Perilaku Konsumen Faktor Eksternal yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

6

BAB II KERANGKA TEORITIS

2.1. Perilaku Konsumen

Setiap manusia mempunyai karakter dan kepribadian yang berbeda dengan orang lain, sehingga menghasilkan perilaku yang berbeda pula dalam membelanjakan uangnya. Para pemasar mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi kepercayaan seseorang terhadap sesuatu, perilaku dan kejadian di sekitar di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Definisi di atas menekankan bahwa perilaku konsumen bersifat dinamis, seorang konsumen, kelompok konsumen dan masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Perilaku konsumen oleh Swastha dan Handoko 2000 didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu-individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Loudon dan Bitta dalam Tjiptono 2002 mengemukakan bahwa perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, dan menggunakan barang-barang dan jasa. Engel dalam Fauziah 2002 mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Universitas Sumatera Utara

2.2. Faktor Eksternal yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal dalam lapisan masyarakat di mana konsumen dilahirkan dan dibesarkan. Konsumen yang berasal dari lapisan masyarakat dan lingkungan tertentu akan berbeda dengan konsumen dari lapisan masyarakat dan lingkungan lainnya. Faktor-faktor eksternal tersebut antara lain : a. Kebudayaan Kebudayaan adalah lensa yang digunakan oleh individu untuk memandang fenomena. Kemudian, kebudayaan juga merupakan “blue print” dari kegiatan manusia yang menentukan koordinat dari tindakan sosial dan kegiatan produktif. Kebudayaan menentukan konsumsi dari kegiatan penting seperti apa, kapan, di mana, dan dengan siapa. Oleh sebab itu, kebudayaan menentukan apa yang cocok dan efektif untuk dikerjakan oleh pemasar dalam memberikan barang dan jasa Engel dalam Fauziah, 2002. b. Kelas Sosial Pada dasarnya semua masyarakat manusia memperlihatkan stratifikasi sosial. Stratifikasi dapat dalam bentuk kasta di mana para anggota kasta disusun untuk berperan tertentu dan tidak merubah keanggotaan kasta mereka. Kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif abadi dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hierarkis yang para anggota masyarakatnya mempunyai nilai, minat dan tingkah laku yang sama Kotler, 1997. c. Kelompok Referensi Universitas Sumatera Utara Kelompok referensi adalah kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang, Kotler, 1997 : 169. Kelompok-kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan membership group. Kelompok lainnya adalah kelompok primer primary group dengan siapa dijumpai suatu interaksi yang berkelanjutan seperti keluarga, kawan, tetangga dan rekan kerja. d. Keluarga Keluarga dalam perilaku konsumen termasuk kelompok yang paling banyak melakukan pembelian pasar konsumen. Peranan tiap-tiap anggota keluarga dalam membeli berbeda-beda menurut macam barang yang dibeli dan yang akan menggunakan barang dan jasa tersebut.

2.3. Faktor Internal yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen