Uji Reliabilitas Uji Normalitas

level of significance menunjukkan bahwa item-item tersebut sudah sahih sebagai pembentukan indikator. Rumus rXY = } }{ { 2 2 2 2           Y Y n X X n Y X XY n Sudjana, 1998: 369 Keterangan : r = koefisien korelasi X = tanggapan responden Y = total tanggapan responden seluruh pertanyaan n = jumlah responden

3.4.3. Uji Reliabilitas

Yang dimaksud dengan reabilitas ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukan derajat sampai dimana masing-masing indicator itu menghasilakan sebuah konstrukfaktor laten yang umum. Dengan kata lain bagaimana hal-hal spesifik saling membantu dalam menjelaskan suatu fenomena yang umum. Construct-reliability dan Variance-extracted dihitung dengan rumus: Construct-reliability =     j Loading Std Loading Std  2 2 . . Variance – extracted =     j Loading Std Loading Std  2 2 . . Augusty 2002 :62- 64 Dimana :  Std. Loading diperoleh langsung dari standardized loading untuk tiap-tiap indikator diambil dari computer, AMOS 4.01, dengan melihat nilai estimasi setiap construct standardize regression weigths terhadap setiap butir sebagai indikatornya. Sementara ε j dapat dihitung dengan formula: j  = 1- Standardize Loading 2 Secara umum,nilai construct reliability yang dapat diterima adalah ≥ 0,70 dan variance extracted ≥ 0,5 Hair et. al., 1998 .

3.4.4. Uji Normalitas

Untuk menguji normalitas distribusi data-data yang digunakan dalam analisis, peneliti dapat menggunakan uji-uji statistik. Uji yang paling mudah adalah dengan mengamati skewness value dari data yang digunakan, yang biasanya disajikan dalam statistik diskriptif dari hampir semua program statistik. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value yang dihasilkan melalui rumus berikut ini :   Score NilaiZ N Skewness 6 dimana N adalah ukuran sampel. Bila nilai –z lebih besar dari nilai kritis, maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifiukasi yag dikehendaki. Misalnya, bila nilai yang dihitung lebih besar dari  2,58 berarti kita dapat menolak asumsi mengenai normalitas dari distribusi pada tingkat 0,01 1. Nilai kritis lainnya yang umum digunakan adalah nilai kritis sebesar  1,96 yang berarti bahwa asumsi normalitas ditolak pada tingkat signifikasi 0.05 5 Sumber Ferdinand Augusty 2002 : 95

3.4.5. Outliers