sebesar 0,962 dengan asumsi pengaruh dari variabel lain adalah konstan tidak berubah
4.5.2 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui kesesuaian atau kecocokan model regresi yang dihasilkan. Apabila nilai signifikansi uji F 0,05
α=5, maka disimpulkan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok untuk menguji variabel bebas terhadap variabel terikat.
Berikut ini adalah hasil pengujian kecocokan model, menggunakan uji F :
Tabel 18 : Hasil Uji F antara Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat
Model Sum of
Squares Df Mean
Squares F Sig.
Regression 1825.682
3 608.561
30.613 .000
a
Residual 675.897 34 19.879
Total 2501.579 37
Sumber : Data hasil kuesioner Lampiran 4-C Hasil uji F antara variabel partisipasi pemakai, kemampuan
teknik personal sistem informasi akuntansi dan pelatihan dan pendidikan pemakai menghasilkan nilai F
hitung
sebesar 30,613 dengan nilai signifikansi sebesar 0,00 kurang dari tingkat signifikansi 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa model regresi yang dihasilkan cocok untuk menguji pengaruh partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal dan program
pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh terhadap kinerja sistem
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
informasi akuntansi pada kantor cabang PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk. Surabaya.
Berikut adalah nilai koefisien determinasi R square yang diperoleh dari regresi
Tabel 19 : Nilai Koefisien Determinasi Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of The Estimate
1 0.854
a
0.730 0.706
4.459 Sumber : Data hasil kuesioner Lampira 4-C
Berdasarkan tabel di atas, koefisien determinasi R square menunjukkan angka 0,730 hal ini mengindikasikan bahwa perubahan
kinerja sistem informasi akuntansi pada kantor cabang PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk. Surabaya bisa dijelaskan oleh variabel
partisipasi pemakai, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi dan program pelatihan dan pendidikan pemakai sebesar 73
sedangkan sisanya 27 dijelaskan oleh aktor faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
4.5.3 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Apabila nilai signifikan uji t
0,05 α=5, maka H
ditolak dan H
1
diterima, dan disimpulkan bahwa secara parsial ada pengaruh yang nyata antara variabel bebas dan variabel
terikat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berikut ini adalah hasil pengujian pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan uji t :
Tabel 20 : Hasil Uji t Regresi antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Unstandarized Coefficients
Model B
Std. Error
t Sig. r
parsial
Partisipasi Pemakai X1 1.564
0.655 2.389
0.023 0.379
Kemampuan teknik Personal Sistem Informasi Akuntansi
X2 0.930 0.566 1.644 0.109
0.271 Program Pelatihan Pendidikan
X3 0.962 0.524 1.834 0.075
0.300 Sumber : Data hasil kuesioner Lampiran 4-D
Untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja sistem informasi akuntasi
Y dapat dilihat dari koefisien regresi dan nilai t
hitung
-nya. Berikut ini interpretasi dari tabel 18 di atas :
1. Koefisien regresi variabel partisipasi pemakai X1 adalah positif
sebesar 1,564. Nilai t
hitung
yang dihasilkan 2,389 dengan nilai signifikan 0,023 sehingga berpengaruh signifikan positif pada level
5 terhadap kinerja sistem informasi akuntansi Y, sehingga diputuskan menolak Ho dan menerima Hi. Dapat disimpulkan bahwa
partisipasi pemakai X1 secara persial berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi Y pada kantor
cabang PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk. Surabaya. Semakin tinggi tingkat partisipasi pemakai dalam proses
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pengembangan sistem informasi akuntansi maka semakin tinggi pula tingkat kinerja sistem informasi akuntansi pada kantor cabang PT.
Bank Tabungan Negara Persero, Tbk. Surabaya. 2.
Koefisien regresi variabel kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi X2 adalah positif sebesar 0,930. Nilai t
hitung
yang dihasilkan 1,644 dengan nilai signifikan 0,109 sehingga berpengaruh
tidak signifikan positif pada level 5 terhadap kinerja sistem informasi akuntansi Y, sehingga diputuskan menerima Ho dan
menolak Hi. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi X2 secara parsial tidak berpengaruh
signifikan positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi Y. Hasil ini memberikan arti bahwa peningkatan atau penurunan
kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh besar nyata terhadap kinerja sistem informasi akuntansi
pada kantor cabang PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk. Surabaya.
3. Koefisien regresi variabel program pelatihan dan pendidikan pemakai
X3 adalah positif sebesar 0,962. Nilai t
hitung
yang dihasilkan 1,834 dengan nilai signifikan 0,075 sehingga berpengaruh tidak signifikan
positif pada level 5 terhadap kinerja sistem informasi akuntansi Y, sehingga diputuskan menerima Ho dan menolak Hi. Dapat
disimpulkan bahwa program pelatihan dan pendidikan pemakai X3 secara parsial tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
sistem informasi akuntansi Y pada kantor cabang PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk. Surabaya. Hasil ini memberikan arti
bahwa peningkatan atau penurunan program pelatihan dan pendidikan pemakai tidak berpengaruh besar nyata terhadap kinerja sistem
informasi akuntansi pada kantor cabang PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk. Surabaya.
Dari uraian di atas, kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi X2 dan program pelatihan dan pendidikan pemakai
X3 secara parsial berpengaruh tidak nyata positif terhadap kinerja sistem informasi akuntansi Y. Sehingga hipotesis partisipasi pemakai,
kemampuan teknik personel sistem informasi akuntansi dan program pelatihan pendidikan pemakai berpengaruh signifikan positif terhadap
kinerja sistem informasi pada kantor cabang PT. Bank Tabungan Negara Persero, Tbk Surabaya tidak teruji kebenarannya dan faktor yang paling
berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi pada kantor cabang PT. Bank Tabungan Negara Persero Surabaya adalah partisipasi
pemakai. Kesimpulan ini didasarkan pada nilai koefisien determinasi parsial r² variabel partisipasi pemakai yang lebih besar, yaitu 0,379² =
0,144 14,4, dari pada variabel-variabel yang lain, yaitu :
Kemampuan teknik personal sistem informasi akuntansi 0,271² = 0,073 7,3
Program pelatihan dan pendidikan pemakai
0,300² = 0,09 9
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian