kuantitatif data pelaksanaan didukung oleh percakapan yang dilakukan dengan guru berupa data kualitatif.
2. Data Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik
Data kemampuan berpikir kritis peserta didik berupa kegiatan peserta didik selama kegiatan berlangsung. Data kemampuan berpikir
kritis berupa data kuantitatif.
3. Data Hasil Belajar
Data hasil belajar peserta didik diperoleh dari uraian jawaban siswa. Data hasil belajar peserta didik dengan pendekatan saintifik berupa data
kuantitatif.
E. Metode Pengumpulan Data
1. Pengamatan Observasi
Menurut Zainal Arifin 2011: 230, observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi
buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Peneliti melakukan observasi untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai suatu kejadian yang
terjadi baik itu peristiwa maupun tindakan. Menurut Sugiyono 2012: 204, dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat
dibedakan menjadi participant observation observasi berperan serta dan non participant observation
, selanjutnya dari segi instrumentasi yang
digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur.
Penelitian ini menggunakan observasi participant observation observasi berperan serta karena peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-
hari orang yang diamati. Peneliti ikut berperan dalam melakukan kegiatan belajar sambil mengumpulkan data dan merasakan kegiatan
yang dilakukan orang yang diamati. Penelitian ini juga menggunakan observasi terstruktur karena peneliti sudah menentukan kegiatan yang
akan diamati. Peneliti juga menggunakan instrumen dalam melaksanakan observasi sehingga peneliti tahu apa yang akan diamati dan hal-hal apa
yang ikut diamati. Kegiatan observasi pada penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh data pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan data kemampuan berpikir kritis. Kegiatan ini dilaksanakan pada awal
bulan April tahun 2017. Peneliti melaksanakan kegiatan observasi selama empat hari atau empat kali pertemuan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan dan tanya-jawab, baik langsung maupun tidak
langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu Zainal Arifin, 2011: 233. Tujuan peneliti melakukan wawancara yaitu untuk
memperoleh informasi secara langsung dari responden mengenai pembelajaran dengan pendekatan saintifik secara mendalam. Menurut
Zainal Arifin 2011: 233, ada tiga bentuk pertanyaan wawancara yang dapat digunakan dalam penelitan, yaitu a bentuk pertanyaan yang
berstruktur, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban agar sesuai dengan apa yang terkandung dalam pertanyaan tersebut. Pertanyaan seperti ini
biasanya digunakan jika masalahnya tidak terlalu kompleks dan jawabannya sudah konkret, b bentuk pertanyaan tak berstruktur open-
ended, yaitu pertanyaan yang bersifat terbuka di mana responden secara
bebas menjawab menjawab pertanyaan tersebut, dan c bentuk pertanyaan campuran, yaitu pertanyaan yang menuntut jawaban
campuran, ada yang berstruktur ada pula yang bebas. Peneliti menggunakan wawancara dengan bentuk pertanyaan tak
berstruktur open-ended. Peneliti bebas menggali pertanyaan dari responden tanpa menggunakan daftar pertanyaan yang sistematis. Akan
tetapi peneliti mengunakan pedoman berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan supaya wawancara yang dilakukan sesuai dengan
tujuan. Peneliti akan melaksanakan wawancara setelah semua kegiatan observasi selesai dilakukan. Wawancara dilakukan untuk mendukung
data pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan sainfik yang diperoleh melalui observasi.
3. Pemberian Kuesioner