58
teknis pembelajaran hari ini. Kemudian memutarkan video dan mengarahkan siswa untuk menyimak.
2.3 Kerangka Berpikir
Tujuan pembelajaran bahasa adalah membantu siswa mengembangkan keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun tulis. Salah satu keterampilan
siswa yang mendasar adalah keterampilan menyimak. Keterampilan tersebut berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di masyarakat maupun di sekolah. Hal ini
dikarenakan keterampilan menyimak memiliki pengaruh terhadap keterampilan berbahasa lainnya seperti berbicara, menulis dan membaca. Keterampilan menyimak
juga akan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa. Dengan demikian keterampilan menyimak di sekolah dasar perlu ditingkatkan karena dengan
keterampilan menyimak yang baik, siswa akan memiliki dan mengaplikasikan keterampilan-keterampilan berbahasa yang baik pula. Selain itu, siswa diharapkan
akan mencapai hasil belajar yang lebih maksimal. Keterampilan menyimak dongeng siswa kelas III SDN kemandungan 01 Kota
Tegal belum maksimal. Hal ini dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah faktor eksternal yaitu
penggunaan media pembelajaran. Selama ini, media pembelajaran menyimak masih terbatas dan belum digunakan secara maksimal. Dalam proses pembelajaran, siswa
hanya menyimak dari pembacaan teks yang dilakukan oleh guru. Hal ini
59
menyebabkan siswa mengalami kebosanan dan kurang termotivasi untuk belajar menyimak, dan akhirnya berpengaruh pada penguasaan keterampilan menyimak yang
rendah serta hasil belajar yang kurang memuaskan. Masalah di atas juga ditemukan dalam pembelajaran menyimak dongeng pada siswa kelas III SDN Kemandungan 01
Kota Tegal. Dengan diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diharapkan
guru dapat meningkatkan keterampilan menyimak dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan berkreasi dan berinovasi menggunakan berbagai macam
pendekatan, metode, media, teknik, dan strategi pembelajaran yang berkembang saat ini.
Peneliti menggunakan salah satu media pembelajaran bahasa yang belum diterapkan di sekolah dasar yaitu media audio visual. Media audio visual adalah
media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu media yang
pertama adalah media audio visual diam yaitu media yang menampilan suara dan gambar seperti film bingkai suara sound slides, film rangka suara, dan cetak suara.
Sedangkan media yang kedua adalah audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-
cassete. Fungsi media ini untuk mempermudah pemahaman siswa dalam menyimak.
Dengan media audio visual tersebut diharapkan siswa akan lebih terampil dalam menyimak dongeng dan memiliki keterampilan berbahasa lainnya berbicara,
menulis, dan membaca. Selain itu pembelajaran menyimak dengan media audio
60
visual dapat mempertinggi proses dan hasil pembelajaran sehingga kompetensi mengidentifikasi unsur cerita ini benar-benar dikuasai siswa. Siswa menjadi mudah
dalam menjelaskan tokoh, perwatakan, latar, tema, dan amanat karena media ini tidak hanya suara, tetapi didukung gambar sehingga mempermudah pemahaman siswa
dalam menyimak dongeng. Pembelajaran menyimak dongeng dengan media audio visual terkesan menyenangkan dan tidak membosankan sehingga siswa dapat
berkonsentrasi dalam pembelajaran yang menarik bagi mereka. Dengan demikian, siswa mudah memahami isi yang terkandung dalam dongeng dan prestasi belajar
siswa dapat meningkat. Selain memberikan perbaikan pada prestasi siswa, penggunaan media audio visual dalam menyimak dongeng juga dapat memberikan
dampak positif bagi guru yaitu dapat meningkatkan keterampilan guru yang berpengaruh pada perbaikan kualitas pembelajarn Bahasa Indonesia.
2.4 Hipotesis Tindakan