c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke
pengamatan yang
lain. Cara
mengetahui ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar
Scatterplot . Apabila data menyebar dan tidak membentuk suatu pola
tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Apabila dalam grafik tersebut terdapat pola tertentu yang teratur dan data tersebar secara
acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka di identifikasikan tidak terdapat heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan tingkat signifikan 0,05 dengan pengetahuan pajakX
1
, kualitas pelayanan X
2
, dan sanksi pajak X
3
pada Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi Y. Persamaan regresi yang digunakan adalah :
Y= α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
n
X
n
Dimana : Y
= Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi X
1
= Pengetahuan Pajak X
2
= Kualitas Pelayanan X
3
= Pemahaman atas Sanksi Perpajakan α
= Konstanta β
= Koefesien Regresi
3. Uji Hipotesis
a. Uji F
Uji F untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara bersama-sama simultan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Cara yang dilakukan dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
Ho = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan pemahaman atas sanksi perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi secara simultan bersama-sama;
Ho 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan pemahaman atas sanksi perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi secara simultan bersama-sama.
Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 atau taraf signifikansi 5 α = 0,05 dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
1 Jika F hitung F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan
pemahaman atas sanksi perpajakan secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi. 2 Jika F hitung F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang
berarti bahwa pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan
pemahaman atas sanksi perpajakan secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepatuhan wajib
pajak orang pribadi.
b. Uji t
Uji t untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial individu tehadap variabel dependen. Uji t dilakukan
dengan membandingkan t hitung terhadap t tabel. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95 atau taraf signifikansi 5 α
= 0,05 dengan kriteria penilaian sebagai berikut: 1 t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
bahwa ada pengaruh yang signifikan dari pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan pemahaman atas sanksi perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi secara parsial. 2 t hitung t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti
bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari pengetahuan pajak, kualitas pelayanan dan pemahaman atas sanksi perpajakan
terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi secara parsial.
37
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bantul
Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bantul berdiri sejak Oktober 2007. Dasar hukum pendirian KPP ini adalah Keputusan Dirjen Pajak Nomor KEP-
141PJ2007. KPP Pratama Bantul menempati sebuah gedung berlantai di Jl. Urip Sumoharjo No 7 Gose Bantul. Kantor ini merupakan penggabungan antara
pecahan KPP Yogyakarta I dan KP PBB Bantul. Selaku KPP Pratama, KPP Pratama Bantul mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan dan
pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, Pajak Penjualan atas Barang Mewah PPnBM, Pajak Tidak
Langsung Lainnya PTLL, serta Pajak Bumi dan Bangunan PNN dalam wilayah wewenangnya. Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bantul
menyelenggarakan fungsi:
1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek
pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan; 2. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan;
3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya;
4. Penyuluhan perpajakan; 5. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak;
6. Pelaksanaan ekstensifikasi;