: Menunjukkan sikap responsif dan pro-aktif, peduli terhadap

378 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK 7. Mementaskan teater bersumber teater tradisional. 8. Mengevaluasi kegiatan pementasan teater karya peserta didik. Peta konsep dalam pembelajaran pementasan teater bersumber teater tradisional merupakan panduan kerangka pikir untuk membantu guru dalam mengembangkan materi pembelajaran, agar terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta didik. Konsep pembelajaran melalui materi pementasan teater, bukanlah urutan baku dan kaku dalam operasional pembelajarannya. Peta konsep pembelajaran hendaklah dijadikan sebagai acuan dalam pengkategorian materi ajar untuk memudahkan proses pembelajaran peserta didik dalam memahami materi terkait pementasan teater bersumber teater tradisional atau teater daerah. Selanjutnya, peta konsep dalam pembelajaran tentang pementasan teater bersumber teater tradisional atau teater daerah dipetakan dalam bagan sebagai berikut. PETA MATERI Pengertian Pementasan Jenis dan Bentuk Pementasan Teknik Pementasan Unsur Pementasan Pementasan Teater Tradisional Kreativitas Mengapresiasi Pementasan Teater Menganalisis Pementasan Teater Mementaskan Teater Mengevaluasi Pementasan Teater Seni Budaya 379 Tujuan Pembelajaran Pembelajaran pada bab VIII semester 2 pada pertemuan kesatu ini, peserta didik diharapkan dapat memahami pementasan teater bersumber teater tradisional atau teater daerah dengan lingkup; pengertian, jenis dan bentuk, dan unsur-unsur pementasan teater. Indikator untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam pementasan teater bersumber teater tradisional peserta didik diharapkan dapat: 1. Mengidentiikasi pengertian pementasan teater tradisional. 2. Membedakan pementasan teater tradisional. 3. Mengidentiikasi unsur- unsur pementasan teater tradisional. Indikator capaian peserta didik yang telah direncanakan dalam pembelajaran pementasan teater bersumber teater tradisional atau teater daerah. Pelaksanaan pembelajarannya, guru perlu suatu upaya melalui proses pembelajaran. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran dalam memahami konsep pementasan teater, meliputi; pengertian, jenis dan bentuk, serta unsur dalam pementasan teater bersumber teater tradisional atau teater daerah dilakukan menggunakan pendekatan saintiik, yakni 5 M; mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Pembelajaran dengan pendekatan saintiik dalam implementasi pembelajarannya dapat dilakukan dengan tidak selalu berurutan. Artinya, dapat dilakukan dengan variasi komponen pendekatan dalam proses pembelajarannya. Pembelajaran dengan pendekatan saintiik, guru dalam proses pembelajarannya dapat memilih dan menggunakan beberapa model yang relevan seperti; model pembelajaran kolaboratif, model pembelajaran penemuan, model pembelajaran berbasis proyek dst. Langkah pertama dalam lingkup pembelajaran pementasan teater dengan pendekatan saintiik untuk memahami pengertian, ragam jenis dan bentuk, serta unsur-unsur pembelajaran di dalamnya melalui proses pembelajaran dapat dilakukan sebagai berikut. A. Pertemuan Pertama