2. Uji Reliabilitas Pada penelitian di bidang ilmu sosial seperti akuntansi, manajemen,
psikologi, dan sosiologi, variabel-variabel penelitiannya dirumuskan sebagai sebuah variabel latent atau un-observeb atau konstruk, yaitu
variabel yang tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi atau indikator yang diamati dengan
menggunakan kuesioner atau angket yang bertujuan untuk mengetahui pendapat responden tentang suatu hal. Suatu kuesioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Untuk itu perlu dilakukan uji
reliabilitas. Pada umumnya suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpa lebih besar dari 0.60
Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2006.Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkaji jawaban-jawaban yang
diberikan oleh responden terhadap pertanyaan kuesioner yang diajukan oleh peneliti dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS
versi 20.
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel independen dan variabel dependen, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak . Uji normalitas dilakukan dengan metode
kolmogorov smirnov, dengan tingkat nilai signifikan pada 0,05. Jika
nilai signifikan yang dihasilkan 0,05 maka terdistribusi normal.
b. Uji multikolinearitas
Uji multikolinearitas berguna untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel
ini tidak orthogonal. Menurut Ghozali 2006, variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel
independen sama dengan nol. Pengambilan Keputusan :
a Melihat nilai Tolerance
1 Tidak terjadi Multikolinearitas , jika nilai Tolerance lebih
besar 0,10. 2 Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau
sama dengan 0,10.
b Melihat nilai VIF Variance Inflation Factor 1 Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 10,00.
2 Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 10,00.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke
pengamatan yang
lain. Cara
mengetahui ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar
Scatterplot . Apabila data menyebar dan tidak membentuk suatu pola
tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Apabila dalam grafik tersebut terdapat pola tertentu yang teratur dan data tersebar secara
acak di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka di identifikasikan tidak terdapat heteroskedastisitas.
2. Analisis Regresi Linier Berganda