Analisis Data Deskripsi dan Kuantitatif
Faktor Pribadi Pernyataan 6
0,608 Valid
Pernyataan 7 0,705
Valid Pernyataan 8
0,685 Valid
Pernyataan 9 0,710
Valid
Faktor Psikologis Pernyataan 10
0,543 Valid
Pernyataan 11 0,758
Valid Pernyataan 12
0,785 Valid
Pernyataan 13 0,703
Valid
Minat Beli Ulang Pernyataan 14
0,688 Valid
Pernyataan 15 0,789
Valid Pernyataan 16
0,812 Valid
Pernyataan 17 0,751
Valid Sumber: Data Primer diolah
Dari hasil pengujian validitas diatas, disimpulkan bahwa setiap item-item pernyataan dalam penelitian menunjukkan nilai korelasi di
atas r
tabel
, jadi, semua item pernyataan kuesioner dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya Suliyanto, 2007:149. Dalam penelitian ini reliabilitas di
ukur dengan rumus Cronbach’s Alpha. Menurut Sekaran dalam Priyatno, 2011:69, suatu instrumen dinyatakan rialibel jika nilai
Cronbach’s Alpha 0,6. Hasil dari pengolahan data dalam uji reliabilitas yang dilakukan, sebagai berikut: Lampiran 4.
Tabel V. 3 Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha Variabel
Keterangan
0,627 Faktor Soial-Budaya
Reliabel 0,604
Faktor Pribadi Reliabel
0,652 Faktor Psikologis
Reliabel 0,745
Minat beli Ulang Reliabel
Sumber: Data Primer diolah Dari hasil pengujian reliabilitas diatas, disimpulkan bahwa
semua varibel dalam penelitian menunjukkan nilai Cronbach’s Alpha 0,6, jadi, semua item pernyataan kuesioner dinyatakan reliabel atau
handal. 3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak, dimana akan menguji data variabel bebas X dan data variabel terikat Y pada persamaan regresi yang dihasilkan.
suatu data dikatakan terdistribusi secara normal jika nilai probabilitas uji One-Sample-Kolmogrov Smirnov-Z 0,05, dan apabila nilai
probabilitas uji One-Sample-Kolmogrov Smirnov-Z 0,05, maka data tidak terdistribusi secara normal. Hasil dari pengolahan data dalam uji
normalitas yang dilakukan, sebagai berikut: Lampiran 5.
Tabel V. 4 Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 2.35616767
Most Extreme Differences
Absolute .081
Positive .050
Negative -.081
Kolmogorov-Smirnov Z .811
Asymp. Sig. 2-tailed .527
Sumber: Data Primer diolah Dari hasil uji normalitas di atas, disimpulkan bahwa nilai
probabilitas uji One-Sample-Kolmogrov Smirnov-Z 0,05, yaitu sebesar 0,811, maka menunjukkan bahwa semua data penelitian ini
terdistribusi secara normal. b. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas menunjukkan adanya korelasi linier yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel independennya.
Idealnya variabel-variabel independen dari persamaan regresi tidak memiliki korelasi satu dengan lainnya.
Uji multikolinieritas juga dapat dilakukan dengan melihat tolerance value dan variance inflation factor VIF. Multikolinieritas
terjadi jika nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1, maka model
regresi bebas dari multikolinearitas. Hasil dari
pengolahan data dalam uji multikolinieritas yang dilakukan, sebagai berikut: Lampiran 5.
Tabel V. 5 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Faktor Sosial-Budaya X
1
0,991 1,009
Faktor Pribadi X
2
0,955 1,047
Faktor Psikologis X
3
0,945 1,049
Sumber: Data Primer diolah Dari hasil uji normalitas diatas, disimpulkan bahwa nilai VIF
kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1, maka model regresi bebas dari semua variabel independen dalam uji multikoliniearitas atau dapat
dikatakan tidak memiliki hubungan yang kuat antar variabel independen.
c. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskesdastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas.
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melakukan analisis korelasi Spearman antara residual dengan masing-
masing variabel independen dengan residual signifikan lebih dari 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari pengolahan data
dalam uji heteroskedastisitas yang dilakukan, sebagai berikut: Lampiran 5.
Tabel V. 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Unstandardized Residual
Faktor Sosial-Budaya
X
0,895 Faktor Pribadi
X
0,513 Faktor Psikologis
X
0,853 Sumber: Data Primer diolah
Dari hasil uji heteroskrdastisitas diatas, disimpulkan bahwa nilai signifikan 0,05, maka dapat dikatakan semua variabel independen
yang terdiri dari faktor sosial-budaya, faktor pribadi, dan faktor psikologis bebas dari heteroskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. 4. Uji Regresi Linear Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengtahui faktor-faktor apa saja yang memiliki pengaruh pada konsumen melalui faktor sosial-budaya, faktor
pribadi, dan faktor psikologis terhadap minat beli ulang. Hasil dari pengolahan data dalam uji regresi linear berganda sebagai berikut
lampiran 6
Tabel V. 7 Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Variabel Unstandardized
Coefficients Standarddized
Coefficients t
hitung
Sig B
Std.Error Beta
Constant 11,987
2,655 4,515
000 Faktor
Sosial- Budaya
X
1
-,121 ,088
-,133 -1,376
,172
Faktor Pribadi X
2
,321 ,104
,304 3,081
,003 Faktor
Psikologis X
3
,012 ,110
,011 ,113
,911
Adj.R.Square
,080 Sumber: Data primer diolah
Berdasarkan hasil pengolahan analisis regresi linear berganda diatas diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y = a + b X + b X + b X Y = 11,987 + − 0,121 X + 0,321 X + 0,012 X
di mana: Y
:minat beli ulang
X
:faktor sosial-budaya
X
:faktor pribadi
X
:faktor psikologis
Penjelasan persamaan tersebut sebagai berikut: a. Nilai konstanta sebesar 11,987; artinya jika faktor sosial-budaya,
faktor pribadi, dan faktor psikologis nilainya 0, maka minat beli ulang nilainya sebesar 11,987
b. Nilai koefisien regresi variabel faktor sosial-budaya sebesar -0,121; artinya jika faktor sosial-budaya mengalami perubahan satu satuan,
maka minat beli ulang akan mengalami perubahan sebesar 0,121 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap
c. Nilai koefisien regresi variabel faktor pribadi sebesar 0,321; artinya jika faktor pribadi mengalami perubahan satu satuan, maka minat beli
ulang akan mengalami perubahan sebesar 0,321 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap
d. Nilai koefisien regresi variabel faktor psikologis sebesar 0,012; artinya jika faktor psikolgis mengalami perubahan satu satuan, maka
minat beli ulang akan mengalami perubahan sebesar 0,012 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya bernilai tetap.
5. Analisis Koefisien Determinasi Adjusted R
2
Berdasarkan output diperoleh angka Adjusted R Square sebesar 0,080 atau 8. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan
pengaruh variabel independen, seperti: faktor sosial-budaya, faktor pribadi, dan faktor psikologis terhadap minat beli ulang sebesar 8.
Sedangkan sisanya 92 di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model ini lampiran 6.
6. Uji t Uji koefisien regresi secara parsial Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
secara parsial terhadap variabel dependen. Tahap-tahap untuk melakukan uji t, sebagai berikut:
a. Faktor Sosial-Budaya
X
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1 Menentukan hipotesis:
H
:faktor sosial-budaya
secara parsial
tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen
produk fashion.
H
:faktor sosial-budaya secara parsial berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion.
2 Menentukan tingkat signifikan Tingkat signifikan menggunakan 0,05
3 Menentukan Berdasarkan output di atas di peroleh
t
sebesar -1,376 4 Menentukan
Tabel distribusi t dicari pada α = 5 : 2 = 2,5 uji dua sisi dengan derajat kebebasan df n – k - 1 atau 100-3-1 = 96. Dengan
pengujian 2 sisi signifikan = 0,025 hasil di peroleh untuk t
tabel
sebesar 1,985 t
tabel
terlampir 5 Kriteria pengujian
H
diterima jika
− t ≤ t
≤ t
,
jika signifikan 0,05
H
ditolak jika jika
− t − t
atau
t t
, jika signifikan 0,05
6 Membandingkan dengan
Nilai
− t ≤ t
≤ t
-1,985
≤
-1,376
≤
1,985 maka
H
diterima. 7 Kesimpulan
Karena nilai
− t ≤ t
≤ t
-1,985
≤
-1,376
≤
1,985 dengan signifikan 0,172 0,05 maka
H
diterima, artinya bahwa faktor
sosial-budaya secara parsial dan
signifikan tidak
berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion. Nilai
negatif, artinya pengaruh yang terjadi adalah negatif, artinya semakin tinggi pengaruh faktor sosial-budaya maka terjadi
penurunan pengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion.
b. Faktor Pribadi
X
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut: 1 Menentukan hipotesis:
H
:faktor pribadi secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion.
H
:faktor pribadi secara parsial berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion.
2 Menentukan tingkat signifikan Tingkat signifikan menggunakan 0,05
3 Menentukan Berdasarkan output di atas diperoleh
sebesar 3,081 4 Menentukan
Tabel distribusi t dicari pada α = 5 : 2 = 2,5 uji dua sisi dengan derajat kebebasan
d = n − k − 1
atau 100-3-1 = 96. Dengan pengujian 2 sisi signifikan = 0,025 hasil diperoleh untuk
t
sebesar 1,985
t
terlampir 5 Kriteria pengujian
H
diterima jika
− t ≤ t
≤ t
,
jika signifikan 0,05
H
ditolak jika
− t − t
atau
t t
,
jika signifikan 0,05
6 Membandingkan dengan
Nilai
t t
3,081 1,985 maka
H
ditolak 7 Kesimpulan
Karena nilai
t t
3,081 1,985 dengan signifikan 0,003 0,05 maka
H
ditolak, artinya bahwa faktor pribadi secara parsial dan signifikan berpengaruh terhadap minat beli ulang
konsumen produk fashion. Nilai positif, artinya pengaruh
yang terjadi positif, artinya semakin tinggi pengaruh faktor pribadi maka terjadi kenaikan pengaruh terhadap minat beli ulang
konsumen produk fashion. c. Faktor Psikologis X
3
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1 Menentukan hipotesis:
H
:faktor psikologis secara parsial tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion.
H
:faktor psikologis
secara parsial berpengaruh
terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion. 2 Menentukan tingkat signifikan
Tingkat signifikan menggunakan 0,05 3 Menentukan
t
Berdasarkan output di atas diperoleh sebesar 0,113
4 Menentukan Tabel distribusi t dicari pada α = 5 : 2 = 2,5 uji dua sisi
dengan derajat kebebasan
d = n − k − 1
atau 100-3-1 = 96. Dengan pengujian 2 sisi signifikan = 0,025 hasil di peroleh untuk
sebesar 1,985 terlampir
5 Kriteria pengujian
H
diterima jika
− t ≤ t
≤ t
, jika signifikan 0,05
H
ditolak jika
− t − t
atau
t t
,
jika signifikan 0,05
6 Membandingkan dengan
Nilai
− t ≤ t
≤ t
-1,985
≤
0,113
≤
1,985 dengan signifikan 0,911 0,05 maka
diterima 7 Kesimpulan
Karena
− t ≤ t
≤ t
-1,985
≤
0,113
≤
1,985 maka
H
diterima, artinya faktor psikologis secara parsial dan signifikan tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk
fashion. Nilai
t
positif, artinya pengaruh yang terjadi positif, semakin tinggi pengaruh faktor psikologis maka terjadi penurunan
pengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion. 7. Uji F Uji koefisien regresi secara bersama-sama
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tergantung.
Tahap-tahap untuk melakukan uji F, sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis:
H
:faktor sosial-budaya, faktor pribadi, dan faktor psikologis secara bersama-sama tidak berpengaruh
terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion.
H
:faktor sosial-budaya, faktor pribadi, dan faktor psikologis
secara bersama-sama
berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion.
b. Menentukan tingkat signifikan Tingkat signifikan menggunakan 0,05
c. Menentukan
F
Berdasarkan output di atas diperoleh
F
sebesar 3,854 d. Menentukan
F
Tabel distribusi t dicari pada α = 5, dengan derajat kebebasan
df
= jumlah variabel-1 4-1 = 3 dan
df
= n-k-1 100-3-1 = 96. Hasil
diperoleh untuk
F
sebesar 2,699
F
terlampir e. Kriteria pengujian
H
diterima jika
F ≤ F
,
jika signifikan 0,05
H
ditolak jika jika
F F
, jika signifikan 0,05 f. Membandingkan
F
dengan
F
Nilai F
hitung
F
tabel
3,854 2,699 dengan signifikan 0,012 0,05 maka
ditolak g. Kesimpulan
Karena nilai
F F
3,854 2,699 maka
H
ditolak, artinya faktor sosial-budaya, faktor pribadi, dan faktor psikologis secara
simultan dan signifikan berpengaruh terhadap minat beli ulang konsumen produk fashion.