F. Pengetahuan Pajak
Pengetahuan pajak adalah proses dimana wajib pajak mengetahui tentang perpajakan dan mengaplikasikan pengetahuan itu untuk membayar
pajak Resmi, 2009. Pengetahuan peraturan perpajakan dalam sistem perpajakan yang baru, wajib pajak diberi kepercayaan untuk melaksanakan
kegotong-royongan nasional
melalui sistem
menghitung, memperhitungkan, membayar, melaporkan sendiri pajak yang terutang.
Dengan adanya sistem ini diharapkan para wajib pajak tahu akan fungsi pembayaran pajak, dan diharapkan sistem ini dapat terwujud keadilan.
Yang dimaksud adil disini adalah wajib pajak menghitung sesuai dengan ketentuan perpajakan dan pemerintah tahu menggunakan semua ini sesuai
dengan kebutuhan guna untuk membangun negara. Menurut Supriyati dan Nur Hidayati 2008, indikator pengetahuan
pajak antara lain: 1. Pengetahuan mengenai batas waktu pembayaran dan pelaporan;
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat 3 UU KUP, batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan Wajib Pajak Orang Pribadi paling
lama 3 tiga bulan setelah akhir tahun pajak. Sedangkan, berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat 1 UU KUP, Menteri Keuangan menentukan
tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang untuk suatu saat atau Masa Pajak bagi masing-masing jenis pajak,
paling lama 15 lima belas hari setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya masa pajak.
2. Pengetahuan mengenai prosedur atau cara pengisian Surat Pemberitahuan SPT;
Setiap Wajib Pajak wajib mengisi Surat Pemberitahuan SPT dengan benar, lengkap dan jelas dalam bahasa Indonesia dengan menggunakan
huruf Latin, satuan mata uang Rupiah, dan menandatangani serta menyampaikannya ke Kantor Direktorat Jendral Pajak tempat Wajib
Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau tempat lain yang ditetapkan oleh Direktorat Jendral Pajak Pasal 3 ayat 1 UU KUP. Wajib Pajak wajib
mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan dengan benar, lengkap, jelas dan menandatanganinya Pasal 4 ayat 1 UU KUP.
Yang dimaksud benar, lengkap, dan jelas dalam mengisi Surat Pemberitahuan adalah:
a. Benar adalah dalam perhitungan, termasuk benar dalam penerapan ketentuan perundang-undangan perpajakan, dalam penullisan, dan
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya; b. Lengkap adalah memuat semua unsur-unsur yang berkaitan
dengan objek pajak dan unsur-unsur lain yang harus dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan; dan
c. Jelas adalah melaporkan asal-usul atau sumber dari objek pajak dan unsur-unsur
lain yang
harus dilaporkan
dalam Surat
Pemberitahuan.
3. Pengetahuan mengenai fungsi NPWP; Nomor Pokok Wajib Pajak merupakan sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak. Oleh karena itu, kepada setiap Wajib Pajak
hanya diberikan satu Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Selain itu, Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP juga dipergunakan untuk menjaga
ketertiban dalam pembayaran pajka dan dalam pengawasan administrasi perpajakan. Dalam hal berhubungan dengan dokumen
perpajakan, Wajib Pajak diwajibkan mencantumkan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimilikinya Penjelasan Pasal 2 ayat 1 UU KUP.
4. Pengetahuan mengenai sistem perpajakan. Terdapat 3 tiga sistem perpajakan yang berlaku di Indonesia yaitu
self assessment system, official assessment system dan withholding
system .
G. Kualitas Pelayanan