2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA di SMP berdasarkan kurikulum KTSP menekankan pembelajaran berdasarkan potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik.
Keadaan ini memberikan potensi untuk dirancangnya pembelajaran yang efektif pada pembelajaran IPA SMP kelas VII. Rancangan pembelajaran berupa model
pembelajaran Quantum Learning dengan bantuan lembar kerja berupa mind mapping worksheet. Lembar kerja ini bertujuan untuk melatih kemampuan
komunikasi peserta didik. Pemberian model pembelajaran dilakukan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sehingga dapat diketahui hasil belajar peserta didik
kelas VII. Berdasarkan latar belakang dan landasan teori, diperoleh alur kerangka berpikir sebagai berikut.
Gambar 2.4 Skema Kerangka Berpikir dalam Penelitian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pembelajaran IPA yang abstrak Proses pembelajaran belum optimal:
a. odel Pembelajaran Konvensional
b. eserta didik pasif
c. Akibatnya:
asil belajar rendah
Lapangan
KTSP SMP MTs kelompok Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kelas Eksperimen Implementasi Model Quantum
Learning
Mind mapping worksheet
Pretest Post test
Kelas Kontrol Model Kooperatif Learning
LKS Sekolah
Dampaknya berpengaruh terhadap Kemampuan Komunikasi dan Hasil Belajar
Presentasi, Diskusi Presentasi, Diskusi
Obser vasi
dan angke
t komu
nikasi
Pretest Post test
Uji t, n-gain hasil belajar Uji t, n-gain hasil belajar
Observasi dan angket komunikasi
2.4 Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho :Implementasi model Quantum Learning berbantuan mind mapping
worksheet tidak berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi dan hasil belajar peserta didik.
Ha :Implementasi model Quantum Learning berbantuan mind mapping
worksheet dapat berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi dan hasil belajar peserta didik.
30
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MTs Negeri Gembong Pati. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada kelas VII semester genap tahun ajaran 20142015 pada
tanggal 14 April sampai dengan 29 April 2015. Pertemuan pertama pada tanggal 15 April 2015 dengan materi satuan ekosistem, pertemuan kedua pada tanggal 17
April 2015 dengan materi komponen dan keterhubungan antar ekosistem. Pertemuan ketiga pada tanggal 22 April 2015 dengan materi hubungan timbal
balik antar komponen ekosistem dan pertemuan terakhir adalah 25 April 2015
dengan materi keanekaragaman makhluk hidup.
3.2 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII MTs Negeri Gembong sebanyak 5 kelas yaitu VII A,B, C, D, E.
Sampel penelitian terdiri dari dua kelas, kelas VII D merupakan kelas kontrol dan kelas VII E sebagai kelas eksperimen dengan jumlah sampel masing-
masing adalah 29 dan 30 peserta didik. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan yang
diberikan oleh guru IPA MTs Negeri Gembong. Pengambilan sampel yang dilakukan oleh guru berdasarkan nilai ujian tengah semester peserta didik tahun
ajaran 20142015.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan pleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel