31 sestoda mengikuti ciri-ciri yang dideskripsikan oleh Yamaguti 1959, dan Wardle
McLeod 1952. Sebagian spesimen sestoda disimpan dalam larutan phosphat buffer saline
PBS untuk keperluan analisis profil protein.
3.6.3 Pengumpulan lalat M. domestica
Pengumpulan lalat dilakukan sebanyak-banyaknya dengan menggunakan tangguk serangga sweep net di bawah kandang, di atas manur, dan di sekitar
tempat pakan ayam contoh Beintema et al. 1990. Lalat yang terkumpul dimasukkan ke dalam kurungan kain kasa nilon halus berkerangka kayu
berukuran 40x40 cm dilengkapi dengan larutan gula dalam botol plastik yang diberi sumbu kapas. Lalat tersebut dibawa dalam keadaan hidup ke laboratorium.
Secara bertahap lalat M. domestica dipisahkan melalui identifikasi di bawah mikroskop stereo menggunakan kunci Tumrasvin Shinonaga 1978.
3.6.4 Pengumpulan kumbang A. diaperinus
Kumbang A. diaperinus
dikumpulkan sebanyak-banyaknya dengan mengumpulkan manur sebagai media biologisnya. Manur dikumpulkan dari
bawah kandang di sekitar tiang-tiang penyangga, serta tinja yang menempel dan mengering di kandang baterai ayam contoh. Pengumpulan sampel manur
dilakukan secara manual menggunakan sekop kecil berukuran 300 cc sebanyak
tiga sekop di bagian permukaan dan bagian agak dalam pada setiap lokasi Geden
Stoffolano 1988 dalam: Watson et al. 2000. Kumbang yang terkumpul dimasukkan ke dalam toples plastik bertutup kain kasa nilon halus, dibawa ke
laboratorium dalam keadaan hidup. Tahap selanjutnya adalah pemisahan jenis kumbang A. diaperinus di bawah mikroskop stereo menggunakan kunci Bousquet
1990. 3.6.5 Pengumpulan, penghitungan, dan identifikasi sistiserkoid
Sistiserkoid dikumpulkan dari hasil pembedahan M. domestica dan A. diaperinus
dengan prosedur sama. Sebelum pembedahan spesimen serangga dicuci dan dibilas tiga kali dalam larutan fisiologis NaCl 0,85 steril
menggunakan pengocok elektrik selama 20 detik setiap bilasan. Selanjutnya
32 diletakkan di atas gelas obyek, bagian-bagian tungkai, dan sayap dipotong dan
dibuang. Kemudian larutan fisiologis steril diteteskan pada gelas obyek sebanyak tiga tetes pada tempat terpisah. Tubuh spesimen serangga dipotong menjadi tiga
bagian yaitu kepala, toraks dan abdomen, setiap bagian diletakkan pada tiap tetesan larutan fisiologis yang telah disiapkan. Dengan menggunakan jarum bedah
serangga, bagian tubuh lalat tersebut dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil, sistiserkoid akan mudah dibebaskan dari rongga tubuh serangga ke dalam
cairan fisiologis. Pengumpulan, identifikasi, dan penghitungan sistiserkoid dilakukan di bawah mikroskop stereo. Sistiserkoid yang terkumpul dari setiap
lalat maupun kumbang dihitung dan disimpan dalam tabung-tabung eppendorf 1,5 ml berisi larutan PBS. Panjang dan lebar sistiserkoid, protoskoleks, serta batil
hisap, panjang serkomer, dan posisi protoskoleks diukur. Spesimen sistiserkoid dibagi menjadi dua bagian masing-masing untuk keperluan infeksi coba dan
analisis profil protein.
3.6.6 Infeksi coba sistisekoid lapangan pada ayam, tikus, dan mencit coba
Sebanyak 20 ekor ayam petelur berumur delapan minggu yang telah dibebas cacingkan dibagi menjadi lima kelompok perlakuan infeksi. Satu
kelompok diinfeksi dengan NaCl fisiologis sebagai kelompok kontrol. Empat kelompok yang lain masing-masing dua kelompok diinfeksi dengan sistiserkoid
dari kumbang dan lalat coba berturut-turut dengan dosis lima dan 10 sistiserkoid dengan menggunakan sonde lambung. Sebelum diinfeksi ayam coba dipuasakan
selama 12 jam. Ayam coba diberi pakan dan minum ad libitum di kandang baterai individu berkelambu. Setelah tiga minggu ayam dikurbankan untuk
mengumpulkan sestoda hasil infeksi yang dilanjutkan dengan identifikasi kemudian dicocokkan dengan jenis sestoda yang ditemukan pada infeksi alami.
Perlakuan infeksi sistiserkoid asal kumbang pada tikus dan mencit coba dilakukan dengan prosedur yang sama sebagai kontrol positif. Sebanyak masing-
masing 27 ekor tikus dan mencit berumur enam minggu yang telah dibebas cacingkan dibagi menjadi sembilan kelompok perlakuan infeksi. Satu kelompok
diinfeksi dengan NaCl fisiologis sebagai kelompok kontrol. Delapan kelompok yang lain diinfeksi dengan kelompok sistiserkoid gelembung besar dan
33 sistiserkoid gelembung kecil masing-masing lima ekor dan 10 ekor menggunakan
sonde lambung. Sebelum diinfeksi tikusmencit coba dipuasakan selama 24 jam. Tikusmencit coba diberi pakan dan minum ad libitum di kandang individu berupa
bak plastik berukuran 30x40 cm dengan tutup kawat di atasnya kemudian dibungkus kain kasa. Setelah tiga minggu tikusmencit dikurbankan dengan
kapas-kloroform secara inhalasi untuk mengumpulan sestoda hasil infeksi yang dilanjutkan dengan identifikasi.
3.7 Identifikasi sistiserkoid melalui karakterisasi profil protein whole worm
extract WWE dengan metode sodium dedocyl sulfat-polyacrylamide gel electrophoresis SDS-PAGE
Sebanyak 12 sampel whole worm extract WWE terdiri dari sistiserkoid asal lalat M. domestica, sistiserkoid asal kumbang A. diaperinus, sestoda ayam,
serta sestoda tikus dan mencit. Empat sampel WWE sistiserkoid asal lalat dan dua sampel WWE sistiserkoid asal kumbang berasal dari individu lalat dan kumbang
yang berbeda. Demikian pula dua jenis sestoda ayam yaitu C. infundibulum dan Raillietina
Raillietina sp., R. tetragona, dan R. cesticillus berasal dari individu ayam berbeda. Adapun WWE sestoda tikus Hymenolepis diminuta dan mencit
H. microstoma diperoleh dari stok laboratorium Helmintologi .
3.7.1 Preparasi protein WWE sestoda dan sistiserkoid Sestoda dan sistiserkoid yang telah dicuci dan dibilas PBS digerus dan
diresuspensi dengan PBS pH 7,4. Suspensi tersebut kemudian disonikasi, dilanjutkan dengan sentrifugasi dengan 12.000 G selama 30 menit pada suhu
4 C. Supernatan yang diperoleh dikumpulkan masing-masing sebagai suspensi
crude WWE sestoda dan crude WWE sistiserkoid Kato et al. 2005. Tahapan
perlakuan pengendapan Scopes 1987 hanya dilakukan pada sampel yang jumlahnya mencukupi untuk karakterisasi berikutnya.
3.7.2 Karakterisasi protein WWE sestoda dan sistiserkoid
Jumlah total sampel yang dianalisis sebanyak 18 sampel WWE terdiri dari 11 sampel sestoda ayam, satu sampel sestoda mencit, satu sampel sestoda tikus,
empat sampel sistiserkoid asal M. domestica, dan dua sampel sistiserkoid asal