Konsep Dasar dan Unsur-unsur Goal Programming

Ridha Vera Hartati : Pendekatan Model Fuzzy Goal Programming Dalam Penetapan Pembobotan Prioritas Dari Metode Analytical Hierarchy Process AHP, 2009. USU Repository © 2009 kanannya.Dalam Goal Programming terdapat dua tipe kendala yaitu kendala teknologi technological constraint yang merupakan permasalahan kapasitas sumber dan kendala lainnya yang bukan terhadap tujuan, kendala tujuan goal constraint yang mewakili atau menggambarkan target dari objek-objek dalam urutan prioritas.

2.2.1 Konsep Dasar dan Unsur-unsur Goal Programming

Agar memahami dengan baik bidang yang dipelajari, pembaca selalu harus mengerti istilah-istilah dan lambang-lambang khusus yang digunakan dalam bidang studi itu. Berikut ini adalah definisi dari beberapa istilah dan lambang yang biasa digunakan dalam Goal Programming. Decision variables Variable keputusan merupakan seperangkat variable yang tidak diketahui dalam model Linier Goal Programming dilambangkan dengan x j , dimana j =1,2,...,n yang akan dicari nilainya. Right hand side values atau RHS Nilai sisi kanan merupakan nilai-nilai yang biasanya menunjukkan ketersediaan sumber daya dilambangkan dengan b i yang akan ditentukan kekurangan atau kelebihan penggunaannya. Goal tujuan merupakan keinginan untuk meminimumkan angka penyimpangan dari suatu nilai RHS pada suatu goal constraint tertentu . Goal Constraint kendala tujuan merupakan sinonim dari istilah goal equation, yakni suatu tujuan yang diekspresikan dalam persamaan matematika yang memasukkan variabel simpangan. Preemtive priority factor merupakan suatu sistem urutan yang dilambangkan dengan P k , dimana k = 1,2,...,k dan k menunjukkan banyaknya tujuan dalam model yang memungkinkan tujuan-tujuan disusun secara ordinal dalam model Linier Goal Programming. Ridha Vera Hartati : Pendekatan Model Fuzzy Goal Programming Dalam Penetapan Pembobotan Prioritas Dari Metode Analytical Hierarchy Process AHP, 2009. USU Repository © 2009 Sistem urutan itu menempatkan tujuan-tujuan dalam susunan dengan hubungan sebagai berikut : P 1 P 2 P k P 1 merupakan tujuan yang paling penting P 2 merupakan tujuan yang kurang penting dan seterusnya Deviational variables variabel simpangan merupakan variabel-variabel yang menunjukkan kemungkinan penyimpangan negatif dari suatu nilai RHS kendala tujuan dalam model Linier Goal Programming dilambangkan dengan − i d , dimana i = 1,2,...,m dan m adalah banyaknya kendala tujuan dalam model atau penyimpangan positif dari suatu nilai RHS dilambangkan dengan + i d . Variabel-variabel ini serupa dengan slack variable dalam Linier Programming. Differential weight bobot merupakan timbangan matematika yang diekspresikan dengan angka kardinal dilambangkan dengan w ki dimana k = 1,2,...,k; i = 1,2,...,m dan digunakan untuk membedakan variabel simpangan i didalam suatu tingkat prioritas k. Technological coefficient koefisien teknologi merupakan nilai-nilai numerik dilambangkan dengan a ij yang menunjukkan penggunaan nilai b i per unit untuk menciptakan x j .

2.2.2 Unsur-unsur Goal Programming

Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process Dan Weighted Sum Model Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Sepeda

11 131 80

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Eksposisi Analytic Hierarchy Process Dalam Riset Operasi: Cara Efektif untuk Pengambilan Keputusan

1 66 38