Pengertian KMS Hakikat KMS

seseorang, maka sesuatu pekerjaan dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik.

B. Hakikat KMS

1. Pengertian KMS

Kartu Menuju Sejahtera KMS sebagai identitas layanan bagi program jaminan pendidikan dan kesehatan KMS bisa digunakan untuk penyaluran beasiswa bagi siswa tidak mampu dan layanan jaminan kesehatan askeskin, serta berfungsi memudahkan pembagian beras raskin. Sesuai kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta, KMS diperuntukkan bagi keluarga miskin gakin ber-KTP Kota Yogyakarta sesuai dengan daftar gakin hasil verifikasi dan updating data gakin tahun 2007. Proses verifikasi data gakin di lapangan untuk mengetahui keluarga masuk dalam suatu kategori, diantaranya kategori fakir miskin keluarga sejahtera 1, miskin keluarga menuju sejahtera 2, hampir miskin keluarga sejahtera 3 dan tidak miskin keluarga sejahtera, kesemua kategori tersebut merupakan kelompok masyarakat yang digolongkan miskin dan tetap layak sebagai penerima berbagai jaminan. Terutama jamina kesehatan dan jaminan pendidikan Adapun jumlah data KMS di Kota Yogyakarta yaitu: Keluarga Fakir Miskin jumlahnya 1.436 KK dengan 4.052 jiwa, Keluarga Miskin jumlahnya 13.334KK dengan 43.609 jiwa, Keluarga Hampir Miskin jumlahnya 11.915 KK dengan 42.157 jiwa. Sedangkan data penduduk miskin ber-KTP Kota Yogyakarta dengan jumlah keseluruhan ada 89.848. Jaminan Pendidikan Daerah mulai muncul atas inisiatif Eksekutif yaitu H. Herry Zudianto Wali Kota Yogyakarta periode 2001-2006 dan Periode 2006-2011. Jaminan pendidikan di Kota Yogyakarta melalui KMS mulai dibahas pada Tahun 2007 yang dituangkan melalui Keputusan Walikota Nomor 236 Tahun 2007 tentang Kuota Peserta Didik Baru Masuk SMP dan SMA Negeri di Kota Yogyakarta. Diterbitkannya Peraturan Walikota dimaksudkan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang bermutu dalam rangka penuntasan Wajib Belajar Dua Belas Tahun. Sedangkan kebijakan kuota KMS diberlakukan pada Tahun 2009 karena memerlukan beberapa kesiapan baik dari mekanisme penerimaan peserta didik baru PPDB khusus untuk penerima KMS. Pada tahun ini 2012 adalah angkatan pertama penerapan kebijkan kota KMS yang lulus. Jadi Kuota KMS dilaksanakan 3 tiga tahun yang lalu. Kuota KMS sudah beberapa kali dikaji dan dievaluasi dalam pelaksaannya dan memang sampai saat ini walaupun berganti Walikota namun tetap diberlakukan karena program tersebut merupakan salah satu program yang sangat memihak masyarakat miskin. Sasarannya adalah anggota keluarga menuju sejahtera yaitu anak kandung yang dibuktikan dengan Akta Kelahiran, anak angkat yang dibuktikan dengan Penetapan Pengadilan Negeri setempat atau Akta Pengangkatan Anak, dan anak tiri yang dibuktikan dengan Akta Kelahiran dan Akta PerkawinanSurat Nikah orang tua. Selain itu, Jaminan Pendidikan Daerah juga diberikan kepada peserta didik penghuni Panti Asuhan di Kota Yogyakarta yang bersekolah di Kota Yogyakarta dan di Luar Kota Yogyakarta dalam Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dukungan atas jaminan pendidikan daerah kota Yogyakarta didukung oleh anggaran yang meningkat. Pada Tahun 2012 anggaran meningkat, Pemerintah Kota Yogyakarta meningkatkan akses pendidikan masyarakat dengan menyediakan dana sebesar Rp 16,1 miliar. Hal ini tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ABPD Kota Yogyakarta 2012. Dengan adanya dukungan dana tersebut tentunya inisiasi JPD terus berjalan karena program JPD dianggap sebagai program yang perduli dengan pendidikan orang miskin. Secara politis, disetujuinya anggaran untuk JPD merupakan wujud dukungan atas inisiasi program jaminan pendidikan di daerah Kota Yogyakarta. Dalam menghitung kebutuhan biaya pendidikan dan menentukan besaran JPD yang diberikan memerlukan analisis kebutuhan setiap satuan pendidikan. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta memiliki rincian penghitungan didasarkan biaya satuan di tingkat sekolah merupakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI jumlah biaya pendidikan tingkat sekolah yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam satu tahun pelajaran. Biaya satuan persiswa merupakan ukuran yang menggambarkan seberapa besar biaya yang dialokasikan sekolah secara efektif untuk kepentingan siswa dalam menempuh pendidikan.

2. Dampak Positif dan Negatif KMS