IV.3 Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Plankton.
Untuk menentukan kualitas air lebih mendalam dengan menggunakan bioindikator plankton maka harus menentukan indeks keanekaragaman dari plankton hasil
sampling. Berdasarkan analisis data didapatkan nilai Indeks Keanekaragaman H’ dan nilai Indeks Keseragaman E plankton pada setiap stasiun penelitian seperti terlihat
pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Nilai Indeks Keanekaragaman H’ dan Indeks Keseragaman E Plankton pada setiap Stasiun Penelitian
Stasiun Keterangan
1 2 3 Indeks Keanekaragaman H’
2,008 2,255 2,857
Indeks Keseragaman E 0,871 0,854 0,848
Indeks keanekaragaman H’ pada stasiun 1 sampai stasiun 3 berkisar antara 2,008 – 2,857. Menurut Begon et al 1986, nilai H’ berdasarkan Indeks Shannon-Wiener
dihubungkan dengan tingkat pencemaran yaitu apabila H’1 tercemar berat, apabila nilai 1H’3 tercemar sedang dan apabila nilai H’3 tidak tercemarbersih. Dari
kategori di atas kita dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh stasiun penelitian telah mengalami pencemaran sedang.
Menurut Barus 2004 bahwa suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi apabila terdapat banyak spesies dengan jumlah
individu masing-masing spesies yang relatif merata. Dengan kata lain bahwa apabila suatu komunitas hanya terdiri dari sedikti spesies dengan jumlah individu yang tidak
merata, maka komunitas tersebut mempunyai keanekaragaman yang rendah. Keanekaragaman terendah terdapat pada stasiun 1 yaitu sebesar 2,008. Hal ini
disebabkan karena suhu dan nutrisi utama bagi fitoplanton Nitrat dan Posfat lebih rendah dibandingkan stasiun 2 dan 3. Bagi biota air, intensitas cahaya mempunyai
pengaruh terbesar secara tidak langsung, yakni sebagai sumber energi untuk proses fotosintesis fitoplankton yang menjadi tumpuan hidup biota air Juwana, 2001.
Keanekaragaman tertinggi terdapat pada stasiun 3 sebesar 2,857. Hal ini disebabkan kandungan NO
3 -
dan PO
4 3-
yang merupakan nutrisi bagi fitoplankton lebih banyak di stasiun 3. Nitrat dan Fosfat merupakan unsur hara yang esensial untuk
Universitas Sumatera Utara
pertumbuhan tanaman dan fitoplankton Supriharyono, 2000. Semakin banyak populasi fitoplankton di perairan akan meningkatkan populasi zooplankton. Bahan
organik yang diproduksi fitoplankton menjadi sumber energi yang dialirkan melalui rantai makanan. Seluruh biota air mulai dari zooplankton sampai ikan besar
bergantung pada fitoplankton baik secara langsung atau tidak langsung melalui rantai makanan Anonim, 2007.
Indeks Keseragaman E yang diperoleh dari ketiga stasiun penelitian berkisar antara 0,871-0,848 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada masing-masing stasiun
penyebaran individu cukup merata. Indeks keseragaman tertinggi terdapat pada stasiun 3 sebesar 0,871 sedangkan terendah terdapat pada stasiun 1 sebesar 0,848.
Menurut Krebs 1985, apabila Indeks Keseragaman mendekati 0 semakin kecil keseragaman suatu populasi dan penyebaran individu setiap genus tidak sama, serta
ada kecenderungan suatu genus mendominasi pada populasi tersebut. Sebaliknya semakin mendekati nilai 1 maka populasi plankton menunjukkan keseragaman jumlah
individunya merata.
4.4 Indeks Similaritas IS