kinerja karyawan dalam meningkatkan penjualan sehingga dapat dikatakan efektif Anasti, 2013 :20
2.2.5 Praktek Yang Sehat
2.2.5.1 Pengertian Praktek Yang Sehat
Menurut Suwardjono 2009:282 Praktik yang sehat merupakan praktik bisnis yang mendorong tercapainya tujuan pengendalian internal.
Penggunaan register kas, penyimpanan uang di bank dalam bentuk akun giro, asuransi terhadap penggelapan uang bonding, rotasi tugas
jabatan, penggunaan brankas dokumen anti api, dan penggunaan back-up data semuanya merupakan praktik yang sehat. Beberapa karakteristik
diatas tentunya berkaitan secara erat antara satu dan lainnya dan secara bersama-sama akan membentuk suatu struktur pengendalian internal
yang andal apabila diterapkan dalam suatu perusahaan. Akan tetapi dalam penerapannya harus dipertimbangkan apakah kos untuk
menerapkan suatu sistem pengendalian internal tersebut sepadan dengan manfaat yang diperoleh atau sepadan dengan risiko financial yang
mungkin terjadi dalam perusahaan akibat tidak adanya pengendalian internal.
2.2.5.2 Pengaruh Praktek Yang Sehat Terhadap Efektivitas Penjualan
Menurut Martoyo 2002:94 praktek yang sehat dimana karyawan bekerja sesuai dengan tugas dan wewenangnya tidak ada suatu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kedekatan personal satu dengan lainnya yang menyebabkan kondisi kerja menjadi tidak profesional. Dengan menciptakan praktek yang sehat
didalam sebuah pekerjaan, seperti inspeksi atau pemeriksaan mendadak terhadap obyek-obyek yang dianggap penting, keharusan pengambilan
cuti bagi karyawan yang berhak agar untuk sementara digantikan oleh karyawan lain, perputaran jabatan dengan tujuan untuk memutuskan
tindakan kolusi yang ada, dan lain sebagainya dapat membuat karyawan bekerja professional dan semaksimal kemampuannya sehingga kegiatan
penjualan dapat berjalan efektif. Praktek yang sehat terjadi apabila semua prosedur yang ada didalam
perusahaan telah dilaksanakan dengan baik dan benar oleh semua bagian, hal ini terjadi apabila struktur organisasi dan prosedur yang
disusun telah dapat diterima dan diketahui baik oleh semua bagian karyawan. Karyawan dimotivasi agar mau bekerja dan berusaha
melakukan tugasnya dengan rasa tanggung jawab yang tinggi dan tidak merasa ditekan, selain itu karyawan diikat oleh saknsi yang berat agar
tindakan penyelewengan yang mungkin terjadi dapat dicegah. Karyawan harus bekerja tetap berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan
Oktaviani dan Pamungkas, 2006. sehingga terciptanya praktik yang sehat ini dapat meningkatkan efektivitas operasional perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.6 Karyawan Yang Cakap