Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

Tabel 3.1 Daftar Sekolah dan Jumlah Guru No. Nama Sekolah Disebar Kembali Responden Rate 1 SMA Negeri 1 Yogyakarta 45 37 82 2 SMA Negeri 3 Yogyakarta 60 55 92 3 SMA Negeri 6 Yogyakarta 40 32 80 4 SMA BOPKRI 1 Yogyakarta 40 30 75 5 SMA Santa Maria Yogyakarta 25 22 88 Jumlah 210 176 84

D. Variabel Penelitian

Menurut Hatch dan Farhady Sugiyono, 2007 : 58 variabel dapat didefinisikan sebagtai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau suatu obyek dengan obyek lain. Kerlinger 1973 menyatakan bahwa variabel adalah konstruk atau sifat yang akan dipelajari. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2007 : 59. Dalam penelitian ini variabelnya diantaranya kepemimoinan keoala sekolah, sikap guru terhadap jabatan pekerjaan dan kompetensi guru.

E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel

1. Definisi Operasional Variabel

Pemimpin didefinisikan sebagai seseorang yang memimpin suatu organisasi atau kelompok dimana seorang pemimpin tersebut harus dapat mengatur dan mengawasi kinerja bawahannya. Setiap pimpinan memiliki kepemimpinan tersendiri, hal ini dapat dilihat dari gaya ataupun gerak – gerik mereka. Gaya kepemimpinan merupakan suatu sikap dalam mempengaruhi orang lain agar seseorang mau bekerja, dimana dalam proses mempengaruhi tersebut pimpinan memiliki caranya tersendiri dalam mendekati dan memerintah bawahannya. Disini peneliti lebih menitik beratkan pada gaya kepemimpinan kepala sekolah. Didalam memimpin di sekolahpun diharapkan kepala sekolah dapat memimpin dengan baik dan dapat menyesuaikan dengan situasi yang tengah dihadapi, karena kepala sekolah berperan besar dalam pengembangan kompetensi guru. Guru adalah suatu jabatan profesi dimana pekerjaan sehari – hari yang dilakukan adalah sebagai tenaga pendidik, mengajar siswa – siswi di kelas dan membantu peserta didiknya dalam mengembangkan minat dan bakat siswa. Diharapkan guru dapat menjadi seorang guru yang berkompeten, dalam hai ini yang dimaksud adalah guru tersebut dapat mengajar dengan baik, mampu memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya dan menguasai bidang – bidang kompetensi lainya. Kompetensi itu sendiri merupakan suatu pernyataan tentang bagaimana seseorang dapat mempraktekkan kemampuan, keterampilan, ilmu pengetahuan yang dimiliki pada suatu tempat dimana seseorang tersebut bekerja. Kompetensi guru dikategorikan menjadi empat bagian, diantaranya : kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional. Peranan guru dan tuntutan untuk menguasai kompetensi tidak lepas dari peran kepala sekolah sebagai pimpinan sekolah yang harus selalu mengawasi kinerja para guru. Keberhasilan seorang guru dalam menguasai kompetensi tidak lepas juga dari sikap guru dalam menyikapi jabatan pekerjaannya sebagai guru. Sikap merupakan upaya dalam melakukan penolakan atau penerimaan terhadap suatu hal atau penilaian tentang baik buruknya sesuatu hal. Sikap gurupun mempengaruhi kinerja guru, karena diharapkan guru dapat bekerja tanpa adanya tekanan mengenai jabatanya sebagai guru.

2. Pengukuran Variabel