Pendekatan Sifat Pendekatan Perilaku

Mulyana, 2003 : 108 gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Untuk lebih memahami gaya kepemimpinan terlebih kita memahami pengertian gaya kepemimpinan ditinjau dari pendekatan sifat, pendekatan perilaku, dan pendekatan situasional.

a. Pendekatan Sifat

Pendekatan sifat ini bertolak dari asumsi bahwa individu merupakan pusat kepemimpinan atau bertolak dari sifat – sifat ataupun karakter yang dimiliki seseorang. Menurut Sutisna Mulyasa, 2003 : 108, pendekatan sifat berpendapat bahwa terdapat sifat – sifat tertentu, seperti kekuatan fisik atau keramahan yang esensil, pada kepemimpinan yang efektif. Keberhasilan seseorang dalam memimpin dapat ditentukan oleh sifat – sifat dari pribadi seseorang. Ordway Tead Wahjosumidjo, 1987 : 45menyatakan ada sepuluh macam sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, yaitu : 1 Energi jasmani dan rohani physical and nervous energy, 2 Kepastian akan maksud dan arah tujuan a sense of purpose and direction, 3 Antusiasme atau perhatian yang besar anthusiasm, 4 Ramah-tamah, penuh rasa persahabatan dan ketulusan hati friendlieness and effectiveness, 5 Integritas atau pribadi yang bulat integrity, 6 Kecakapan teknis technical mastery, 7 Mudah mengambil keputusan decisioness, 8 Cerdas intelligence, 9 Kecakapan mengajar teaching skill, 10 Kesetiaan faith. Sifat – sifat diatas diperuntukan bagi para pemimpin pada umumnya. Pemimpin dapat dikatakan baik apabila bisa menunjukan sifat – sifat tersebut, akan tetapi sebaliknya apabila seorang pemimpin tidak dapat menunjukan karakter tersebut maka pemimpin tersebut dapat dikatakan tidak efektif. Tetapi pada kenyataan praktek di lapangan, kesepuluh sifat tersebut tidak harus dimiliki bersama- sama oleh seorang pemimpin

b. Pendekatan Perilaku

Menurut pendekatan tingkah laku, gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh bawahannya. Gaya kepemimpinan mencerminkan suatu kombinasi yang konsisten dari keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari perilaku seseorang. Teori kepemimpinan berdasarkan pendekatan perilaku tidak didasarkan pada sifat atau kepribadian seseorang, melainkan berdasarkan perilaku yang ditunjukan dalam organisasi yang dipimpin. Salah satu kepemimpinan yang dikembangkan berdasarkan pendekatan perilaku adalah teori kepemimpinan dua dimensi. Wahjosumidjo 1987 : 63 menyatakan bahwa gaya kepemimpinan pada hakikatnya mengandung arti bagaimana pemimpin itu berhubungan dengan bawahan. Dan hubungan antar pemimpin dengan bawahan tersebut disebut gaya yang memiliki sifat 1 Berorientasi kepada tugas a task oriented style Di dalam gaya yang pertama ditandai adanya beberapa hal seperti : a Pemimpin memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan, b Pemimpin selalu mengadakan pengawasan secara ketat terhadap bawahan, c Pemimpin menyakinkan kepada bawahan, bahwa tugas- tugas harus dapat dilaksanakan sesuai dengan keinginan pemimpin, d Pemimpin lebih menekankan kepada pelaksanaan tugas daripada pembinaan dan pengembangan bawahan. 2 Berorientasi pada bawahan an employee – oriented style. a Pemimpin lebih memberikan motivasi daripada memberikan pengawasan terhadap bawahan, b Pemimpin melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, c Pemimpin lebih bersikap penuh kekeluargaan, percaya, hubungan kerja sama yang saling hormat-menghormati di antara sesama anggota kelompok.

c. Pendekatan situsional