28
3 BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Pengumpulan contoh ayam dan serangga dilakukan di sepuluh peternakan ayam ras petelur komersial di wilayah Kabupaten Bogor. Pengolahan serta
analisis hasil penelitian dilaksanakan di Laboratorium Helmintologi dan Laboratorium Entomologi, Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan,
Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Laboratorium Terpadu FKH-IPB. Waktu yang diperlukan untuk survei awal dan
pengumpulan sampel penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Mei 2006. Analisis laboratorium meliputi prosesing, penghitungan, identifikasi sestoda dan
sistiserkoid, interpretasi hasil infeksi lapangan maupun infeksi laboratorium , serta analisis data memerlukan waktu selama 12 bulan.
3.2 Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian meliputi observasi lapangan Gambar 2 dan 3 dan laboratorium Gambar 4 dan 5. Observasi lapangan bertujuan untuk mengetahui
kejadian sestodosis dan sistiserkoidosis hasil infeksi alami dengan mengumpulkan sampel ayam, serangga, dan manur dari peternakan. Adapun observasi
laboratorium bertujuan untuk menjelaskan peranan kumbang Alphitobius diaperinus
dan lalat Musca domestica sebagai inang antara sestoda pada ayam dari setiap peternakan. Tahapan observasi laboratorium meliputi infeksi coba
sistiserkoid asal lapangan pada ayam coba. Perlakuan infeksi pada tikus coba dilakukan sebagai kontrol positif. Analisis profil protein whole worm extract
WWE sistiserkoid maupun sestoda bertujuan untuk mempelajari diagnosis cepat melalui identifikasi stadium sistiserkoid yang diharapkan dapat menduga bahwa
sistiserkoid lapangan merupakan stadium larva sestoda yang ditemukan pada ayam.
3.3 Lokasi Peternakan
Di antara sepuluh peternakan contoh pada penelitian ini secara geografis terletak pada tipe iklim yang berbeda menurut banyaknya bulan basah dan kering
29 di wilayah Kabupaten Bogor. Kecamatan Cigudeg, Nanggung, dan Leuwisadeng
terletak di wilayah basah. Sedangkan enam kecamatan yang lain yaitu Cibinong, Parung, Kemang, Ciseeng, Gunung Sindur, dan Rumpin terletak di wilayah kering
dengan rataan curah hujan berturut-turut 300 mm dan 286 mm setiap bulan dalam setahun pada lima tahun terakhir. Suhu maksimum-minimum serta kelembaban
setiap bulan di wilayah Kabupaten Bogor sebesar 22,5-31,5ºC, dan 84,5 pada tahun yang sama Badan Meteorologi dan Geofisika 2006.
3.4 Populasi Penelitian