Prosedur Pelaksanaan Penelitian METODE PENELITIAN

harga r lebih besar dari harga kritik dalam tabel, makan korelasi tersebut signifikan atau valid. ii. Dengan melihat harga r dan diinterprestasikan misalnya korelasi tinggi, cukup, dan sebagainya. Tabel 3.4: Koefisien Korelasi Product Moment Angka Korelasi Makna 0,800 – 1,00 Sangat tinggi 0,600 – 0,800 Tinggi 0,400 – 0,600 Cukup 0,200 – 0,400 Rendah 0,00 – 0,200 Sangat rendah Arikunto, 2012: 89 Lembar tes seperti tes kemampuan awal pretest dan tes hasil belajar posstest yang sudah divalidasi oleh ahli atau dosen pembimbing dan guru kemudian diuji coba kepada siswa yang sudah pernah mendapatkan materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar. Uji coba tes atau soal ini dilakukan pada tanggal 27 Juli 2016 di kelas IX A. Hasil kerja siswa kelas IX A yang telah diperoleh kemudian diolah untuk diperiksa apakah soal-soal dalam lembar tes tersebut valid atau sebaliknya. Berdasarkan tabel harga kritik , dapat diketahui bahwa � dengan menggunakan tingkat signifikasi dan N = adalah , . Apabila ℎ� �� � maka korelasi tersebut tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI signifikan atau tidak valid. Namun apabila ℎ� �� � maka korelasi tersebut signifikan atau valid. Berikut ini adalah tabel hasil perhitungan koefisien korelasi uji validitas butir soal pretest dan posttest: Tabel 3.5: Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Pretest No. Butir Soal ℎ� �� Keterangan Interprestasi nilai r 1a , VALID Tinggi 1b , VALID Cukup 1c , VALID Tinggi 21 , VALID Cukup 2b , VALID Sangat tinggi 2c , VALID Tinggi Tabel 3.6: Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Validitas Butir Soal Posttest No. Butir Soal ℎ� �� Keterangan Interprestasi nilai r 1a , VALID Cukup 1b , VALID Cukup 1c , VALID Cukup 1d , VALID Cukup 1e , VALID Cukup 2a , VALID Cukup 2b , VALID Cukup 2c , VALID Tinggi 2d , VALID Cukup Berdasarkan kedua tabel di atas terlihat bahwa butir soal pretest 1a, 1b, 1c, 2a, 2b, dan 2c signifikan atau valid sehingga soal-soal tersebut layak untuk digunakan. Selain itu, terlihat pula bahwa butir soal posttest 1a, 1b, 1c, 1d, 1e, 2a, 2b, 2c, dan 2d signifikan atau valid sehingga soal-soal tersebut layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, sehingga reliabilitas tes itu berhubungan dengan ketetapan hasil tes Arikunto, 2012:100. Rumus yang digunakan peneliti untuk melakukan uji reliabilitas adalah rumus alpha karena tes yang diujikan kepada siswa berbentuk uraian atau essay. Rumus Alpha : = � �− − ∑ � � � � Keterangan : : reliabilitas yang dicari : banyaknya item soal : konstanta ∑ � � : jumlah varians skor tiap-tiap item � : varians total PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tinggi-rendahnya reliabilitas dapat diketahui dengan mengkonsultasikan dengan tabel Arikunto, 2012:122-125. Setelah berkonsultasi dengan tabel harga kritik , dapat diketahui bahwa � dengan menggunakan tingkat signifikasi dan N = adalah , . Jika � maka intstrumen tersebut tidak reliabel. Namun jika � maka instrumen tersebut reliabel. Tabel 3.7: Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Reliabilitas Pretest dan Postest Instrumen Keterangan Interprestasi nilai r Pretest , RELIABEL Tinggi Posttes , RELIABEL Tinggi Dari tabel tersebut disimpulkan bahwa instrumen tes pretest dan posttest reliabel dan reliabilitas kedua instrumen tes tersebut tinggi. 3. Uji Normalitas Terdapat beberapa data yang diperoleh dalam penelitian ini, data tersebut tergolong data independen tidak berpasangan dan data dependen saling berpasangan. Data independen yaitu nilai hasil belajar posttest siswa kelas eksperimen VIII A dan nilai hasil belajar posttest siswa kelas kontrol VIII C, sedangkan data dependen PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI meliputi nilai pretest dengan nilai posttest siswa kelas VIII A dan nilai pretest dengan nilai posttest siswa kelas VIII C. Data yang diperoleh tersebut kemudian diuji normalitasnya. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu data berditribusi normal atau tidak. Hal ini penting diketahui berkaitan dnegan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan digunakan. Apabila data berdistribusi normal maka akan digunakan uji statistik parametrik, jika sebaliknya maka akan digunakan uji statistik nonparametrik Supardi, 2013:129. Untuk uji normalitas digunakan Teknik Uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut: � = � {|� � − � |, |� � − − � − |} dengan � � = � Keterangan : � : fungsi sebaran kumulatif yang dihipotesiskan � � : fungsi sebaran kumulatif dari suatu sampel acak yang diamati dengan N pengamatan : Nilai dalam suatu data 4. Uji Kesamaan Beberapa Variansi Data independen yang telah diuji normalitasnya dan terbukti berdistribusi normal, kemudian dilakukan uji kesamaan variansi. Rumus uji kesamaan beberapa variansi yang digunakan adalah = [ � � − � � − ⋯ � � � ��− ] �−� ⁄ �� dengan � = ∑ � � − � � � �= �− Variansi populasi dikatakan sama apabila �, . Nilai kritis �, diambil dari tabel Bartlet. 5. Analisis Data Uji-T Independent Data hasil belajar posttest kedua kelas yang sudah melalui uji normalitas dan terbukti berdistribusi normal, dapat dianalisis menggunakan uji-t. Analisis data uji-t ini dilakukan untuk dapat membuktikan hipotesis yang sudah dibuat oleh peneliti, apakah hasilnya sesuai dengan hipotesis atau tidak. Teknik analisis uji-t ini digunakan tidak hanya karena data berdistribusi normal tetapi juga karena data tidak berpasangan. Seperti yang dikemukakan oleh Supardi 2013: 328 bahwa jika analisis data dalam penelitian dilakukan dengan cara membandingkan data dua kelompok sampel, atau membandingkan data antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan rumus uji-t menurut Sugiyono 2008: 138 sebagai berikut: = �̅ −�̅ √ � − � + � − � � +� − � + � , varians populasi diketahui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Keterangan : ̅ : rerata skor kelompok eksperimen ̅ : rerata skor kelompok kontrol � : varian kelompok eksperimen � : varian kelompok kontrol : banyaknya sampel kelompok ekperimen : banyaknya sampel kelompok kontrol Selanjutnya nilai t hitung dibandingkan dengan nilai dari tabel distribusi t t tabel untuk pengujian hipotesis. Cara penentuan nilai t tabel didasarkan pada taraf signifikansi tertentu dan = + − . 6. Analisis Observasi Pengamatan Data yang didapatkan dari proses observasi pengamatan oleh observer, dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Analisis observasi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana sikap siswa saat melaksanakan kegiatan belajar. Melalui hasil observasi ini, peneliti ingin melihat tingkat keaktifan siswa, apakah siswa dapat digolongkan sebagai siswa yang aktif dalam proses pembelajaran atau sebaliknya. Skor data siswa yang aktif tersebut diolah ke dalam bentuk persentase dengan perhitungan sebagai berikut : � � ℎ � � � � ℎ � × Hasil persentase tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel kriteria yang digunakan oleh Kartika Budi dalam Widya Dharma edisi April 2001. Tabel 3.8: Kriteria Presentase Keaktifan Siswa Frekuensi Kriteria Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan berdasarkan jadwal pelaksanaan kegiatan yang telah disusun oleh peneliti, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan penelitian. Berikut ini adalah tabel jadwal pelaksanaan penelitian yang telah disusun: Tabel 4.1: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Tahap Kegiatan Waktu Pelaksanaan 1 Pengajuan surat izin penelitian di SMP Kanisius Kalasan 21 Juli 2016 2 Wawancara guru 22 Juli 2016 3 Validasi soal oleh guru 25 Juli 2016 4 Uji coba soal ke siswa 27 Juli 2016 5 Pemberian pre test dan kegiatan belajar mengajar di kelas VIII A 29 Juli 2016 6 Pemberian pre test dan kegiatan belajar mengajar di kelas VIII C 02 Agustus 2016 7 Kegiatan belajar mengajar dan observasi keaktifan siswa di kelas VIII A 09 Agustus 2016 8 Kegiatan belajar mengajar dan observasi keaktifan siswa di kelas VIII C 11 Agustus 2016 9 Pemberian post test kelas VIII A 15 Agustus 2016 10 Pemberian post test kelas VIII C 15 Agustus 2016 Pelaksanaan penelitian dimulai dengan kegiatan belajar mengajar di kelas VIII A kelas kesperimen pada tanggal 29 Juli 2016. Pelaksanaan p embelajaran dengan menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” yang dilakukan pada siswa kelas VIII A kelas eksperimen dan pembelajaran tanpa menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” yang dilakukan pada siswa kelas VIII C kelas kontrol masing-masing dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan atau 4 JP empat jam pertemuan. Masing-masing pembelajaran tersebut dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Deskripsi pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut : 1. Pembelajaran kelas eksperimen Pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media alat peraga “Kotak Geser”. a. Pertemuan pertama Pertemuan pertama pembelajaran kelas eksperimen dengan menggunakan media alat peraga “Kotak Geser” dilaksanakan pada hari Jumat, 29 Juli 2016. Kelas eksperimen yaitu kelas VIII A terdiri dari 25 siswa. Peneliti memasuki ruang kelas VIII A didampingi oleh guru pengampu. Peneliti belum mengetahui bagaimana kondisi siswa kelas VIII A karena peneliti tidak melakukan observasi kelas. Hal itu disebabkan oleh kurangnya waktu yang tersedia untuk melakukan observasi. Saat pertama kali peneliti masuk ke kelas VIII A, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan memberi informasi bahwa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI untuk beberapa pertemuan ke depan akan diampu oleh peneliti. Sesi perkenalan berjalan kurang lebih 5 menit. Setelah itu, peneliti memberi pretest kepada siswa. Siswa diberi waktu 15 menit untuk mengerjakan pretest. Banyak siswa yang terlihat kesulitan dalam mengerjakan. Usai mengerjakan pretest, peneliti mulai memasuki materi pembelajaran. Pada pertemuan pertama ini, materi yang akan dipelajari adalah perkalian bentuk aljabar. Saat duduk di kelas VII, siswa sudah mempelajari materi ini sebelumnya sehingga peneliti lebih mudah dalam menjelaskan. Setelah mencoba mengingat kembali materi tersebut, peneliti memperkenalkan media alat peraga “Kotak Geser” yang akan digunakan untuk membantu siswa dalam menyelesaikan soal perkalian bentuk aljabar. Peneliti menjelaskan bagaimana cara penggunaan alat peraga tersebut untuk berbagai soal perkalian bentuk aljabar yang bervariasi. Pada saat siswa sudah mulai memahami bagaimana cara menggunakan media alat peraga tersebut, peneliti meminta siswa untuk secara bersama-sama mengerjakan contoh soal yang diberikan. Setelah itu, peneliti membagi siswa ke dalam 6 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Peneliti memberikan undian kepada masing-masing kelompok yang berisi soal perkalian bentuk aljabar. Setiap kelompok mendapatkan satu soal, satu alat peraga “Kotak Geser”, satu kertas karton dan spidol. Saat mereka mengerjakan dalam kelompok, peneliti berkeliling untuk melihat pekerjaan siswa dan membantu bila ada yang kesulitan. Beberapa siswa tampak bermalas-malasan dalam mengerjakan dan tidak mau berusaha. Sebagian besar siswa tersebut merupakan siswa laki-laki. Ketika jam pelajaran tersisa sekitar 20 menit, perwakilan 2 siswa dari tiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan. Siswa yang lain memperhatikan teman yang presentasi kemudian peniliti mengajak seluruh siswa untuk berani bertanya apabila ada yang kurang mengerti atau menanggapi hasil pekerjaan teman yang presentasi tersebut. Setelah masing-masing kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya, peneliti memberikan timbal balik dan penguatan kepada siswa serta mengajak siswa untuk merefleksikan pembelajaran hari ini secara lisan. Peneliti juga memberikan PR kepada siswa agar siswa belajar di rumah. b. Pertemuan kedua Pertemuan kedua kelas eksperimen dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Agustus 2016. Pertemuan kedua tersebut diawali dengan membahas PR secara singkat kemudian dilanjutkan pembelajaran dengan materi berikutnya. Untuk memulai materi pemfaktoran atau faktorisasi bentuk aljabar, peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali materi tentang FPB Faktor Persekutuan Terbesar agar siswa mudah dalam memahami materi pemfaktoran bentuk aljabar. Setelah itu, peneliti mulai memasuki materi pemfaktoran bentuk aljabar. Peneliti menjelaskan materi pemfaktoran bentuk aljabar, kemudian memberikan contoh soal untuk tiap bentuk aljabar. Seperti pembelajaran pada pertemuan pertama, peneliti menyelesaikan contoh-contoh soal mengguna kan media alat peraga “Kotak Geser” dengan mengajak siswa untuk ikut serta dalam memecahkan masalah. Hal itu dilakukan agar dapat membuat siswa lebih memahami materi yang diajarkan karena mereka turut berpikir dalam menyelesaikan masalah. Setelah itu, peneliti membentuk siswa dalam kelompok seperti pada pertemuan pertama kemudian peneliti memberikan latihan soal. Kali ini tidak hanya 1 soal tetapi 6 soal sesuai dengan jumlah kelompok. Siswa secara berkelompok mencoba menyelesaikan masalah yang terdapat pada soal secara bersama- sama dengan menggunakan media alat peraga “Kotak Geser”. Peneliti berkeliling untuk melihat siswa bekerja sama menyelesaikan soal dalam kelompok. Masing-masing kelompok dapat mempresentasikan hasil pekerjaannya secara sukarela. Masing-masing kelompok mempresentasikan 1 nomor soal dari 6 nomor soal yang tersedia. Saat jam pembelajaran tersisa kurang lebih 20 menit, peneliti mulai meminta siswa untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Sama seperti hari sebelumnya, ketika ada kelompok yang mempresentasikan hasil pekerjaanya, siswa lain memperhatikan dan menanyakan atau menanggapi hasil pekerjaan temannya tersebut. Usai mempresentasikan hasil pekerjaan mereka, siswa lain memberi tepuk tangan sebagai tanda penghargaan bagi kelompok yang sudah berani mempresentasikan hasil pekerjaan di depan kelas. Peneliti memberikan timbal balik kepada siswa dan memberi cara yang benar apabila terdapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Pengaruh keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada pokok bahasan operasi aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II tahun ajaran 2016/2017.

0 0 193

Efektivitas penggunaan alat peraga kartu bilangan pada materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ditinjau dari hasil belajar siswa kelas VII B SMP N 5 Sleman.

0 0 166

Pengaruh keaktifan belajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan pada pokok bahasan operasi aljabar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jig

0 0 191

Efektivitas pembelajaran remedial dengan menggunakan alat peraga `kotak geser` pada materi perkalian dan faktorisasi bentuk aljabar di kelas VIII SMPN 2 Jetis Bantul.

0 1 233

Pengaruh pemberian kuis terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan tahun pelajaran 2012/2013 pada sub pokok bahasan pengertian dan operasi hitung bentuk aljabar.

0 1 2

Efektivitas penggunaan media alat peraga Kotak Geser ditinjau dari hasil belajar dan keaktifan siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan pada materi operasi perkalian dan pemfaktoran bentuk aljabar

0 14 207

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BLORA PADA MATERI OPERASI BENTUK ALJABAR.

0 2 265

Latihan Materi Aljabar (1) Selesaikan persamaan

0 0 6

PENGARUH PENGGUNAAN UBIN ALJABAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN POKOK BAHASAN PENYEDERHANAAN, PERKALIAN, DAN PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR SISWA KELAS VIII SMP KANISIUS GAYAM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012 DITINJAU DARI MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR

0 1 296

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REMEDIAL DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA “KOTAK GESER” PADA MATERI PERKALIAN DAN FAKTORISASI BENTUK ALJABAR DI KELAS VIII SMPN 2 JETIS BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pro

0 0 231