Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak pihak mengatakan bahwa prestasi belajar siswa hanyalah hal-hal yang berhubungan dengan pencapaian prestasi akademik siswa pada setiap bidang studi di sekolah. Dengan kata lain prestasi belajar siswa di sekolah hanya dikaitkan dengan tinggi rendahnya intelligence quotient IQ nya. Padahal cakupan prestasi belajar dapat lebih luas dari itu yaitu hasil yang dicapai seorang siswa yang berupa perubahanpenambahan dan peningkatan kualitas perilaku yang tampak pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dicapai siswa melalui aktivitas siswa dalam proses belajar Mudjijana dalam http:www.bpkpenabur.or.idjurnal02082-100.pdf . Penyelenggara pendidikan pada umumnya memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pencapaian hasil belajar siswa. Mereka selanjutnya mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar. Ada banyak faktor yang berpengaruh pada tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Salah satu faktor tersebut adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional dalam belajar berkaitan dengan kestabilan emosi untuk bisa tekun, konsentrasi, tenang, teliti dan sabar dalam memahami materi yang dipelajari http:www.duniaguru.com . 2 Dalam banyak kasus kecerdasan emosional lebih dominan menentukan kesuksesan seseorang. Sebagai contohnya adalah salah seorang siswa di Amherst College yang telah meraih lima kali nilai sempurna 800 untuk School Aptitude Test SAT dan tes-tes prestasi akademik lain. Walaupun kemampuan intelektualnya mengagumkan ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk keluyuran dan bolos kuliah sehingga ia menghabiskan waktu 5 tahun lebih lama untuk lulus dibandingkan dengan temannya yang nilai IQ-nya lebih rendah Goleman, 1999:45. Kenyataan ini menunjukkan bahwa siswa yang mempunyai IQ tinggi belum tentu prestasi belajarnya tinggi. Faktor lain yang cukup menentukan adalah kecerdasan emosional. Jadi apabila seorang siswa mempunyai kecerdasan emosional yang tinggi, maka secara tidak langsung ia dapat mengendalikan emosi untuk bisa tekun, konsentrasi, tenang, teliti dan sabar dalam memahami materi sehingga prestasi belajarnya baik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Diah Wulan Arum 2005: 48 dan Mudjijana 2004:10, yang menyatakan bukti bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan emosi maka semakin tinggi pula prestasi belajarnya, begitu pula sebaliknya semakin rendah tingkat kecerdasan emosi maka semakin rendah pula prestasi akademiknya. Derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar diduga akan berbeda pada orang tua dengan status sosial ekonomi orang tua yang berbeda. Pada orang tua dengan tingkat pendapatan tinggi dan jenis pekerjaan yang lebih mapan diduga akan lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan hidup 3 anaknya seperti penyediaan fasilitas belajar yang memadai sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berbeda dengan orang tua dengan tingkat pendapatan rendah dan jenis pekerjaan yang tidak tetap, mereka diduga akan muncul kesulitan dalam penyediaan fasilitas belajar anaknya, sehingga anak merasa kurang percaya diri. Dengan kata lain kecerdasan emosional anak menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan emosi anak pada akhirnya akan menimbulkan kesulitan pada anak dalam belajar yang selanjutnya berakibat pada pencapaian prestasi belajar siswa yang rendah. Pada orang tua yang berpendidikan diduga akan lebih mudah dalam memahami kesulitan-kesulitan materi pelajaran yang dialami anak. Orang tua selanjutnya dapat membantu anak dalam belajar dan dampaknya anak termotivasi untuk belajar. Hal ini tentunya akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Berbeda pada orang tua yang berpendidikan rendah diduga orang tua akan mengalami kesulitan dalam memahami kesulitan materi pelajaran anaknya. Ketidakmampuan orang tua untuk membantu anak menyebabkan anak kurang termotivasi untuk belajar, sehingga akan berdampak pada prestasi belajarnya. Derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar diduga juga akan berbeda pada siswa yang berasal dari sekolah dengan status yang berbeda. Pada sekolah yang berstatus negeri, orang tua umumnya beranggapan bahwa mutunya lebih baik daripada sekolah swasta, tetapi pendapat ini tidak semuanya benar, mengingat tidak semua sekolah swasta mutunya di bawah sekolah negeri. Meskipun demikian pada umumnya dari segi 4 ketersediaan fasilitas dan prasarana di sekolah berstatus negeri lebih baik dari sekolah swasta. Bobbi De Porter 2001:81 dalam http:www.bpkpenabur.or.idjurnal02082-100.pdf . berpendapat bahwa hasil belajar siswa lebih ditentukan oleh lingkungan belajar yang menyenangkan, suasana aman dan penuh kepercayaan antara siswa dengan instruktur. Semakin seseorang berinteraksi dengan lingkungan, semakin mahir manusia mengatasi situasi yang menantang dan semakin mudah manusia mempelajari informasi baru. Dengan adanya lingkungan belajar yang seperti itu siswa mudah untuk menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di sekolah. Dampaknya siswa mempunyai kecerdasan emosional yang baik. Hal ini selanjutnya akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Berdasarkan permasalahan di atas penelitian ini dimaksudkan untuk menguji derajat pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar pada siswa yang berasal dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah yang berbeda. Penelitian ini selanjutnya mengambil judul “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Prestasi Belajar Siswa ditinjau dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Status Sekolah”. Penelitian merupakan survei pada siswa-siswa SMA kelas XII se-Kabupaten Gunung Kidul.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PRESTASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE Pengaruh Prestasi Belajar Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Pada Siswa Kelas XII IPS SMA

0 2 15

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 1 13

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 0 13

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa-siswa kelas XII SMA negeri dan swasta di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 212

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa kelas XII SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Yogyakarta.

0 0 262

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa-siswa kelas XII SMA negeri dan swasta di kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 254

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar siswa ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa-siswi kelas XII SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 284

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa-siswa kelas XII SMA negeri dan swasta di kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 252

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa kelas XII SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 260

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua dan status sekolah : survei pada siswa-siswa kelas XII SMA negeri dan swasta di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta - USD Repository

0 0 210