4.5. Cara Pengumpulan Data
a. Wawancara kepada pimpinan Bank Syariah Mandiri Cabang Medan. Wawancara yang dilakukan berpedoman kepada daftar pertanyaan yang
telah disiapkan, mengenai kebijakan produk Bank Syariah Mandiri. b. Angket kepada nasabah atas masalah yang sedang diteliti. Angket yang
disebarkan disusun dengan menggunakan skala Guttman. Skala Guttman didasarkan pada kenyataan dan relevansi tiap-tiap indikator terhadap
variabel yang berbeda. Pernyataan-pernyataan dalam angket dibuat lebih berbobot, dimana responden diberikan kesempatan memilih pilihan
jawaban secara lebih tegas Nasir, 1999. c. Studi Dokumentasi, berupa dokumen-dokumen seperti company profile
dan laporan perkembangan jumlah nasabah, dan referensi pendukung yang berkaitan dengan produk-produk bank syariah.
4.6. Analisis Data
Data yang dikumpulkan dianalisis dengan analisis statistik deskriptif, yaitu menganalisis data yang dikumpulkan, melalui wawancara, kuesioner dan studi
dokumentasi kemudian memberikan gambaran secara umum tentang perilaku nasabah tabungan mabrur pasca pelunasan ONH di Bank Syariah Mandiri Cabang
Medan Sugiyono, 2003. Analisis deskriptif yang dihasilkan dari pengolahan hasil kuesioner dikelompokkan dan diintepretasikan data tersebut melalui tabel
dan grafik, sehingga diketahui faktor-faktor yang menyebabkan nasabah tidak membuka kembali rekening di Bank Syariah Mandiri setelah pelunasan ONH.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.
Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan
tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November
1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. Undang-Undang tersebut memungkinkan bank beroperasi
sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah. PT. Bank Susila Bakti PT. Bank Susila Bakti yang dimiliki oleh
Yayasan Kesejahteraan Pegawai YKP PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997 - 1999 dengan berbagai cara.
Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik.
Dengan terjadinya merger empat bank Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo ke dalam PT. Bank Mandiri Persero pada
tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank
Universitas Sumatera Utara