4.7.3.3. Uji heteroskedastisitas Menurut  Ghozali  2005  Uji  heteroskedastisitas  bertujuan  untuk  menguji
apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan  ke  pengamatan  yang  lain.  Jika  varians  dari  residual  dari  suatu
pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians  berbeda,  maka  disebut  heteroskedastisitas.  Model  regresi  yang  baik  adalah
yang  homoskedastisitas  atau  tidak  terjadi  heteroskedastisitas.  Deteksi  ada  tidaknya dapat  dilakukan  dengan  melihat  ada  tidaknya  pola  tertentu  pada  grafik  scatterplot
antara  SRESID  dan  ZPRED  di  mana  sumbu  Y  adalah  Y  yang  telah  diprediksi,  dan sumbu X adalah residual Y prediksi dan Y sesungguhnya yang telah distudentized.
Jika  ada  pola  tertentu,  seperti  titik-titik  yang  membentuk  pola  tertentu bergelombang,  melebar  kemudian  menyempit,  maka  mengindikasikan  telah  terjadi
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.7.4. Uji Hipotesis
4.7.4.1. Analisis jalur path analysis Pengujian  hipotesis  dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan  menggunakan
analisis jalur. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, untuk  menaksir  hubungan  kausalitas  antar  variabel  model  causal  yang  telah
ditetapkan  sebelumnya  berdasarkan  teori  Ghazali,  2005:  139.  Path  analysis memberikan  secara  eksplisit  hubungan  kausalitas  antar  variabel  berdasarkan  pada
teori.  Anak  panah  menunjukkan  hubungan  antar  variabel  dan  setiap  nilai  p
Universitas Sumatera Utara
menggambarkan  jalur  dan  koefisien  jalur.  Tujuan  dari  analisis  jalur  adalah  untuk menerangkan  akibat  langsung  dan  tidak  langsung  dari  beberapa  variabel  sebagai
variabel  penyebab,  terhadap  beberapa  variabel  lainnya  sebagai  variabel  akibat Ghazali, 2005: 140.
Berdasarkan  gambar  model  jalur,  diajukan  hubungan  bahwa  motivasi  kerja, gaya  kepemimpinan,  komunikasi,  dan  budaya  organisasi  mempunyai  hubungan
langsung  dengan  kinerja  manajerial  p1.  Namun  demikian  motivasi  kerja,  gaya kepemimpinan, komunikasi, dan budaya organisasi juga mempunyai hubungan tidak
langsung  ke  kinerja  manajerial  yaitu  dari  motivasi  kerja,  gaya  kepemimpinan, komunikasi, dan budaya organisasi ke kepuasan kerja pegawai p2 baru kemudian ke
kinerja  manajerial  p3.  Total  pengaruh  hubungan  dari  motivasi  kerja,  gaya kepemimpinan,  komunikasi,  dan  budaya  organisasi  ke  kinerja  manajerial  sama
dengan  pengaruh  langsung  motivasi  kerja,  gaya  kepemimpinan,  komunikasi,  dan budaya  organisasi  ke  kinerja  manajerial  koefisien  path  atau  regresi  p1  ditambah
pengaruh  tidak  langsung  yaitu  koefisien  path  dari  motivasi  kerja,  gaya kepemimpinan,  komunikasi, dan budaya organisasi ke  kepuasan  kerja pegawai  yaitu
p2 dikalikan dengan koefisien path dari kepuasan kerja pegawai ke kinerja manajerial yaitu  p3.  Dalam  analisis  jalur  untuk  melihat  pengaruhnya  langsung  atau  tidak
langsung melalui intervening dilihat dari koefisien jalur langsung p1 dibandingkan dengan  perkalian  antar  koefisien  jalur  tidak  langsung  p2  x  p3.  Apabila  perkalian
antar  koefisien  jalur  tidak  langsung  lebih  besar  dari  koefisien  langsung,  maka hubungannya adalah tidak langsung Ghazali, 2005: 141.
Universitas Sumatera Utara
Koefisien  jalur  adalah  standardized  koefisien  regresi  dan  dihitung  dengan membuat  dua  persamaan  struktural  yaitu  persamaan  regresi  yang  menunjukkan
hubungan  yang  dihipotesiskan.  Dalam  penelitian  ini  persamaan  regresi  tersebut adalah:
Z = b
+ b
1
X
1
+ b
2
X
2
+b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
i
....... 1 Y
= b + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
Z + e
i
......2 Keterangan:
Y = Kinerja manajerial
b = Intercept
X
1
= Motivasi Kerja X
2
= Gaya Kepemimpinan X
3
= Komunikasi X
4
= Budaya Organisasi Z
= Kepuasan Kerja b
1
-b
5
= Koefisien Regresi e
i
= Standard Error 4.7.4.2. Uji koefisien determinasi
Koefisien  determinasi  R
2
bertujuan  untuk  melihat  seberapa  besar  pengaruh variabel  independen  yang  digunakan  dalam  penelitian  mampu  menjelaskan  variasi
total variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1 0  R
2
1. Nilai
Universitas Sumatera Utara
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.
4.7.4.3. Uji F Priyatno  2008  menyebutkan  “Uji  simultan  dengan  uji  F  bertujuan  untuk
mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap  variabel  dependen”.  Dengan  tingkat  signifikansi  dalam  penelitian  ini
menggunakan  alpha  5  atau  0,05  maka  hasil  uji  F  dapat  dihitung  dengan  bantuan program  SPSS  pada  tabel  ANOVA.  Hasil  uji  F  menunjukkan  variabel  independen
secara  bersama-sama  berpengaruh  terhadap  variabel  dependen,  jika  p-value  pada kolom sig. lebih kecil dari level of significant  yang ditentukan sebesar 5, atau F
hitung pada kolom F lebih besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k- 1,  dan  df2  =  n-k,  di  mana  k  adalah  jumlah  variabel  dependen  dan  variabel
independen, dan n adalah jumlah responden atau jumlah kasus yang diteliti. 4.7.4.4. Uji t
Priyatno  2008  menyebutkan  “uji  t  digunakan  untuk  mengetahui  apakah model  regresi  variabel  independen  secara  parsial  berpengaruh  signifikan  terhadap
variabel  dependen”.  Dengan  tingkat  signifikansi  dalam  penelitian  ini  menggunakan alpha  5  atau  0,05  maka  hasil  uji  t  dapat  dihitung  dengan  bantuan  program  SPSS
dapat  dilihat  pada  tabel  t  hitung  tabel  Coefficients.  Nilai  dari  uji  t  hitung  dapat dilihat dari p-value pada kolom Sig. pada masing-masing variabel independen, jika
p-value lebih kecil dari level of significant yang ditentukan atau t hitung pada kolom t lebih besar dari t tabel dihitung dari two-tailed á = 5 df-k, k merupakan jumlah
Universitas Sumatera Utara
variabel  independen,  maka  nilai  variabel  independen  secara  parsial  berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dalam arti Ha diterima dan Ho ditolak, dengan
kata lain, terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN