bekerja sebagai pedagang asongan, pedagang kaki lima. Hal inilah yang membuat anak kurang diperhatikan oleh orangtua terutama dalam hal
membimbing anak untuk belajar. Wali kelas memberikan nama-nama siswa yang memenuhi kriteria motivasi belajar rendah dan peneliti
memilih 10 orang. Kemudian peneliti mengkonsultasikan nama-nama siswa tersebut dengan guru bimbingan dan konseling yang memiliki data
yang lebih lengkap tentang siswa-siswa tersebut. Guru bimbingan dan konseling mengatakan bahwa 10 anak yang
terpilih ini merupakan siswa yang tepat untuk dijadikan subjek penelitian. Sebab, dilihat dari buku catatan BK terhadap setiap siswa khususnya
dikelas VIII H. siswa-siswi inilah yang sering mengalami permasalahan, baik dari akademik maupun tingkah laku, dan memenuhi kriteria motivasi
belajar rendah. Pada akhirnya peneliti mendapatkan hasil dari beberapa penyeleksian yang dilakukan wali kelas, guru mata pelajaran dan guru
bimbingan dan konseling, peneliti mendapatkan 10 orang siswa yang teridentifikasi memiliki motivasi belajar yang rendah. Objek penelitian ini
adalah peningkatan motivasi belajar siswa jalur KMS melalui layanan bimbingan kelompok.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil pada bulan September hingga November tahun ajaran 20162017. Tempat penelitian ini adalah
SMP N 15 Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Setting Penelitian
1. Partisipan dalam Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh satu mitra pengamat dari
guru dan dua pengamat mahasiswai, yaitu: a. Mitra Pengamat 1
Nama : Nurbowo Budi Utomo S.Pd
NIP : 197007191996011001
Jabatan : Guru Bimbingan dan Konseling
b. Pengamat 2 Nama
: Sebastinus Armedy NIM
: 121114043 Status
: Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma
c. Pengamat 3 Nama
: C. Rahayu Kusuma Rani NIM
: 121114028 Status
: Mahasiswi Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Sanata Dharma
2. Topik Bimbingan Topik bimbingan yang dipilih oleh peneliti berlandaskan
perilaku nyata motivasi belajar rendah yang diungkap oleh subjek peneliti yaitu kurang memiliki keberanian dalam bertanya atau
berpendapat, cenderung pasif dan tidak memiliki ketertarikan mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung, serta lingkungan tempat
tinggal yang tidak mendukung situasi belajar. Gejala-gejala perilaku tersebut sangat bertentangan dengan ciri-ciri siswa yang memiliki
motivasi belajar yang tinggi seperti: 1 merasa senang dalam belajar; 2 ingin mendalami materi yang dipelajari; 3 mempunyai semangat
untuk berprestasi; 4 menyadari pentingnya belajar; 5 memiliki ketekunan dalam belajar; 6 mempunyai cita-cita untuk masa depan.
Dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa jalur KMS tersebut disusunlah topik-topik bimbingan yang berkesinambungan.
Adapun topik bimbingan yang dipilih adalah sebagai berikut: a. Siklus 1
Fokus Penelitian : Meningkatkan motivasi belajar
Topik Bahasan : Belajar Itu Menyenangkan
Tanggal Waktu : 5 November 2016 09.00-10.00 WIB
Tempat : Ruangan Bimbingan dan Konseling
Jumlah siswa :10 siswa
b. Siklus 2 Fokus Penelitian
: Meningkatkan motivasi belajar Topik Bahasan
: Pentingnya Belajar Waktu
: 12 November 2016 09.00-10.00 WIB Tempat
: Ruang Kelas Jumlah siswa
: 10 siswa c. Siklus 3
Fokus Penelitian : Meningkatkan motivasi belajar
Topik Bahasan : Meraih Cita-Cita
Waktu :19 November 201609.00-10.00 WIB
Tempat : Ruang AVA
Jumlah siswa : 10 siswa
E. Prosedur Penelitian