31
E. Operasionalisasi Variabel
1. Variabel Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional
merupakan kemampuan
mengontrol dan
menggunakan emosi serta mengendalikan diri, semangat, motivasi, kerja sama, dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Menurut Salovey
Goleman, 1999:57-59,
dimensi kecerdasan
emosional mencakup
mengenali emosi, mengelola emosi, motivasi diri, mengenali motivasi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain. Berikut ini
disajikan tabel operasionalisasi kecerdasan emosional :
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Kecerdasan Emosional
Dimensi Indikator
No. Pertanyaan Positif
Negatif Mengenali
emosi 1. Mengenal emosi diri
2. Mengetahui kekuatan diri 3. Mengetahui keterbatasan diri
4. Memiliki keyakinan
akan kemampuan sendiri
1 4
5 2
3
6 Mengelola
emosi 1. Mampu menahan emosi dan
dorongan negatif 2. Menjunjung norma kejujuran
3. Bertanggung jawab
atas kinerja sendiri
4. Luwes terhadap perubahan 5. Terbuka terhadap ide-ide dan
informasi 7
8 9
12 10
11
32
Memotivasi diri
1. Dorongan untuk
menjadi lebih baik
2. Mampu menyesuaikan
dengan suasana kelompok 3. Kesiapan
untuk memanfaatkan kesempatan
4. Kegigihan dalam
kondisi kegagalan dan hambatan
13 14
15 17
16 Mengenali
emosi orang
lain 1. Memahami perasaan orang
lain 2. Tanggap kepada kebutuhan
orang lain 3. Mengerti perasaan orang lain
4. Siap sedia melayani 18
19 20
22 21
Membina hubungan
dengan orang
lain 1. Keterampilan persuasive
2. Terbuka mendengarkan orang lain dan memberikan pesan
yang jelas 3. Kemampuan
menyelesaikan tanggung jawab
4. Memiliki semangat
kepemimpinan 5. Bersedia
berkolaborasi dengan orang lain
6. Ada kemampuan
untuk membangun tim
23 24
25 26,27
28 30
29
Pengukuran variabel kecerdasan emosional didasarkan pada indikator- indikatornya.
Masing-masing indikator
dijabarkan dalam
bentuk pernyataan positif dan dinyatakan dalam empat skala sikap, yaitu sangat
setuju SS = 4; setuju S = 3; tidak setuju TS = 2; dan sangat tidak setuju STS = 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif: sangat setuju SS
= 1; setuju S = 2; tidak setuju TS = 3; sangat tidak setuju STS = 4.
33
2. Variabel Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau prestasi siswa selama masa tertentu. Variabel
prestasi belajar ini didasarkan pada nilai rata-rata rapor siswa kelas X dan XI pada semester 1 sampai dengan semester 2.
3. Variabel Status Sosial Ekonomi Orang Tua
a. Tingkat Pendapatan Orang Tua Pendapatan atau penghasilan adalah segala bentuk balas karya yang
diperoleh sebagai imbalan atau balas jasa seseorang terhadap proses produksi dan dapat bersumber pada usaha sendiri, bekerja pada orang
lain dan hasil dari milik Gilarso, 1992:63. Dalam Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No.150KEP2006 tentang
Penetapan Upah Minimum Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 memutuskan bahwa upah minimum Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta Tahun 2007 sebesar Rp 500.000 lima ratus ribu rupiah per bulan. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi
tingkat pendapatan orang tua
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Tingkat Pendapatan
No Tingkat Pendidikan
Skor 1
2 3
Kurang dari Rp. 500.000 Rp.500.000 – Rp. 1.000.000
Lebih dari Rp 1.000.000 1
2 3
34
b. Tingkat Pendidikan Orang Tua Tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah laporan pendidikan formal terakhir yang diperoleh orang tua. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi tingkat pendidikan orang
tua
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua
No Tingkat Pendidikan
Skor 1
2 3
4 5
Tidak Tamat SD SD atau sederajat
SMP atau sederajat SMA atau sederajat
D1,D2,D3,D4,S1,S2,S3 1
2 3
4 5
c. Jenis Pekerjaan Orang Tua Jenis pekerjaan orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
pekerjaan orang tua siswa. Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi jenis pekerjaan orang tua :
Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Jenis Pekerjaan Orang Tua
No Jenis Pekerjaan
Skor
1 2
3 4
Pegawai negeri pemda,guru,ABRI,POLRI Pegawai swasta, guru swasta, karyawan swasta
Petani, buruh, pedagang, wiraswasta Lain-lain
4 3
2 1
35
4. Variabel Status Sekolah
Status sekolah merupakan lembaga formal yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Status sekolah dapat dibedakan menjadi sekolah negeri
dan sekolah swasta. Pengukuran variabel status sekolah adalah sebagai berikut : sekolah negeri diberi skor = 2 dan sekolah swasta diberi skor = 1.
F. Teknik Pengumpulan Data