Pasca Produksi Apakah ada perbedaan kegiatan artistik dan non artistik dalam merancang pe-
S eni Buda
y a
365
Tabel 15.10 Analisis Lakon Pementasan Lakon Si Ridon Karawang
Sumber Topeng Banjet Kabupaten Karawang Nama Kelompok: .....................
No. Babak Adegan
Nama Tokoh
Kedudu- kan Status
Tokoh Ciri- Ciri
Fisik Ciri- Ciri
Psikis Rias
Tokoh Busana
Tokoh Peralatan
Tokoh Musik
dan Efek Sett
Pentas Lampu Pentas
Efek Mul- timedia
1 Babak I: Siang
hari. Disebuah Perkampungan
daerah Kar- awang
Adegan 1: Si Ridon Tengah
Berlatih Pencak Silat.
Si Ridon Tokoh
Utama Protagonis
memiliki kemam-
puan Pencak
Silat. Seorang
pemuda sekitar 30
tahunan, berper-
awakan gan- teng, tinggi
besar, ber- kumis dan
kulit sawo matang, dst.
Berjiwa; pemberani,
sopan, dan pembela
kebenaran. Rias
karakter ber-
wibawa, ganteng,
berkumis dst.
Baju kam- pret warna
hitam pakai sabuk
jawara, beriket
kepala barangbang
semplak, dan beralas
kaki sandal capit dari
kulit, dst. Golok
Kendang Pencak
dan su- ara efek
ombak laut.
Beberapa perahu
nelayan yang
tengah berla-
buh di pinggir
pantai. Dominan terang
warna kuning, hijau dan
merah, dst. menguatkan
suasana siang hari men-
yatu dengan pemandangan
dan mengusung tema semangat
penuh harapan. Gambar
Pemandan- gan Laut,
Gemuruh Ombak
Pantai Pasir, Nyiur
Kelapa den- gan suasana
Langit Cerah.
2 Babak II: Malam
hari. Disebuah gubuk tua yang
kumuh. Adegan 1:
Gembong penjahat dkk.
tengah meren- canakan kerusu-
han warga Gembong
Penja- hat dan
Antek- antek nya
Tokoh Antago-
nis Suka berkela-
hi, dan meram-
pok. Berusia tua
sekitar 50 tahunan,
berparas jelek, ber-
perawakan kekar,
berkumis baplang dan
kulit sawo matang, dst.
Berjiwa; pengecut,
licik,kasar, suka me-
maksa dan merampas
hak orang lain per-
ampok. Rias
karakter garang,
lusuh, dan suka
berkelahi membuat
takut orang
lain. Baju kam-
pret warna hitam
pakai sabuk jawara,
bergelang akar bahar,
beriket di leher, dan
tidak beral- as kaki, dst.
Golok dan
Obor Gamelan
Sunda dan efek
suara jangkrik,
kodok dan
burung hantu.
Gubuk kusam
dan tua terbuat
dari kar- dus atau
ayaman bambu
geribik. Dominan warna
merah campur kuning men-
guatkan suasana malan hari dan
sikap amar- ah dan jahat
yang dibangun oleh suasana
penokohan yang garang.
Gambar Silhuette
bayangan Burung
Hantu dan bulan den-
gan suasana gelap dan
penuh ketegangan.
366 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK
Informasi Guru Analisis lakon pementasan teater bersumber cerita daerah atau lakon
teater tradisional di atas hanyalah sebuah contoh. Peserta didik dalam situasi pembelajaran kelompok kecil atau kelompok kelas dapat memilih dan
menentukan lakon bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah yang dapat dikembangkan dalam topik pembahasan submateri dalam prosedur
berkreativitas merancang pementasan teater bersumber cerita daerah atau lakon teater tradisional.
Aktivitas Peserta Didik Selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk memahami
bagan atau format acuan dalam teknik menuangkan gagasan atau merancang pementasan dalam bentuk format proposal pementasan sebagaimana tertuang
pada bagan berikut ini.
Bagan 15.2 Format Proposal Pementasan
COVER PROPOSAL
DASAR PEMIKIRAN PEMENTASAN MAKSUD DAN TUJUAN PEMENTASAN
SASARAN PEMENTASAN
PEMENTASAN NAMAJUDUL PEMENTASAN
TEMA PEMENTASAN
TEMPAT PEMENTASAN
WAKTU PEMENTASAN
DURASI PEMENTASAN
BENTUK PEMENTASAN
SINOPSIS PEMENTASAN
Seni Budaya 367
SUSUNAN PEMAIN DAN PENGGARAP SENI SUSUNAN PANITIA PRODUKSI
RENCANA ANGGARAN PRODUKSI
Meliputi kebutuhan : Sekretariat, ATK, pembuatan cap panitia, kop dan amplop surat panitia, dan
penggandaan surat, proposal dan laporan kegiatan, penyetakan undangan, tiket, buku acara dll.
Publikasi dan Dokumentasi Konsumsi
Transportasi Pengadaan artistik pentas
Sarana prasarana Horarium pelatih
BENTUK Kerja sama ATAU KEMITRAAN
SPONSOR TUNGGAL : 75 - 80 - SELURUH MEDIA PROMOSI YANG DITAWARKAN PANITIA.
SPONSOR UTAMA: 50 - 60 - SETENGAH MEDIA PROMOSI YANG DITAWARKAN PANITIA.
SPONSOR BIASA: 25 - 30 SEPEREMPAT MEDIA PROMOSI YANG DITAWARKAN PANITIA.
SPONSOR PARTISIPAN BERSIFAT TIDAK MENGIKAT MEDIA PROMOSI DAN PUBLIKASI YANG DAPAT DIJADIKAN KEMITRAAN:
DIANTARANYA DAN MEMUNGKINKAN PADA EVENT INI: SPANDUK, POSTER, PAMLET, T-SHIRT, BUKU ACARA BOOKLET DAN LEAFLET.
PENUTUP
Berisi kata-kata penutup dan diakhiri dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terselenggaranya pementasan.
Informasi Guru Bagan 2 di atas terkait format menyusun proposal hanyalah sebuah rambu-
rambu atau kisi-kisi bagi guru untuk memandu peserta didik dalam beraktivitas dan berkreativitas merancang pementasan teater sesuai prosedur pembelajaran.
368 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK
Keteraturan dan keseriusan peserta didik dalam beraktivitas dan berkreativitas sesuai panduan atau langkah-langkah pembelajaran pada tabel 3 merupakan
modal kreativitas dalam menggali potensi dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam merancang dan mewujudkan pementasan dengan saling
tolong menolong dan membangun kerja sama antar sesama teman.
Menyusun proposal pementasan teater secara isi dapat dilakukan dengan mengunakan strategi atau analisis 5 W + H, yaitu What, lakon apa yang akan
dipentaskan ? Why, mengapa mementaskan lakon tersebut ? Who, siapa yang akan memerankan dan menggarapnya? When, kapan akan dipentaskan ?
Where, dimana akan pentas atau dipentaskan ? dan How, bagaimana cara, teknik dan prosedur merancang dan mementaskannya agar tercapai tujuan
pembelajaran melalui pementasan seni teater?
Aktivitas Peserta Didik
Langkah pembelajaran selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi
untuk melakukan kegiatan merancang pementasan teater bersumber cerita daerah dan lakon teater tradisional dengan sub-materi berkreativitas melalui
prosedur kegiatan dalam merancang pementasan, sebagaimana tertuang pada tabel 3.
Tabel 15.11 Prosedur Kreativitas Merancang Pementasan Teater Bersumber Lakon Teater Tradisional
No. Prosedur Pembelajaran Kreativitas Merancang Pementasan
Teater Bersumber Teater Tradisional Target Capaian
Peserta Didik
1. Memilih dan menentukan lakon bersumber teater tradisional
atau cerita daerah.
2. Menyusun dan membentuk panitia pementasan; pelaku dan
penggiat pementasan teater.
3. Merancang jadwal kegiatan artistik dan non artistik.
4.
Menganalisismenafsir lakon teater tradisional atau cerita daerah.
5.
Merancang konsep pementasan teater konsep garap bersumber lakon teater tradisional atau cerita daerah.
6.
Merancang konsep produksi pementasan atau proposal pementasan.
7.
Melakukan kegiatan artistik dan non artistik sesuai pembagian tugas dan tanggungjawab masing-masing bidang dalam
pementasan teater.
8. Melakukan proses latihan seni peran.
Seni Budaya 369
No. Prosedur Pembelajaran Kreativitas Merancang Pementasan
Teater Bersumber Teater Tradisional Target Capaian
Peserta Didik
9. Merancang dan membuat handprop, dan properti kebutuhan
pementasan.
10. Merancang, membuat dan melakukan adaptasi tata busana, rias
dan aksesoris kostum pemain sesuai peran.
11. Merancang dan membuat tata musik.
12.
Merancang dan membuat tata pentas.
13. Melakukan latihan gabungan dengan beberapa unsur artistik
pentas.
14. Merancang, membuat, dan melakukan kemitraan pementasan.
15.
Merancang, membuat, dan melakukan publikasi pementasan.
16. Presentasi pementasan teater sesuai rancangan pementasan
secara lisan, tulisan dan praktik di depan kelas atau di ruang kelas yang memadai.
Informasi Guru Tabel 15.11 di atas hanyalah sebuah rambu-rambu atau kisi-kisi bagi guru
untuk memandu peserta didik dalam beraktivitas dan berkreativitas merancang pementasan teater sesuai prosedur pembelajaran. Keteraturan dan keseriusan
peserta didik dalam beraktivitas dan berkreativitas sesuai panduan atau langkah-langkah pembelajaran pada tabel 15.11 merupakan modal kreativitas
dalam menggali potensi dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam merancang dan mewujudkan pementasan dengan saling tolong
menolong dan membangun kerja sama antar sesama teman.
Aktivitas Peserta Didik 1. Selanjutnya, peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok dengan tulisan sesuai tabel 15.11, secara lisan, tulisan dan praktik merancang pementasan sesuai lakon yang dibawakan
secara kelompok kecil atau kelompok yang telah dibagi atau dalam bentuk pementasan dengan kelompok besar yakni kelas.
2. Peserta didik untuk dimotivasi dan difasilitasi melakukan tanya jawab antara kelompok penyaji dengan peserta didik dan seterusnya sampai
semua kelompok kebagian untuk mempresentasikan hasil diskusi, manakala pementasannya bersifat sederhana di dalam kelas.
370 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK
3. Selanjutnya Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk menyimpulkan lingkup materi pembelajaran mengenai; teknik dan prosedur merancang
pementasan yang dipelajari. 4. Peserta didik dimotivasi dan difasilitasi untuk memperbaiki hasil diskusi
kelompok atau kelompok kelas berdasarkan masukan teman dan arahan guru sebagai upaya optimalisasi pemahaman peserta didik dalam
pembelajaran teknik dan prosedur merancang pementasan teater.
5. Akhirnya, guru melakukan tindak lanjut berupa penguatan materi yang telah dibahas, pemahaman sikap peserta didik setelah belajar teknik dan
prosedur merancang pementasan, tagihan tugas perbaikan dan menghubungkan materi pembelajaran yang telah dipelajari dengan ma teri
yang akan dipelajari peserta didik pada pertemuan selanjutnya.
Informasi Guru Kegiatan tindak lanjut berupa penugasan, guru menyarankan peserta
didik secara kelompok diskusi atau kelompok kelas untuk beraktivitas mencari informasi tentang kegiatan merancang pementasan teater bersumber cerita
daerah atau lakon teater tradisional melalui pengamatan langsung dengan wawancara, observasi ke kelompok seni teater tradisional yang ada di
lingkungan sekitar atau melakukan pengamatan tidak langsung dengan menggunakan berbagai media pembelajaran seperti membaca materi
pembelajaran, internet, dan video.
Hindari pemberian materi atau informasi yang bersifat tuntas, sehingga peserta didik tidak termotivasi untuk mencari informasi lebih lanjut. Berbagai
sumber pembelajaran atau sumber informasi tentang materi merancang pementasan teater bersumber teater tradisional atau cerita daerah perlu
disampaikan oleh guru, demikian pula dengan bagaimana cara untuk memperoleh informasi tersebut.
Evaluasi Materi dalam buku peserta didik telah memuat latihan yang dapat
dimanfaatkan oleh guru untuk memberikan penilain terhadap peserta didik. Beberapa latihan dalam buku peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam
pembelajaran teknik dan prosedur merancang pementasan teater bersumber pada cerita daerah atau lakon teater tradisional.
Seni Budaya 371
Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam melakukan evaluasi adalah keterbukaan terhadap berbagai alternatif jawaban. Peserta didik dapat
memberikan berbagai jawaban yang menurut guru tidak lazim, tetapi tetap harus dihargai sepanjang peserta didik mampu memberikan penjelasan dari
jawabannya tersebut.
Penilaian proses untuk submateri ini mencakup tiga aspek dasar, yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh
lembar penilaian berikut.
Penilaian Pengetahuan
No. Nama Siswa
PENGETAHUAN TOTAL
NILAI Identiikasi Kegiatan
Merancang Pementasan
Identiikasi Teknik Merancang
Pementasan Teater Prosedur Merancang
Pementasan Teater 1
2 3
4 5
1 2
3 4
5 1
2 3
4 5
1 2
3 4
Dst.
Skor Maksimal 15
Penilaian Sikap
No. Nama Siswa
SIKAP TOTAL
NILAI Berani
Mengemukakan Pendapat
Menghargai Kreativitas
Merancang pementasan
Menghargai Pendapat Teman
1 2
3 4
5 1
2 3
4 5
1 2
3 4
5 1
2 3
4
372 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK
No. Nama Siswa
SIKAP TOTAL
NILAI Berani
Mengemukakan Pendapat
Menghargai Kreativitas
Merancang pementasan
Menghargai Pendapat Teman
1 2
3 4
5 1
2 3
4 5
1 2
3 4
5 Dst.
Skor Maksimal 15
Penilaian Keterampilan
No. Nama Siswa
KETERAMPILAN TOTAL
NILAI Mencari Informasi
Ketelitian Merancang Pementasan
Mengomunikasikan Temuan
1 2
3 4
5 1
2 3
4 5
1 2
3 4
5 1
2 3
4 Dst.
Skor Maksimal 15
Penilaian pada masing-masing aspek menggunakan skala Likert, yaitu dengan memberikan skor antara 1 – 5. Masing-masing skor mendeskripsikan
tingkat kemampuan peserta didik, sebagai berikut.
Keterangan Skor Skor
Penjelasan
5 Sangat Baik
4 Baik
3 Cukup
2 Kurang
1 Sangat Kurang
Seni Budaya 373
Penilaian dilaksanakan selama KBM berlangsung. Kriteria penilaian, dilakukan dengan menggunakan nilai skor 1 sampai 5.
Kriteria Penilaian
No. Kriteria
Penilaian Nilai Skor
Keterangan
1. Sangat Baik
5 86-100
Apabila, peserta didik sangat aktif, memahami dan menanggapi dengan sangat baik dalam
mengikuti pembelajaran.
2. Baik
4 76-85
Apabila, peserta didik aktif, memahami dan menanggapi dengan baik dalam mengikuti
pembelajaran.
3. Cukup
3 66-75
Apabila, peserta didik cukup aktif, cukup memahami, dan cukup menanggapi dalam
mengikuti pembelajaran.
4. Kurang
2 56-65
Apabila, peserta didik kurang aktif, kurang memahami, dan kurang menanggapi dalam
mengikuti pembelajaran.
5. Sangat Kurang
1 50-55
Apabila, peserta didik sangat kurang aktif, sangat kurang memahami, dan menanggapi dalam
mengikuti pembelajaran.
Pedoman Penilaian Nilai Skor =
Skor siswa 45
100
•
× =
... Skor maksimal dalam penilaian proses untuk ketiga aspek tersebut adalah
45 dan skor minimal adalah 9. Apabila seorang peserta didik memperoleh total nilai 12 untuk aspek pengetahuan, 12 untuk aspek sikap, dan 9 untuk
aspek keterampilan maka total nilai yang diperoleh adalah: 12 + 12 + 9 = 33. Nilai 33 menunjukkan bahwa kemampuan yang dicapai oleh peserta didik
adalah 33 dari 45 skor maksimal atau 3345 dikali 100 , sehingga dapat dikatakan atau disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik adalah 73,3
atau dibulatkan kurang dari setengah 0,5 menjadi 73 dengan predikat nilai peserta didik kategori cukup untuk ketiga aspek tersebut.
Penilaian hasil melibatkan tes tertulis, tes lisan, dan praktik bermain merancang pementasan. Penilaian hasil dilakukan pada setiap akhir pertemuan.
374 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK
Pengayaan Tahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh peserta didik
atau kelompok peserta didik yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada peserta didik atau kelompok peserta didik yang lain. Bagi
peserta didik atau kelompok peserta didik yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru dapat menstimuli mereka untuk lebih memperdalam
pemahaman tentang teknik dan prosedur dalam pembelajaran merancang pementasan untuk mengembangkan potensi secara lebih optimal. Tugas yang
diberikan oleh guru dalam tahap ini adalah menstimuli peserta didik atau kelompok peserta didik untuk menemukan dan berlatih teknik dan prosedur
dalam pembelajaran merancang pementasan bersumber pengamatan langsung dan tidak langsung.
Dalam pembelajaran teknik dan prosedur merancang pementasan pengayaan materi dapat diberikan dengan cara sebagai berikut.
1. Memberikan contoh sebanyak-banyaknya materi pementasan teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah maupun teater
tradisional yang ada di daerah lain di Indonesia sebagai bahan pengamatan atau apresiasi merancang pementasan peserta didik.
2. Menunjukkan berbagai contoh merancang pementasan dalam pementasan teater tradisional sebagai objek dalam memahami materi merancang
pementasan. 3. Memberikan contoh-contoh teknik dan prosedur merancang pementasan
sesuai dengan kecenderungan dan karakteristik pementasan teater tradisional dan lakon yang dibawakan dalam menunjang aktivitas dan
kreativitas merancang pementasan.
Kegiatan pengayaan dalam pembelajaran teknik dan prosedur berkreativitas merancang pementasan bersumber cerita daerah atau lakon
teater tradisional, sangat bermanfaat untuk membuka wawasan peserta didik, memberikan stimulus dalam berikir dan berbuat lebih kreatif.
Remedial Kemampuan para peserta didik tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi
peserta didik-peserta didik yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi
disertai dengan pendekatan-pendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami peserta didik atau kelompok peserta didik dalam memahami
materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling
sederhana sampai yang agak sulit. Contoh-contoh yang diberikan dapat berupa
Seni Budaya 375
gambar, audio, maupun audio-visual. Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian
kepada peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut yang dilakukan secara menyenangkan. Pendekatan yang menyenangkan ini dapat dilakukan
guru dengan tujuan agar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, lebih
termotivasi untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan menganalisis dalam lingkup konsep, teknik dan prosedur melalui kreativitas merancang
pementasan bersumber cerita daerah dan lakon teater tradisional. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat
pemahaman peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut terhadap sub- materi pembelajaran.
Interaksi dengan Orang Tua Pemahaman peserta didik terhadap sub-materi pembelajaran akan dapat
dicapai dengan lebih baik melalui kerja sama dengan pihak orang tua peserta didik. Oleh karena itu, guru diharapkan dapat berinteraksi dengan orang tua
para peserta didik, seperti meminta kesediaan para orang tua untuk dapat menyediakan sarana yang dibutuhkan oleh anak-anak mereka, memberi
kesempatan kepada anak-anak mereka untuk mengikuti kegiatan melaksanakan tugas kelompok di luar proses pembelajaran, berdiskusi dengan anak-anak
mereka tentang sub-materi yang dipelajari di sekolah, serta meluangkan waktu untuk menyaksikan beragam pementasan seni teater tradisional dengan anak-
anak mereka dan mendiskusikan pengamatan mereka terhadap merancang pementasan teater bersumber cerita daerah atau lakon teater tradisional
tersebut.
376 Buku Guru Kelas X SMA MA SMK MAK
semester 2
BAB 16
Pementasan Teater
Kompetensi Inti: KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli gotong royong, kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar: 1.1 : Menunjukkan sikap penghayatan dan pengamalan serta bangga
terhadap seni musik sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan.