P
1
P
1
P
2
P
3
P
4
P
5
P
6
P
7
P
8
P
9
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Hubungan  antara  motivasi  kerja,  gaya  kepemimpinan,  komunikasi,  budaya organisasi terhadap kinerja manajerial UISU dengan kepuasan kerja sebagai variabel
intervening dapat digambarkan dalam kerangka pemikiran di bawah ini:
Gambar 3.1. Kerangka Konsep
Dalam  kerangka  konsep  ini  perlu  dijelaskan  secara  teoritis  antara  variabel independen  dan  variabel  dependen.  Menurut  Lubis  dan  Syahputra  2008:  20
kerangka  konsep  penelitian  adalah  gambaran  ringkas,  mengenai  keterkaitan  suatu konsep dengan konsep lainnya yang akan diteliti atau menggambarkan pengaruh atau
hubungan antara satu kejadian fenomena lainnya. Motivasi Kerja X1
Kepemimpinan X2
Budaya Organisasi X4
Kepuasan Kerja Pegawai Z
Kinerja Manajerial Y
Komunikasi X3
Universitas Sumatera Utara
Dengan  demikian  maka  kerangka  konsep  dalam  penelitian  ini  adalah  kinerja manajerial  Universitas  Islam  Sumatera  Utara  sebagai  variabel  dependen  yang
dipengaruhi  oleh  motivasi  kerja,  gaya  kepemimpinan,  komunikasi  dan  budaya organisasi  sebagai  variabel  independen  melalui  kepuasan  kerja  pegawai  sebagai
variabel intervening. Jika  manajer  memberikan motivasi  kerja terhadap pegawai Universitas  Islam
Sumatera Utara yang ditunjukkan dengan memberikan reward dan punishment, maka pegawai akan berusaha untuk bekerja lebih keras lagi agar kinerjanya menjadi tinggi.
Pegawai  akan  merasa  puas  dalam  bekerja  dan  berusaha  memberikan  yang  terbaik bagi organisasi dan hal tersebut tentunya akan meningkatkan kinerja manajerial.
Jika  gaya  kepemimpinan  manajer  di  Universitas  Islam  Sumatera  Utara  yang ditunjukkan  dengan  kemampuan  manajer  dalam  mempengaruhimengarahkan
bawahannya  sedemikian  rupa  sehingga  para  bawahannya  dapat  bekerja  sama  dalam suatu  kelompok  dan  mendorong  mereka  dalam  suatu  tujuan  tertentu  akan
memberikan  kepuasan  kepada  pegawai,  sehingga  kinerja  manajer  yang  berfungsi sebagai pimpinan dapat meningkat.
Jika  komunikasi  seorang  manajer  yang  ditunjukkan  dengan  kemampuan manajer  dalam  proses  komunikasi  mampu  memberikan  informasi  yang  jelas  kepada
para bawahannya sehingga bawahannya dapat mengerti apa yang harus dikerjakannya untuk  mencapai  tujuan  organisasinya  maka  akan  memberikan  kepuasan  kepada  para
pegawai, sehingga kinerja manajer yang berfungsi sebagai pimpinan akan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Jika  budaya  organisasi  di  Universitas  Islam  Sumatera  Utara  kondusif,  tidak terjadi  tebang  pilih  akan  memberikan  kepuasan  kepada  pegawai,  sehingga  dia  akan
berusaha bekerja lebih baik dan kinerja manajerial Universitas Islam Sumatera Utara akan meningkat.
Jika motivasi kerja diterapkan di Universitas Islam Sumatera Utara dan dapat berjalan  dengan  baik,  gaya  kepemimpinan  para  manajer  mampu  mempengaruhi
bawahan,  komunikasi  berjalan  dengan  baik  dan  budaya  organisasi  berjalan  dengan kondusif,  maka  akan  memberikan  kepuasan  kepada  para  pegawai.  Pegawai  akan
berusaha  untuk  bekerja  lebih  keras  untuk  meningkatkan  kinerjanya  sehingga  akan dapat meningkatkan kinerja manajerial Universitas Islam Sumatera Utara
3.2. Hipotesis Penelitian