4.2.5. Evaluasi Normalitas
Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai
statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak
normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar
2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk
digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut :
Tabel 4.12. Normalitas Data
Variable min max kurtosis
c.r. X11
4 7 -0,929
-2,077 X12
4 7 -0,538
-1,203 X13
4 7 -0,741
-1,656 X21
4 7 -0,723
-1,617 X22
4 7 -0,644
-1,441 X23
4 7 -0,711
-1,589 X31
4 7 -0,659
-1,473 X32
4 7 -0,695
-1,553 X33
4 7 -0,600
-1,342 X34
4 7 -0,665
-1,486 Y1
4 7 -0,660
-1,477 Y2
4 7 -0,568
-1,269 Y3
4 7 -0,510
-1,139 Z1
3 7 -0,886
-1,981 Z2
3 7 -0,642
-1,436
Multivariate
-11,880 -2,881
Batas Normal ± 2,58
Sumber : Lampiran Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara
± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika
teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood
estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam
estimasi selanjutnya.
4.2.6. Analisis Model SEM
Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak
mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model
dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama one-step approach to SEM.
One-step approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas dan reliabilitas data sangat baik.
Hair.et.al, 1998. Hasil estimasi dan fit model one-step approach to SEM dengan
menggunakan program aplikasi AMOS 4.01 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit dibawah ini.
Gambar. 4.1
Tabel 4.13. Evaluasi Kriteria Goodness Of Fit Indices Model One-Step Approach-Base Model
Kriteria Hasil Nilai
Kritis Evaluasi
Model CminDF 0,895
≤ 2,00 baik
Probability 0,742 ≥ 0,05
baik RMSEA 0,005
≤ 0,08 baik
GFI 0,929 ≥ 0,90
baik AGFI 0,900
≥ 0,90 baik
TLI 1,014 ≥ 0,95
baik CFI 1,000
≥ 0,94 baik
Sumber : Lampiran Dari hasil evaluasi terhadap model one step approach modifikasi
ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah sesuai
dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model
ini adalah model yang terbaik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model.
MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Individual Quality, Information Order, Timeliness
Customer Satisfaction, Customer Loyalty Model Specification : One Step Approach - Base Model
1
Individual Quaality
X11 er_1
1
Information Order
X21 er_4
X22 er_5
1 1
1 Customer
Satisfaction Z1
er_11 Z2
er_12 1
1 1
Customer Loyalty
Y1 er_13
Y2 er_14
Y3 er_15
1 1
1 1
d_cl 1
X12 er_2
1 X13
er_3 1
d_cs 1
X23 er_6
1
1
Timeliness X31
er_7 X32
er_8 X33
er_9 X34
er_10 1
1 1
1
4.2.7. Uji Kausalitas