2. Siswa bertanya kepada guru ketika tidak memahami materi yang telah
disampaikan.
3. Siswa bertanya kepada teman lain saat tidak memahami materi yang telah
disampaikan.
4.
Siswa mau mencoba alat peraga yang telah disediakan.
5.
Siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya.
6. Siswa mau bekerjasama dengan teman sekelompoknya dalam mengerjakan
tugas yang diberikan.
7.
Siswa berani mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas.
8.
Siswa menanggapi presentasi hasil pekerjaan temannya.
9.
Siswa berani mengutarakan pendapatnya.
I. Penelitian yang Relevan
Pada penelitian ini, peneliti terinspirasi oleh makalah yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Remedial dengan Menggunakan Alat Peraga “Kotak
Geser” pada Materi Perkalian dan Faktorisasi Bentuk Aljabar Di Kelas VIII SMPN 2 Jetis Bantul. Makalah tersebut disusun oleh Angelia Padmarini
Dharmamurti dan Ch. Enny Murwaningtyas dan telah dipresentasikan di Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika pada tanggal 10
November 2012 di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Penelitian yang dilakukan oleh Angelia Padmarini Dharmamurti dan Ch. Enny
Murwaningtyas bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran remedial dengan menggunakan alat peraga “Kotak Geser” ditinjau dari hasil belajar
siswa pada materi perkalian dan faktorisasi bentuk aljabar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil yang dicapai setelah pembelajaran remedial dengan
menggunakan alat peraga tidak melebihi target yaitu sebesar 58,1 ketuntasan, namun hasil tersebut telah mengalami peningkatan dari yang
semula sebesar 6,1. Berdasarkan hal tersebut, disimpulkan bahwa pembelajaran remedial dengan menggunakan alat peraga pada materi perkalian
dan faktorisasi bentuk aljabar yang dilakukan pada siswa kelas VIII b SMPN 2 Jetis tidak efektif.
J. Kerangka Berpikir
Pada pembelajaran matematika, siswa banyak mengalami kesulitan dalam belajar sehingga tidak mendapatkan hasil belajar yang optimal. Oleh
karena itu, strategi pembelajaran perlu dipikirkan oleh guru untuk membantu mengatasi kesulitan belajar siswa agar mendapatkan hasil yang optimal.
Berdasarkan wawancara guru, siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan mengalami kesulitan pada materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk
aljabar. Hasil belajar siswa kurang memuaskan setiap tahunnya sehingga hal itu mendorong peneliti untuk melakukan eksperimen pembelajaran dengan
menggunakan media alat peraga. Alat peraga merupakan suatu media atau sarana untuk memudahkan
siswa dalam membayangkan dan memahami materi serta untuk menarik perhatian siswa agar mau belajar. Alat peraga yang digunakan untuk materi
operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar adalah alat peraga “Kotak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI