yang usinya lebih tua lebih memungkinkan untuk mempunyai pekerjaan yang lebih baik daripada pekerja yang berusia muda.
3 Pendidikan dan Kecerdasan
Faktor pendidikan dan kecerdasan dapat memberi pengaruh terhadap kepuasan kerja, walaupun ada beberapa penelitian seperti
yang dilakukan oleh Vollmer Kinney dan Sinha Sarma Wijono, 2010: 111, yang menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara pendidikan dan kecerdasan dengan kepuasan kerja.
4 Jenis Kelamin
Faktor jenis kelamin dapat memberi pengaruh terhadap kepuasan kerja seseorang. Dalam beberapa penelitian yang dilakukan, jenis
kelamin perempuan lebih merasa puas dengan pekerjaannya dibandingkan dengan laki-laki.
5 Jabatan
Jabatan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja. Pada umumnya individu yang mempunyai jabatan
di tingkat bawah lebih mengalami perasaan tidak puas dibandingkan dengan individu yang berada di tingkat atas.
b. Karakteristik Pekerjaan
1 Organisasi dan Manajemen
Organisasi dan manajemen menjadi faktor penting dalam mempengaruhi tingkat kepuasan kerja seseorang. Apabila
seseorang memiliki moral kerja rendah maka hal ini merupakan indikasi tentang rendahnya kepuasan dalam bekerja.
2 Supervisi Langsung
Supervisor yang berhubungan dekat dengan para pekerjanya dapat mempengaruhi kepuasan para pekerjanya.
3 Lingkungan Sosial
Seseorang yang bekerja di dalam kelompok akan mempunyai kebutuhan interpersonal dan persahabatan yang dijelaskan sebagai
sumber kepuasan kerja. 4
Komunikasi Kepuasan kerja akan tinggi apabila seseorang dapat menjalin
komunikasi yang erat dengan sesama anggota kelompok. Apabila dia tidak ikut ambil bagian dalam kelompok tersebut maka dia
tidak merasa puas dan tidak mau meneruskan pekerjaannya.
5 Keamanan
Keamanan dikatakan sebagai variabel yang paling penting dalam kepuasan kerja oleh para peneliti. Keamanan dari organisasi akan
membuat kepuasan kerja seseorang tercapai. 6
Monoton Pengulangan akan menimbulkan peluang terhadap munculnya
ketidakpuasan dan kebosanan. Hal ini sama seperti seorang pekerja yang menjadi bosan karena pekerjaannya yang monoton.
7 Penghasilan
Tingkat kepuasan terhadap penghasilan yang diperoleh seseorang akan berbeda-beda sesuai dengan jenis pekerjaannya.
Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja seseorang dipengaruhi oleh:
a. Faktor finansial yang meliputi gaji atau upah.
b. Faktor individu yang meliputi umur, jenis kelamin, kepribadian, dan
pangkat golongan. c.
Faktor sosial yang meliputi hubungan antar sesama pekerja, baik pekerja dengan pekerja maupun pekerja dengan atasan.
d. Faktor organisasi yang meliputi kondisi lingkungan kerja dan promosi
atau kesempatan untuk maju.
B. Profesi Guru