Uji Chi-Square Independent Sample T Test Analysis of Variance ANOVA Analisis Deskriptif

2. Memindahkan jawaban dari lembar kuesioner ke lembar tabulasi dan menghitung nilai total dari masing-masing variabel dengan program komputer Microsoft Excel. 3. Memindahkan data ke lembar kerja untuk diolah dan dianalisis dengan program komputer SPSS 11.5 menggunakan uji Chi-Square, uji Independent Sample T Test dan uji Analysis of Variance ANOVA.

3.5.3. Uji Chi-Square

Uji Chi-Square merupakan salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji apakah ada hubungan antara beberapa variabel. Uji Chi- Square dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara stres kerja dengan karakteristik karyawan yang mencakup jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, status pernikahan, bagian, jabatan dan masa kerja karyawan. Rumus satatistik Chi-Square menurut Umar 2005 adalah: ................................................................ 5 О ij – E ij ² χ² = Σ Σ [ ] E ij Dimana: O ij = Observasi dari tiap sel E ij = Hasil ekspektasi tiap sel Hipotesis: H : Tidak terdapat hubungan antara dua variabel H 1 : Terdapat hubungan antara dua variabel Dasar pengambilan keputusan Chi-Square adalah jika χ² hitung χ² tabel atau nilai signifikansi sig α = 5, maka tolak H . Sebaliknya, jika χ² hitung χ² tabel atau sig α = 5, maka terima H .

3.5.4. Independent Sample T Test

Independent Sample T Test merupakan uji statistik terhadap signifikan tidaknya perbedaan nilai rata-rata dari dua sampel yang berbeda Istijanto, 2006. Hipotesis yang diuji H dan hipotesis alternatif H 1 dalam pengujian statistik, dilambangkan dalam notasi: H : μ 1 = μ 2 nilai signifikansi α = 5 H 1 : μ 1 ≠ μ 2 nilai signifikansi α = 5

3.5.5. Analysis of Variance ANOVA

Menurut Istijanto 2006 Analysis of Variance ANOVA merupakan uji statistik terhadap signifikan tidaknya perbedaan nilai rata-rata lebih dari dua sampel tiga sampel atau lebih. Hipotesis yang diuji H dan hipotesis alternatif H 1 dalam pengujian statistik, dilambangkan dalam notasi: H : μ 1 = μ 2 = μ 3 ... = μ n nilai signifikansi α = 5 H 1 : μ 1 ≠ μ 2 ≠ μ 3 ... ≠ μ n nilai signifikansi α = 5

3.5.6. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami, dalam bentuk informasi yang lebih ringkas Istijanto, 2006, dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif kualitatif dan metode deskriptif kuantitatif Arikunto, 1998 yaitu: 1. Metode deskriptif kualitatif yaitu memberikan predikat pada variabel yang diteliti sesuai dengan kondisi sebenarnya. Pemberian predikat ini dengan menggunakan suatu tolak ukur, dalam hal ini melakukan pembahasan dengan cara menguraikan, menjabarkan dan menjelaskan yang didukung oleh teori-teori yang terkait pada masalah-masalah tersebut. 2. Metode deskriptif kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka- angka baik secara langsung diperoleh dari hasil penelitian maupun hasil pengolahan data kualitatif menjadi data kuantitatif.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum PT BRI Persero Tbk 4.1.1. Sejarah dan perkembangan PT BRI Persero Tbk PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk atau yang lebih dikenal dengan nama BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia pribumi. Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No.1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Republik Indonesia Serikat BARRIS. Berdasarkan Surat Dewan Moneter Nomor SEKBRI328 tanggal 25 September 1956, status BRI meningkat menjadi Bank Devisa. Sebagai Bank Devisa yang didukung jaringan kantor cabang di banyak kota di Indonesia, BRI dapat memberikan pelayanan yang lebih luas kepada nasabah yang bergerak di bidang perdagangan luar negeri dan kegiatan international banking. Melalui Peratutan Pemerintah Pengganti Undang-undang PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan BKTN yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij NHM. Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden Penpres No. 9 tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan Bank tunggal