7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecerdasan Emosional
1. Pengertian Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional atau EQ adalah kemampuan kita untuk mengenali dan mengelola segala emosi yang ada pada diri kita. EQ
mencakup motivasi diri, bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, mengatur suasana hati dan mampu mengendalikan stress,
sehingga memiliki kegembiraan, kesedihan, kemarahan yang tidak berlebihan
http:www.duniaguru.com . Salovey dan Mayer Goleman,
2000:30, pencipta istilah kecerdasan emosional, menjelaskan bahwa kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk mengenali perasaan dan
maknanya dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi dan intelektual. Goleman 1999:512,
menempatkan definisi kecerdasan emosional dari Salovey dan Meyer ke dalam kerangka teorinya. Hal ini tampak dari definisinya yang
menyatakan kecerdasan
emosional merujuk
kepada kemampuan
mengenali perasaan diri sendiri dan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri
sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
8
Dalam bahasa sehari-hari kecerdasan emosional biasanya kita sebut sebagai street smart pintar atau kemampuan khusus yang kita
sebut ‘akal sehat’, terkait dengan kemampuan membaca lingkungan
politik dan sosial dan menatanya kembali; kemampuan memahami dengan spontan apa yang diinginkan dan dibutuhkan orang lain, kelebihan dan
kekurangan mereka; kemampuan untuk tidak terpengaruh oleh tekanan; kemampuan
untuk menjadi
orang yang
menyenangkan, yang
kehadirannya didambakan orang lain Stein dan Book, 2000:31. Kecerdasan emosional dalam belajar berkaitan dengan kestabilan emosi
untuk bisa tekun, konsentrasi, tenang, teliti dan sabar dalam memahami materi yang dipelajari
http:www.duniaguru.com .
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri
dan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya
dengan orang lain sehingga mampu memantau dan mengendalikan diri sendiri yang berguna untuk memadu pikiran dan tindakan.
2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kecerdasan Emosional
Faktor yang mempengaruhi terbentuknya kecerdasan emosi dalam diri seseorang ada 2, yaitu :
9
a. Faktor internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu
untuk menanggapi lingkungan sekitar. Menurut Goleman 1999:23, faktor ini berasal dari dalam diri individu yang dipengaruhi oleh
keadaan otak emosional seseorang. b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu dan mempengaruhi individu untuk mengubah hidup. Pengaruh luas yang
bersifat individu dapat secara perorangan, secara kelompok, antara individu mempengaruhi kelompok atau sebaliknya, juga bersifat tidak
langsung yaitu perantara, misal media massa. Faktor lain dapat melalui lingkungan fisik tempat manusia berada ketika berkomunikasi
dengan pihak lain, melalui lingkungan sosial dimana keberadaan manusia lain sebagai penerima komunikasi maupun hanya hadir di
sana, serta melalui keikutsertaan individu dalam berbagai kegiatan seperti
keaktifan di
dalam mengikuti
berbagai organisasi
Goleman,1997:275-279. 3.
Dimensi Kecerdasan Emosional Salovey merumuskan ada lima wilayah atau dimensi kecerdasan
emosional yang dapat menjadi pedoman bagi individu untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut Goleman,
1999:57-59:
10
a. Mengenali emosi Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi
merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini diperlukan pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul wawasan
psikologi dan pemahaman tentang diri. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya membuat diri berada
dibawah kekuasaan perasaan. b. Mengelola emosi
Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat
terungkap dengan
tepat, hal
ini merupakan
kecakapan yang
bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat
melepas kecemasan, kemurungan, atau ketersinggungan, dan bangkit kembali dengan cepat dari semuanya itu.
c. Memotivasi diri Kemampuan seseorang memotivasi diri dapat ditelusuri melalui hal-
hal sebagai berikut : 1
cara mengendalikan dorongan hati 2
derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap unjuk kerja seseorang
3 kekuatan berpikir positif
4 optimisme
11
5 keadaan flow mengikuti aliran, yaitu keadaan ketika perhatian
seseorang sepenuhnya tercurah kedalam apa yang sedang terjadi, pekerjaannya hanya terfokus pada satu obyek
Dengan kemampuan
memotivasi diri
yang dimilikinya
maka seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang positif dalam
menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya. d. Mengenali emosi orang lain
Mengenali emosi orang lain dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seseorang terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan
ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya, orang yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat
dipastikan tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain. e. Membina hubungan dengan orang lain
Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan dalam pergaulan
dengan orang lain.
B. Prestasi Belajar